Share

156. Kesal.

Andrea yang baru saja dari kamar mandi, melihat mamanya yang sedang berjalan bersama dengan perawat beserta keluarga kakak iparnya. Dengan cepat ia berlari mengejar mamanya. "Mama sudah lahir ya?" Pria berwajah tampan dengan tubuh yang tinggi itu bertanya dengan nafas yang terdengar ngos-ngosan.

"Iya sudah, ini dia,” Luna tersenyum memandang cucunya di dalam box bayi.

"Ganteng sekali," puji Andrea.

"Iya bang, ganteng seperti aku." Fahri tersenyum lebar.

Andrea diam memandang anak remaja yang berwajah tampan itu. Ia kemudian memandang wajah keponakannya yang berada di dalam box bayi. "Kalau dengar bang Arga, bisa ngamuk dia,"  ucapnya.

Fahri diam kemudian sedikit tersenyum. "Tadi sudah dimarahi, he...he.. ."

"Yang punya anak siapa, yang ngaku-ngaku siapa?" Erna memandang putranya.

"Ponakan aku, wajahnya seperti kak Dira. Aku juga seperti kak Dira. Berarti, dia ya seperti aku. "Fahri menjelaskan.

"Jangan ngaku-ngaku, n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status