Semua Bab Derita Istri Simpanan Pria Angkuh: Bab 151 - Bab 160

212 Bab

151. Kehidupan Lala

Iswandi duduk di meja kerjanya. Meskipun tatapan matanya terfokus dengan layar laptop yang ada di atas mejanya, namun pikirannya sedang berada di tempat yang lain."Permisi pak," ucap pria yang berdiri di ambang pintu."Iya masuk." Iswandi sedikit tersenyum."Ini pak laporan yang anda minta." Pria yang mengenakan baju kemeja berwarna biru pekat itu memberikan map yang berisikan dokumen-dokumen yang minta Iswandi.Iswandi mengambil map yang diberikan pria yang berstatus detektif swasta. Wajahnya itu terlihat begitu fokus melihat kertas yang ada di atas mejanya. Sebelum dirinya menikah dengan Lala, Iswandi mencari tahu terlebih dahulu tentang wanita yang akan menjadi istrinya."Kedua orang tua Lala berpisah sejak Lala masih SD. Setelah kedua orang tuanya berpisah, Lala tinggal bersama dengan mamanya yang bernama Nia. Namun suami baru dari mamanya ini, orangnya cukup genit. Ia hanya bekerja sebagai tukang ojek dan dia juga begitu sangat suka bermain d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

152. Di Rumah Saja

Arga duduk di meja kerjanya, pria berwajah tampan itu memandang asisten pribadinya yang saat ini duduk di depannya. Mendengar Iswandi yang meminta langsung untuk melakukan kunjungan ke pabrik tebu yang berada di Semarang, membuat Arga tidak percaya.Iswandi hanya sedikit tersenyum ketika melihat cara Arga memandangnya."Apa kamu yakin mau ke pabrik tebu yang di Semarang?" Arga bertanya dengan mengerutkan keningnya. Ia sangat mengenali Iswandi, asisten pribadinya itu begitu tidak suka melakukan kunjungan ke perusahaan cabangnya yang lain, bila bukan karena ada masalah penting."Iya tuan, saya ingin langsung melakukan kunjungan ke pabrik tebu yang di Semarang," jelas Iswandi."Apa ada sesuatu?" tanya Arga.Iswandi sedikit tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Di pabrik cabang kita yang di Semarang, tidak ada masalah tuan, hanya saja saya ingin berjumpa dengan calon mertua saya," jelas Iswandi. Ia selalu berkata jujur dengan bosnya tanpa ada yang di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-08
Baca selengkapnya

153. Macet

"Tidak bisakah kau tambah kecepatan mobil ini?" Arga bertanya dengan sangat marah kepada supir yang sedang membawa mobilnya."Ya tuan, ini sudah dipercepat," jelas supir tersebut. Wajah pria itu terlihat sangat fokus dengan kemudinya, namun ia tidak bisa menutupi rasa gugupnya. wajahnya pucat dan berkeringat. Melihat kemarahan bosnya yang seperti ini, sudah biasa dihadapi Diman. Namun sudah beberapa bulanan ini, ia sangat dimanjakan dengan sikap bosnya yang sudah tidak marah-marah dan banyak sabar."Dipercepat kau bilang, ini mobil lambat sekali. Bahkan jalannya seperti siput," Arga kesal. Ingin rasanya ia turun dari dalam mobil dan berlari keluar dari kemacetan. Dirinya sudah tidak sabar untuk menunggu. Hanya duduk diam dan menunggu bukanlah sifatnya."Jalanan padat jadi kita memang tidak bisa lebih cepat lagi."  Diman berusaha untuk menenangkan serta memberikan pengertian kepada bosnya. Diman panik ketika menghadapi kemarahan bosnya. Mulai dari awal naik
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

