Home / Romansa / Pura-Pura Menikah / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pura-Pura Menikah: Chapter 21 - Chapter 30

140 Chapters

Menuju Pelaminan

Beberapa hari telah berlalu Semenjak saham B&G kembali normal dan meningkat, Gifran kini disibukkan dengan berbagai proyek. Salah satunya acara launching brand pakaian dan kosmetik B&G yang sempat tertunda.Para investor mulai tertarik untuk berinvestasi kembali di B&G. Akan tetapi, Gifran menyeleksi permohonan proposal yang datang silih berganti. Ia tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang kembali. Para klien yang sudah meneken kontrak dengan B&G langsung memutuskan secara sepihak, tanpa pembicaraan terlebih dahulu. Hanya masalah video yang viral dengan mudahnya mereka tarik kesepakatan yang telah di setujui.Tentu saja, hal itu sudah menjadi pembelajaran bagi Gifran dalam menyelekftif setiap rekan yang akan bekerja sama dengannya. Agar kejadian tidak semacam ini tidak lagi terjadi. Masuk ke dalam ruangan atasannya Tayo membawa laporan. "Tuan, untuk launching produk kosmetik, apa sebaiknya kita menghadirkan Nona S
Read more

Serena Viral

Acara brand launching busana dan kosmetik B&G berlangsung sukses. Para tamu undangan yang hadir memenuhi area venue utama, puas dengan penampilan para model yang berhasil memperagakan koleksi busana di atas catwalk. Begitupun penampilan memukau Serena dalam memromosikan kosmetik keluaran terbaru B&G. Para tamu dari berbagai kalangan yang turut menghadiri undangan, menatap takjub penampilan Serena. Seorang perempuan berpenampilan formal mendekati Serena di ruangan tunggu. "Permisi, bisa berbicara dengan anda sebentar?" tanya perempuan yang berstelan blazer hitam dengan rambut di cepol ke belakang. "Anda ingin bicara apa Mba?" tanya Serena yang sedang membersihkan sisa make up di wajahnya. Ia sedikit heran melihat penampilan perempuan di hadapannya sangat formal. "Perkenalkan saya Rani dari PNG entertainment, ingin menawarkan anda menjadi bagian dari agensi kami. jika anda bersedia bergabung bersama kami silahkan datang langsung ke kantor PNG en
Read more

Menyambut menantu Baru

Gifran masuk ke dalam kamar mandi sambil tertawa terbahak-bahak. Ia membayangkan wajah kesal istri bar-bar nya yang menurutnya sangat menggemaskan. Eh, menggemaskan. "Apa yang kau pikirkan Gifran, pikiranmu kenapa membayangkan gadis itu," gerutunya disertai dengan gelengan kepala. Mandi dibawah  guyuran shower  Gifran lekas mengakhiri ritualnya. Dengan handuk putih yang melekat di pinggangnya ia berjalan keluar menghampiri kopernya. Lagi-lagi mata Serena tidak sengaja menatap Gifran yang setengah bertelanjang lewat di hadapannya dengan santai. Ia menatap tak percaya ada manusia yang memiliki tubuh sempurna. Fix suaminya itu memiliki tubuh atletis bak Carlos Daniel Go Jun Pyo! Serena membayangkan, ia membelai dada bidang yang keras itu sambil mencubiti perut sixpack yang menggiurkan untuk di icip. Dengan mulut terbuka Ia menelan salivanya. Ah, sungguh maha karya penampilan suaminya itu saat ini. Benar-benar defenisi makhluk Tuhan paling sexy di matan
Read more

D-Day. Hari yang di tunggu

Seminggu kemudian Raja dan Ratu menarik Serena dari dalam kamar hotel tempat ia dimake over. Niat Ratu menarik anaknya karena, calon suami yang ingin dijodohkan dengan anaknya ternyata dan tak lain adalah Gifran. Seorang CEO B&G. Selama ini ia juga tidak tahu sosok laki-laki yang menelfon mereka. Dan jawabannya hari ini. Di dalam ballroom hotel bintang lima, sebuah pesta pernikahan mewah dilaksanakan malam ini. Serena yang terkejut mengetahui kalau selama ini, calon yang menjadi kandidat mamanya untuk dijodohkan dengannya adalah, Laki-laki Kedondong yang merupakn tunangannya sendiri. Dan ia merasa dirinya telah dipermainkan oleh sosok laki-laki di hadapannya saat ini. Terlebih lagi kedua orang tuanya tidak pernah membahas Gifran setiap mereka berkumpul. Serena merasa Mama dan Papanya sengaja menyembunyikan identitas Gifran, agar ia menerima pinangannya. Akan tetapi, takdir berkata lain, Malam ini dalam balutan Gaun berwarna gold, Serena
Read more

Menggoda Iman

Tanpa memedulikan sekelilingnya, Serena melangkah menuju sebuah taman yang terletak di belakang hotel. Di sana ia berdiri di dekat pohon cemara yang berjejer tinggi. Menghirup udara segar sambil mengembuskan secara perlahan. Sinar matahari masuk menyeruak melalui celah-celah pepohonan yang rimbun. Di sana, Serena sejenak menikmati suasana tenang dengan View yang sangat cantik untuk instagramable menurutnya.   Ia merogoh tas slingbag miliknya mengeluarkan ponselnya. Lalu berpose dikamera dengan menaikkan dua jari telunjuk dan jari tengah membentuk V. Berpose dengan berbagai gaya yang menurutnya konyol. Setelah mengambil beberapa gambar yang dirasa cukup untuknya, Serena kembali ke dalam hotel tempat mereka menghabiskan beberapa hari ke depan. Dengan pedenya Serena mengayunkan langkah kaki masuk ke dalam restoran. Soalnya, sejak tadi di taman, perutnya bersahutan minta segera diisi. Memilih duduk di sudut restoran, salah seorang pelayan laki-laki datang me
Read more

Rencana Honeymoon

Tiga jam yang lalu di hotel   Kita berdua harus membuat kesepakatan. Ingat sikap dan perilaku dihadapan keluarga terutama kedua orang tua, harus mesra. Juga di hadapan rekan bisnisku nanti. Jika sewaktu-waktu ada pertemuan penting atau undangan makan malam, kamu juga harus menjaga sikap dan atitude. Buat mereka terkesan, seakan hubungan kita terlihat harmonis. Kamu nggak mau mereka curiga kan? Walaupun kita menikah secara resmi dimata hukum dan agama, tapi kesepakatan kita berdua menikah dan berpura-pura menjadi pasangan suami istri sesungguhnya. Jadi demi keselamatan bersama kita harus menjalankan misi ini," terang Gifran.   "Of course, bagiku mudah melakukan itu Tuan, eh ups... maksudku suamiku," ujar Serena yang duduk di sofa sambil mencat kukunya, dengan menampilkan senyum cantiknya menatap Gifran.   Oh tidak, Gifran dibuat terpesona dengan senyum cantik istrinya. Ia lekas berdiri dari hadapan Serena untuk m
Read more

Dilihat Tapi Sulit Dijangkau

Dilihat tp sulit dijangaku   Ucapan yang terlontar dari mulut Serena membuat Gifran kaget. Pasalnya selama ini, ia tak menyangka jika akan secepat ini Serena ingin mengakhiri pernikahan mereka. Yah, Walaupun ini hanya pernikahan diatas kertas, tapi apakah ia harus setuju juga mengakhiri pernikahan yang tidak normal bagi mereka berdua. Ia tak langsung menjawab pertanyaan Serena. Memilih menghindar ke ruang kerja dengan alasan pekerjaan. "Loh, kalau sibuk dengan pekerjaannya ngapain tinggal di rumah? Ke kantor saja lebih baik." titah Serena. Lantas apa yang harus Gifran lakukan? Tidak mungkinkan, iya langsung menyetujuinya juga dengan cepat. Sebelum mengakhiri pernikahannya, ia harus membereskan kekacauan toko cake milik keluarga Serena terlebih dahulu. Sebab, saat ini Tayo tengah mengumpulkan bukti-bukti penggelapan dana dan bahan baku yang ditukar.
Read more

Edisi Honeymoon Jalan-Jalan part 1

Serena mondar mandir di dalam kamar hotel merutuki kebodohannya.Berulang kali memukul kepalanya mengingat kejadian beberapa saat lalu di dalam kamar mandi. Usai berpakaian lengkap ia tidak menemukan keberadaan suaminya di sana. Saat ini perutnya terasa lapar, Gifran belum muncul juga. Berniat memesan makanan lewat telepon akhirnya batal, tatkala suaminya kembali dari luar entah dari mana, ia melihat Gifran meletakkan dua box kantong makanan ke atas meja. "Makanlah, pasti kamu belum makan seharian ini," ujarnya berlalu tanpa menoleh ke arah Serena. Tidak mau menyianyiakan kesempatan itu, Serena lekas membuka box makanan itu dan mulai melahap makanan cepat saji dengan isian roti daging yang dipanggang diolesi saos mayones, serta keju mozarella daun selada, paprika, dan bahan lain. Serena makan tanpa memedulikan keberadaan suaminya di sana. Menikmati potongan burger dengan se cup soft drink Serena merasa puas dan kenyang. S
Read more

Edisi Honeymoon Jalan-Jalan part 2

Hari kedua di Paris, Serena begitu antusias. Sejak pagi gadis itu bangun lebih awal memilih menikmati kegiatan masyarakat kota di awal hari. Ia berdiri di atas balkon hotel mengamati orang-orang yang sibuk lalu lalang, serta beberapa kendaraan terlihat hilir mudik ke sana ke mari. Puas memandangi aktivitas lalu lintas dari atas balkon, Serena lekas meraih tas slingbagnya. Gadis yang memakai dres batik itu, tak lupa melengkapi stylenya dengan kacamata hitam yang ia gantungkan di hidung mancung bak perosotan itu. Saat akan melangkah keluar, tiba-tiba suara Gifran terdengar menghentikan langkahnya sejenak."Hey gadis bar-bar, mau ke mana kau sepagi ini?" tanya Gifran yang baru saja bangun dan duduk di sofa menyandarkan punggungnya ke belakang, mengamati penampilan dari atas sampai bawah gadis di hadapannya."Hari ini aku akan berjalan-jalan menikmati keindahan kota Paris," jawabnya santai."Kau itu wisatawan di negara ini. Memangnya kamu berani pergi sendirian! