Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 201 - Chapter 210

369 Chapters

Ular Tujuh Warna II

Meskipun berkali-kali Fang bisa melukai Ular Tujuh Warna, namun makhluk raksasa itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan kalah. Sebaliknya, sosok tersebut bertambah garang dan menghantam apa saja yang ada di dekatnya. Fang harus mengerahkan seluruh tenaganya agar bisa menghindari serangan-serangan yang dilontarkan hewan gaib dalam legenda itu. Fang mengerutkan keningnya, setelah melihat lidah Ular Tujuh Warna yang sebelumnya terpotong kini sudah terlihat seperti semula. Di waktu yang sama, pemuda itu telah menjaga jarak cukup jauh. "Kemampuan regenerasinya begitu mengerikan. Bagaimana aku bisa mengalahkannya atau setidaknya lolos dari sini." Fang memutar otaknya, bermacam simulasi tercipta di kepalanya namun tidak ada yang benar-benar efektif selain mengalahkan hewan gaib tersebut. Jika Fang memilih kabur, dengan kemampuan dan tubuh raksasanya, Ular Tujuh Warna akan dengan mudah menemukan pemuda itu. Tidak punya pilihan lain untuk sekarang, Fang memilih kembali
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Tiba di Pulau Kura-kura

Fang berniat kembali menjaga jarak dari Ular Tujuh Warna setelah memberinya pil. Namun, ia terlambat karena makhluk raksasa itu sudah melingkarkan badannya ke tubuh pemuda itu.   Perlahan tapi pasti, tubuh Ular Tujuh Warna membelit Fang dan membuat pendekar muda itu berusaha melepaskan diri. Akan tetapi, sekuat apapun Fang mencobanya, ia tetap tidak berhasil melakukannya.   Fang mengira setidaknya tulangnya akan patah ataupun remuk bahkan tidak mungkin akan meninggal akibat belitan makhluk raksasa tersebut, namun setelah beberapa waktu ia tidak merasakan kesakitan ataupun lainnya. Fang mulai menyadari bahwa Ular Tujuh Warna tidak berniat mencelakainya.   "Kau tidak ingin bertarung lagi denganku?" Pemuda itu mendongakkan kepalanya, menatap wajah Ular Tujuh Warna yang masih tampak menyeramkan. Hewan gaib raksasa itu hanya memandangi wajah Fang dengan tajam. Lalu beberapa saat kemudian membuka mulutnya lebar-lebar.
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Masalah Kecil

Tabib Tangan Dewa tiba di kediamannya dalam waktu singkat, sebab ia sudah mengetahui rute yang cepat untuk sampai di rumahnya. Lelaki tua itu kemudian memanggil sebuah nama ke arah dalam, "Lan'er? Apakah kau ada di dalam?" Pria sepuh tersebut kembali memanggil sampai tiga kali, barulah ada sebuah suara lembut terdengar yang menyahut dari dalam. "Maaf guru, tadi Lan'er sedang masak. Makanya tidak mendengar panggilan guru." Seorang gadis remaja yang terlihat berusia belasan tahun keluar dari rumah dan mendekati Tabib Tangan Dewa. "Ada apa guru?" Tanya gadis itu penasaran. Parasnya yang cantik masih tetap terlihat meskipun saat ini ia tengah mengerutkan keningnya. "Apakah ada seseorang yang mendekati tempat ini?" Gadis itu menggelengkan kepalanya. Ia tidak mendengar ata
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bertemu Lagi

Kawanan Landak Jarum Beracun itu dengan cepat meninggalkan Fang setelah mengetahui dirinya memiliki kemampuan yang jauh lebih kuat daripada mereka. Fang tidak menyusulnya, karena memang pemuda itu tak memiliki keinginan untuk bertarung maupun membunuh hewan gaib tersebut.Ia hanya melepas dan memastikan bahwa kawanan landak tersebut sudah pergi sepenuhnya, kemudian melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda. Namun, baru berjalan beberapa saat, Fang kembali harus menghentikan langkahnya sebab ada sekelompok hewan gaib lain yang menghadang dirinya.Lima ekor beruang yang memiliki perawakan tiga kali lipat lebih besar daripada Fang menghadang jalan pemuda itu. Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung menyerang Fang tanpa menunggu penjelasan ataupun lainnya."Sepertinya kawanan beruang ini berjenis kelamin perempuan?" Fang menaikkan alisnya, kemudian menyambut satu serangan yang datang.Cakar beruang itu berbenturan dengan tapak Fang, namun karena pemuda
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Bertemu Lan Xuefeng

Tabib Tangan Dewa menghentikan langkah setelah melihat sebuah gubuk yang dindingnya terbuat dari papan dan ditutupi atap yang terjalin dari daun rumbai. Rumah itu tak besar namun juga tidak kecil, lebih tepatnya sederhana."Itu tempat tinggalku dan Lan'er selama ini!" Pandangan Fang menyapu sekelilingnya, kemudian melihat seorang gadis yang tengah berlatih ilmu beladiri. Gerakannya lincah dan penuh tenaga meskipun dirinya masih terlihat belasan tahun. Hal itu membuat Fang kagum dan terpana."Adik Lan sudah jauh lebih kuat daripada terakhir kali kami bersama." Fang bergumam dalam hatinya. Gadis itu adalah Lan Xuefeng, adik angkat Fang yang ia temui saat awal-awal keluar dari Hutan Kematian.Di sisi lain, Lan Xuefeng merasakan ada aura kehidupan yang mendekat ke arahnya. Gadis itu menolehkan tubuhnya dan sejurus kemudian diam tak bergerak dari tempatnya.Pandangannya menatap tajam ke arah dua pria yang berjalan mendekat ke arahnya. Seorang lelaki tua yang i
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Tubuh Yin