154. Melahirkan

Arga begitu tidak tega melihat Nadira yang setiap saat mengeluh mengatakan sakit. Tanpa ada rasa lelah, ia memijat istrinya tiada henti."Apa mau operasi aja?" Arga bertanya dengan terus memijat bagian panggul Nadira.Nadira menggelengkan kepalanya. "kata dokter bisa normal By, Dira mau normal," pintanya.Arga hanya diam ketika mendengar permintaan istrinya. Dirinya juga tidak bisa memaksakan kehendaknya, meskipun tidak tega ketika melihat istrinya merintih kesakitan. "Dok, apa ada cara lain, agar istri saya bisa lebih cepat proses persalinannya?" Arga berbicara dengan bibir yang pucat"Gak bisa pak Arga. Jalan satu-satunya untuk mempercepat bukaan, saya akan memberikan obat. Hanya saja, rasa sakitnya akan lebih sakti daripada sekarang," jelas dokter tersebut.Nadira menggelengkan kepalanya. Dirinya tidak bisa membayangkan bila memakai obat yang sakitnya akan  berlipat  ganda."Saya mau, anda mencari solusi, agar sakit
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-11
Baca selengkapnya

155. Tangis Bahagia

Suara tangis bayi menandakan dirinya sudah berhasil melahirkan anaknya. Rasa sakit yang baru saja dirasakannya, kini hilang sudah. Nadira menangis penuh bahagia.Arga diam ketika melihat dokter Jesika yang mengangkat bayinya. Matanya tidak berkedip sedikitpun. Tanpa terasa air matanya menetes."Ini dia, yang buat bayinya nggak bisa keluar." Dokter Jesica tersenyum dan menunjukkan tali yang berbentuk usus yang saat ini melingkar di leher bayi berwajah tampan tersebut. Bayi berwajah tampan itu lahir dengan terlilit tali pusat. Bersyukur tali pusat yang melilit di bayi tampan itu hanya satu lilitan, sehingga bayi masih bisa mengeluarkan suara saat lahir dan tidak kekurangan oksigen."Apa itu terlilit tali pusat dok?" tanya Nadira."Iya ini namanya terlilit tali pusat, tapi tidak apa-apa karena tali pusat yang melilit hanya 1 lilitan saja. Bayi juga lahir dengan sehat," jelas dokter Jessica.Berulang kali Arga menarik napasnya dengan panjang dan kemudi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-12
Baca selengkapnya

156. Kesal.

Andrea yang baru saja dari kamar mandi, melihat mamanya yang sedang berjalan bersama dengan perawat beserta keluarga kakak iparnya. Dengan cepat ia berlari mengejar mamanya. "Mama sudah lahir ya?" Pria berwajah tampan dengan tubuh yang tinggi itu bertanya dengan nafas yang terdengar ngos-ngosan."Iya sudah, ini dia,” Luna tersenyum memandang cucunya di dalam box bayi."Ganteng sekali," puji Andrea."Iya bang, ganteng seperti aku." Fahri tersenyum lebar.Andrea diam memandang anak remaja yang berwajah tampan itu. Ia kemudian memandang wajah keponakannya yang berada di dalam box bayi. "Kalau dengar bang Arga, bisa ngamuk dia,"  ucapnya.Fahri diam kemudian sedikit tersenyum. "Tadi sudah dimarahi, he...he.. .""Yang punya anak siapa, yang ngaku-ngaku siapa?" Erna memandang putranya."Ponakan aku, wajahnya seperti kak Dira. Aku juga seperti kak Dira. Berarti, dia ya seperti aku. "Fahri menjelaskan."Jangan ngaku-ngaku, n
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-14
Baca selengkapnya

157. Modus

Andrea berada di dalam ruangan bayi, pria berwajah tampan itu sedang menjaga keponakannya. Meskipun di depan ruang perawatan bayi ada pengawal abangnya yang berjaga, namun Andrea tetap turun tangan untuk menjaga langsung keponakannya. Setelah apa yang terjadi dan menimpa keluarganya, Andrea tidak begitu mudahnya percaya kepada siapapun terkecuali orang-orang yang sudah terbukti setia.Meskipun dirinya hanya duduk di samping box bayi keponakannya, namun wajah tampannya tidak ada henti-hentinya tersenyum ketika memandang wajah tampan milik keponakannya. Ada rasa lucu ketika dirinya memandang wajah bayi tampan tersebut. "Bisa mengamuk ini bang Arga kalau lihat mirip Fahri." Batin Andrea. Membayangkan ini saja sudah membuat dirinya ingin tertawa. Namun ia berusaha menahan tawanya, agar tidak dianggap orang yang tidak waras.Wajah Keponakannya mamang lebih mirip dengan Fahri  daripada Arga. Setiap orang yang melihat pasti akan mengatakan bahwa wajah bayi itu lebih miri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Baca selengkapnya

