Tuan Besar Benmoussa membelalakkan kedua matanya ke arah Paman Abbas, "Abbas, ada apa denganmu. Lihat, ini Khaleed dan putranya, calon besanmu jika kamu lupa!" "Calon besan? Besan seperti apa yang Ayah maksud? Calon besan yang sengaja memenjarakan putriku, begitu maksud Ayah?" Tuan Besar Benmoussa menatap Paman Abbas, Omar, dan Tuan Khaleed secara bergantian. Keributan yang terjadi di ruang itu membuat beberapa anggota keluarga yang lainnya keluar dari kamar mereka masing-masing. Tuan Khaleed menahan napasnya, bersiap untuk menghadapi kemarahan keluarga besar ini. Dia merasa sudah masuk ke dalam kandang macan dan siap untuk disantap kapan saja. "Khaleed, ada apa ini?" tanya Tuan Besar Benmoussa. "Kakek, apa yang dikatakan Paman Abbas tentang Sabrina memang benar. Aku sendirilah yang membuat aduan ke kantor polisi." "Sabrina adalah cucuku, dan kau putra Khaleed yang juga kuanggap sebagai anakku. Jadi, kau dan Sabrina memiliki kedudukan yang sam
Read more