Home / Romansa / Derita Istri Simpanan Pria Angkuh / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Derita Istri Simpanan Pria Angkuh: Chapter 181 - Chapter 190

212 Chapters

181. Lebih Santai

Saat ini Heru dan Lasmi berada di kamar hotel yang luas dan juga mewah. Dari teras kamarnya, ia dapat melihatBetapa padatnya ibukota Jakarta. Mulai dari padatnya jalan raya, hingga padatnya pemukiman masyarakat.Pasangan yang baru sah menikah ini, mendapatkan fasilitas kamar yang sama seperti yang saat ini tempati oleh Iswandi dan Lala. Bahkan kamar yang mereka tempati berada di samping kamar putrinya.Apa yang dilakukan Iswandi, sangat tidak dipercayai oleh Heru. Menantunya itu begitu sangat baik dan juga peduli dengan dirinya. Saat ini dirinya seperti sedang mendapatkan rezeki nomplok.Heru tersenyum tipis ketika melihat Lasmi yang duduk di tepi tempat tidur dengan bibir yang masih maju ke depan."Tadi waktu di acara, ketemu sama tamu, senyum-senyum, sudah di kamar kenapa merenggut." Heru mencoba mengajak istrinya bicara."Gimana nggak kesel sih mas, mas itu ngajak nikahnya seperti ini." Lasmi seakan masih tidak terima ketika mantan suaminya melakukan cara yang licik seperti ini.
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

182. Lagu Terpanjang

Arga dan Nadira menghentikan candaannya ketika melihat Arkan yang tertawa dengan mulut yang terbuka lebar."Senang ya nak lihat Daddy ditindas sama mommy." Arkan tersenyum memandang putranya. Melihat Arkan yang begitu sangat menggemaskan, membuat Arga, merasa gemas gemas. Pria itu mencium pipi putarannya, hingga pipi yang tembem berisi itu menjadi merah."Biasa nih kalau cuma anaknya sampai pipinya merah gini." Nadira mengusap pipi putranya."Nggak boleh cium anaknya, cium mommy nya." Arga yang mencium pipi istrinya dengan sangat kuat, guna melampiaskan kegemasan kepada putranya."Hubby ciumnya jangan kayak gini, Dira lemas," protes Nadira. Arga tidak menghiraukan protes Nadira. Setelah puas mencium pipi istrinya, pria itu melepaskannya dan tertawa lepas."Mommy gangguin kita nyanyi ya nak."Nadira hanya diam memandang Arga, dengan bibir yang maju ke depan."Ini lagunya nggak pakai mama muda lagi, kita nyanyi Antuse."Nadira yang duduk di samping Arga mengerutkan keningnya. "Antuse
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

183. Hadiah dari Arga

Arga duduk di kursi kerjanya. Pria itu melipatkan tangannya di bawah dadanya. Ia hanya diam memandang pria yang saat ini duduk di depannya.Melihat cara Arga memandang, membuat Iswandi bingung sendiri. "Mengapa tuan memandang saya seperti itu?" tanya Iswandi."Bukankah diri mu baru saja menikah?" tanya Arga.Iswandi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Ia tuan, hanya saja kemarin saya mengambil cuti 4 hari, dan sekarang sudah waktunya saya melanjutkan pekerjaan saya," jawab Iswandi."Bagaimana acara." Arga sedikit mengangkat jempolnya."Sukses tuan, walaupun agak sulit," jawab Iswandi dengan polos. Iswandi begitu sangat bingung, mengapa bosnya menanyakan tentang hal ini.Arga mengerutkan keningnya. "Maksudnya?" tanya Arga.Iswandi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dirinya bingung untuk menjawab pertanyaan Arga. "Bobol gawang," jawabnya malu.Arga tertawa ngakak ketika mendengar jawaban Iswandi. Bukan hanya Arga saja yang tertawa ngakak pria yang duduk di samping Iswandi ikut te
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

184. Keadaan Lola

"Lihat apa?" Arga melihat Nadira yang sedang memandang layar ponselnya."By, Lala lagi posting foto bulan madunya di Paris." Nadira menunjukkan foto ke arah suaminya."Mau juga?" Arga duduk di sebelah Nadira. Saat ini Nadira sedang duduk di atas tempat tidur."Mau by.""Tapi kita nikahnya sudah lama, apa masih perlu bulan madu?" Arga mengulum senyumnya."Sejak menikah, Dira belum pernah bulan madu by. Waktu hamil Arkan, Hubby ajak ke Medan dan Jepang. Ke medannya cuma 2 hari, sedangkan ke Jepangnya gak jadi." Nadira mengingat peristiwa itu.Arga tersenyum saat mendengar ucapan Nadira."By, Dira mau, Dira juga mau bulan madu. Tapi kita sudah tidak bulan madu ya by, Lagian mana ada yang bulan madu bawa anak.” Nadira tersenyum."Terus?" Tanya Arga."Kita liburan aja ya by, bawa Arkan?""Mau yang lokal atau keluar negeri?""Keluar negeri dong by. Dira juga pengen foto pakai baju muslim dingin, memakai shal, sepatu bot, sarung tangan. Seperti ini by." Nadira menunjukkan pakaian yang dipak
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

185. Di Kota Paris

Lala berdiri di depan balkon kamarnya. Dari kamar yang saat ini ditempatinya, Lala dapat melihat keindahan kota Paris dan indahnya menara Eiffel ketika malam. Bisa menginjakkan kakinya di kota Paris , sungguh seperti mimpi untuknya. Lala tersenyum ketika merasakan tangan suaminya melingkar di perutnya."Di sini dingin Dinda." Iswandi memeluk istrinya dari belakang.Lala memutar kepalanya dan menganggukkan kepalanya. Sejak tadi Lala merasakan dinginnya udara di kota Paris. Namun dirinya tetap ingin menikmati malam yang indah ini."Yang diminta sama Mama, apa sudah dapat?" tanya Lala.Iswandi menganggukkan kepalanya dan meletakkan dagunya di bahu istrinya. "Mama seperti orang ngidam ya. Tapi istri kanda belum seperti itu." Iswandi tersenyum memeluk Lala.Lala tertawa mendengar ucapan suaminya. "Pengen makan ini, pengen makan itu, bukan berarti nyidam. Lagipula, selama di sini, kita selalu makan masakan ala Eropa jadi karena itu sepertinya, Mama mungkin bosan dan pengen pecel lele. Makl
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more

186. Modal Usaha

Lala memandang Iswandi yang saat ini ini sedang duduk di atas tempat tidur. Dirinya ingin membahas tentang kedua orang tuanya. Ada rasa malu ketika akan membahas ini, Lala takut Iswandi beranggapan bahwa kedua orang tuanya akan membebaninya."Ada apa?" Iswandi menarik istrinya dan memeluknya. Sejak tadi wajah istrinya tampak sedang ingin menyampaikan sesuatu kepadanya."Kanda, apa boleh papa sama Mama menetap di sini saja?" Lala memandang wajah suaminya.Iswandi diam ketika mendengar permintaan istrinya."Papa dan Mama sudah nikah lagi, jujur saja Lala cemas kalau mereka kembali ke Semarang. Kanda tahu sendiri, mantan mama tiri Lala ada disana." Lala memberikan alasan Mama tirinya."Terus?" Iswandi terus menatap istrinya."Bila mama sama papa di sini, rencananya rumah Lala akan Lala kasih mama dan papa tempati, soalnya rumah itu juga tidak ditempati." Lala menjelaskan."Iya boleh." Iswandi menganggukkan kepalanya."Tapi masalahnya kanda, bila mama sama papa di sini, mereka pasti tida
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more

197. Bermain

Sepulang dari kantor, Arga akan menghabiskan waktunya bermain-main bersama dengan putranya. Ia menikmati peranan barunya menjadi seorang ayah. Apalagi sekarang bayi Arkan sudah sangat pintar diajak bermain.Arga berbaring di atas tempat tidur dengan posisi telungkup sama seperti yang sedang dilakukan oleh bayi Arkan. "Tangan Daddy jangan digigit-gigit nak." Arga tertawa ketika bayi Arkan sedang menggigit jari telunjuknya."Sepertinya gigi anak sudah mau tumbuh by. Kerjanya asik gigit-gigit terus. Apa lagi kalau lagi nyusu. Sampai sakit dan perih. Dira jerit dianya malah senyum dan gigit kuat. " Nadira mengadu. Saat ini, ia berada di atas punggung suaminya dengan posisi telungkup."Jari digigit sama anaknya, sedangkan mommy nya, tidur di atas punggung. Lengkap sudah." Arga menoleh ke belakangnya.Nadira tertawa mendengar ucapan suaminya. Ia kemudian mencium pipi Arga kiri dan kanan. "Dira sudah bayar, jadi tidak apa-apa lagi." Nadira tersenyum manja."Jadi baring di atas punggung H
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more

188. Ke Dokter

"Kenapa bisa seperti ini, tadi kanda tinggalin sewaktu ke kantor baik-baik saja." Iswandi mengusap kepala istrinya. Saat ini ia memilih untuk di antar supir pribadinya."Lala juga gak tahu. Setelah kanda berangkat ke kantor, tiba-tiba aja mual." Lala menjelaskan."Sekarang apa masih mual?" Iswandi memeluk istrinya." Sejak tadi Lala selalu memeluknya dan menempel kepadanya."Kanda, mudah-mudahan saja Lala gak sakit parah ya. Lala gak mau di rawat dan di suntik." Lala merengek dan ketakutan seperti anak kecil."Enggak Dinda, ini enggak sakit berat kok. Cuman masuk angin sepertinya." Iswandi menenangkan istrinya."Lala nggak perlu ditawarkan kanda?" Lala sangat takut bila berkaitan dengan suntik dan infus."Gak sayang." Iswandi menjawab dengan ragu.Mobil yang dikemudikan oleh sopir Iswandi, berhenti di depan pintu masuk rumah sakit. Iswandi turun dari mobil, pria itu kemudian menggendong istrinya masuk ke dalam rumah sakit. Sedangkan supirnya, memarkirkan mobil di parkiran"Ini pak k
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more

189. Ke Kantor

"Enggak Lah, masak sih, istri sama anak mau datang dilarang." Arga mengulum senyumnya.Nadira begitu sangat senang mendengar ucapan suaminya. Sebagai seorang istri, dirinya begitu sangat cemburuan. Ada rasa takut setiap saat, bila membayangkan suaminya di kantor dan banyak karyawan wanitanya. Nadira tahu, bahwa wanita yang bekerja di kantoran, hampir rata-rata memiliki wajah yang cantik. Walau bagaimanapun Nadira harus menunjukkan kepada karyawan Arga, bahwa dirinya adalah istri dari pemilik perusahaan tersebut. Agar tidak ada yang mau mengganggu suaminya. Apalagi sekarang kondisi Nadira sudah memiliki anak dan bentuk tubuhnya juga terlihat lebih gendut daripada biasanya dan hal ini yang membuat dirinya semakin panik."Tapi Dira nggak gendut gendut amat kan by?" tanya Nadira.Arga menggelengkan kepalanya. "Kalau sekarang ngaku istri bos, orang sudah percaya," jawabnya."Kenapa gitu ?" tanya Nadira."kalau kemarin ngaku jadi istri bos, orang nggak percaya, karena terlalu kurus. Pasti o
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more

190. Rayu Dulu

"Ya jalan-jalannya ke restoran. Bagi Arkan, ke restoran saja sudah jalan-jalan." Arga tertawa.Nadira hanya diam ketika mendengar keterangan suaminya. "Kirain mau dibawa jalan-jalan ke mall, eh nyatanya ke restoran. Restoran itu bukannya tempat jalan-jalan, tapi tempat makan." Nadira berkata dengan memutar bola matanya.Melihat respon istrinya membuat warga tertawa ngakak. "Apa si mommy pengen jalan-jalan ke mall?" Tanya Arga.Dengan cepat Nadira menganggukkan kepalanya."Nanti kita ke mall, sepulang dari kantor. Apa mau?" tanya Arga."Mau," jawab Nadira dengan cepat."Kalau nggak capek ya," jawab Arga.Nadira menganggukkan kepalanya dengan bibir yang maju ke depan."Rayu dulu." Arga memandang istrinya dengan tersenyum tipis. Hanya diam di rumah, sudah pasti membuat Nadira merasa bosan. Arga memahami kejeniusan istrinya.Nadira beranjak dari duduknya. ia menggendong putranya dan kemudian berjalan mendekati arga yang saat ini sedang duduk di kursi kerjanya.Arga hanya diam dan menunggu
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status