158. Cantik Sekal.

Mobil hitam yang dikemudikan Iswandi berhenti di halaman rumah calon istrinya. Pria berwajah tampan itu turun dari dalam mobil dan berjalan mendekati pintu rumah milik Lala. Belum sempat ia mengetuk pintu, pintu rumah itu sudah langsung terbuka. Senyum manis gadis yang berdiri di depan pintu membuat jantungnya berdegup dengan sangat hebatnya. Iswandi tidak bisa memungkiri bahwa dirinya selalu merindukan wajah cantik gadis yang saat ini berdiri di depannya. "Assalamualaikum," ucap Iswandi."Waalaikumsalam." Lala tersenyum dan mengambil tangan Iswandi, ia mencium punggung tangan pria tersebut."Apa sudah siap?" tanya Iswandi yang mengusap kepala Lala."Sudah dong, kanda lihat sendiri kalau Lala sudah cantik. Bibir Lala sudah merah." Lala memajukan bibirnya. Alis sudah dilukis, bulu mata sudah panjang." Lala mengedip-ngedipkan matanya.Iswandi menelan air ludahnya ketika melihat tingkah genit calon istrinya."Pi…" Lala diam ketika jari Iswandi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Baca selengkapnya

159. Mengurus Istri

"Permisi pak Arga, Bu Nadira, Bu Luna," ucap petugas rumah sakit yang masuk ke dalam kamar Nadira."Iya," jawab Nadira dan yang lainnya."Saya petugas yang akan mandikan ibu Nadira," jelasnya. Petugas rumah sakit yang itu  membawa perlengkapan mandi seperti sabun, shampo, odol gigi dan sikatnya, handuk, sandal serta baju ganti untuk pasien."Apa mandinya sama dengan seperti mandi biasa?" tanya Arga."Iya pak Arga, sama seperti mandi biasa juga," jawab petugas wanita itu."Nanti biar saya saja yang mandikan istri saya," ucap Arga.Luna tersenyum ketika mendengar ucapan putranya. Putranya terlihat seperti orang yang sangat pandai mengurus istrinya setelah melahirkan."Boleh pak, ini ya pak perlengkapan mandinya, saya letak di sini." Petugas rumah sakit tersebut kemudian permisi dan keluar dari kamar Nadira.Nadira memandang suaminya dan tersenyum."Mau mandi sekarang?" Arga bertanya dengan tersenyum."Iya boleh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Baca selengkapnya

160. Di Rumah Saja

Sore ini Lala duduk di halaman rumahnya. Ia sedang asik melihat anak-anak yang sedang bermain di depan halaman rumahnya. Melakukan aktivitas seperti ini, tidak pernah dilakukan Lala sebelumnya. Ia begitu jarang berada di rumah, selama ini Lala hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja. Bahkan ia tidak mengenali tetangga yang berada di sekitar rumahnya."Sekarang Mbak lihat ada di rumah terus?" Wanita yang bertubuh gemuk itu berbicara dengan memandang Lala.Lala tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya mbak sekarang saya sudah nggak ada kerjaan," jawabnya."Apa diberhentikan?" tanya wanita itu."Sebenarnya nggak diberhentikan sih mbak, cuman calon suami saya melarang saya kerja, dia nyuruh saya di rumah saja." Lala tersenyum."Jadi cowok yang sering datang ke sini beberapa hari yang lalu itu calon suaminya, yang datang pakai mobil?" tanya wanita yang bertubuh kurus dengan memakai daster."Iya Mbak," jawab Lala dengan tersenyum."Cak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
22
DMCA.com Protection Status