"Ceraikan dia mas!" Dinda berkacak pinggang sambil memasang wajah manyun, kemudian meremas tangan Ricky, kekasihnya. "Dek? Dinda sayang? Ayolah dek, jangan merajuk lagi... Mas pasti ceraikan dia kok, kamu sabar sebentar ya?" Ricky mulai merayu wanita simpanannya itu, dia memeluk dari belakang sambil menggesek-gesekkan janggutnya yang baru dicukur pada punggung tulang belikat milik Dinda. Rasanya geli-geli lucu, hingga membuat Dinda sedikit tersenyum. "Tapi kapan mas? Bulan lalu mas juga bilang begitu kan? Tapi nyatanya mana? Masih saja belum diceraikan..." Dinda menggerutu kesal, karena diberi janji manis melulu oleh pria yang membuatnya jatuh hati tersebut. "2 bulan," Dinda yang sebelumnya melipat siku dan lengan, kini sudah membalikkan badan mencoba memandang kedua bola mata Ricky. "Ini yang terakhir ya Mas, kamu berjanji seperti ini? Jika dua bulan lagi, kamu belum menceraikan istrimu... Aku yang mengalah saja, aku yang pergi!" Dinda menoyor dahi Ricky dengan jari telunjuk yang
Baca selengkapnya