Share

185. Di Kota Paris

Lala berdiri di depan balkon kamarnya. Dari kamar yang saat ini ditempatinya, Lala dapat melihat keindahan kota Paris dan indahnya menara Eiffel ketika malam. Bisa menginjakkan kakinya di kota Paris , sungguh seperti mimpi untuknya. Lala tersenyum ketika merasakan tangan suaminya melingkar di perutnya.

"Di sini dingin Dinda." Iswandi memeluk istrinya dari belakang.

Lala memutar kepalanya dan menganggukkan kepalanya. Sejak tadi Lala merasakan dinginnya udara di kota Paris. Namun dirinya tetap ingin menikmati malam yang indah ini.

"Yang diminta sama Mama, apa sudah dapat?" tanya Lala.

Iswandi menganggukkan kepalanya dan meletakkan dagunya di bahu istrinya. "Mama seperti orang ngidam ya. Tapi istri kanda belum seperti itu." Iswandi tersenyum memeluk Lala.

Lala tertawa mendengar ucapan suaminya. "Pengen makan ini, pengen makan itu, bukan berarti nyidam. Lagipula, selama di sini, kita selalu makan masakan ala Eropa jadi karena itu sepertinya, Mama mungkin bosan dan pengen pecel lele. Makl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status