Fang membagikan pengetahuannya tentang tubuh Yin dan Yang. Tubuh Yin adalah dimana kondisi tubuh pemiliknya akan melepaskan aura dingin dari waktu ke waktu. Sebaliknya, tubuh Yang lebih memancarkan aura yang panas dari sekujur tubuh pemiliknya.Bisa dikatakan kedua jenis tubuh ini sangat spesial dan sangat langka. Sebab itulah, ketika seorang pendekar memilikinya, maka mereka akan memiliki kekuatan alami yang dahsyat."Hanya itu?" Fang mengangguk, sebenarnya ia kurang memahami tentang jenis tubuh Yin dan Yang ini.Tabib Tangan Dewa menghela napas lebih berat, dan kemudian menceritakan tentang kedua tubuh ini pada pemuda itu.Benar seperti yang dikatakan Fang sebelumnya, seseorang yang memiliki tubuh Yin dan Yang adalah manusia yang langka, dan akan mendapatkan kekuatan y
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Meninggalkan Pulau Kura-kura

Tiga hari sudah Fang berada di pulau kura-kura. Menghabiskan waktunya dengan menyerap qi yang ada di sana, sebab jumlah qi yang ada sangat padat membuat pemuda itu meningkatkan kekuatannya cukup signifikan. Meskipun belum bisa menembus tahapan selanjutnya.Kadang juga setelah menyelesaikan latihannya, Fang diminta untuk menjadi lawan tanding Lan Xuefeng untuk membuat insting pertarungan gadis itu lebih terasah.Seperti hari ini, ketika langit baru saja menampakkan wajahnya dan matahari pun tersenyum hangat di ufuk timur. Fang sedang memberikan beberapa arahan pada Lan Xuefeng sembari bertarung dengannya."Adik Lan, caramu memegang pedang masih salah. Seharusnya lurus dan pegang dengan erat juga penuh tenaga.""Tebasan pedangmu belum terasa, perkuat lagi.""Fokus pada pertarungan, jangan melihat hal lain atau kau akan terluka."Buk!!!Fang mendaratkan satu pukulan pada Lan Xuefeng dan seketika membuatnya termundur beberapa langkah.
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Meninggalkan Pulau Kura-kura II

Setelah berada di pinggir pulau, Fang memanggil She Haiwang, hewan gaib berwujud ular yang menjadi temannya beberapa waktu lalu. Menurut pemuda itu, akan lebih baik jika mereka diantar makhluk raksasa itu untuk menghemat tenaga.Fang membentuk mantra tangan kemudian menggigit jari dan meletakkannya di pasir. Beberapa saat kemudian laut yang tenang mulai bergelombang dan menghempaskan air yang tinggi.Lan Xuefeng sampai harus sedikit menjauh dari pinggir pantai agar tidak ingin terkena ombak tersebut."Itu…" Napas Lan Xuefeng terhenti ketika matanya melihat dengan jelas seekor sosok ular berkepala tujuh yang sangat besar."Jangan takut, Haiwang adalah temanku. Bukankah sudah gege beritahu sebelumnya?" Lan Xuefeng mengangguk, ia sudah mengetahuinya namun tetap saja
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Pertemuan Pemimpin Tertinggi

Sepuluh orang sedang duduk mengelilingi sebuah meja yang berbentuk memanjang di sebuah ruangan besar. Kesepuluhnya memiliki sebuah kesamaan, yaitu mengenakan topeng berwarna putih yang menutupi wajah mereka. Perbedaan mereka hanya terlihat di masing-masing topengnya terdapat angka berurutan dari satu hingga sepuluh."Coba ulangi apa yang kau sampaikan padaku sebelumnya, saudara Gui." ucap seseorang yang duduk di kursi tengah dan tampak memandu jalannya pertemuan. Pandangannya tertuju pada seorang rekan yang bermarga Gui itu.Kesepuluh orang ini tidak lain adalah pemimpin tertinggi kelompok Gagak Pembunuh. Dan yang berbicara sebelumnya merupakan Shi Liong-pemimpin pertama kelompok itu."Saudara-saudari sekalian, aku ingin memberikan informasi bahwa pendekar muda Fang saat ini tengah berada di wilayah kota Pantai Besa
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Makan!

Pagi baru saja tiba, dinginnya malam kini digantikan dengan kehangatan. Suara kokok ayam terdengar begitu nyaring. Bahkan suasana kota yang ramai pun menusuk ke telinga.Fang terbangun dari tidurnya. Seperti biasa, pemuda ini hanya beristirahat sebentar dan kalaupun tidur hanya memejamkan matanya tapi tetap terjaga. Ia kemudian membangun sang adik, Lan Xuefeng yang saat ini masih asik dengan bantalnya."Uhhh," Lan Xuefeng menghela napas panjang, kemudian meregangkan otot-ototnya."Hoam," rasa kantuk masih menyelimuti dirinya, namun gadis mungil itu tetap terbangun meskipun sebenarnya keinginan menyambung tidurnya masih menghantui."Ayo kita cari makan dulu. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan." Lan Xuefeng mengangguk, ia juga ingin merasakan makanan lain. Sebab ketik
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
37
DMCA.com Protection Status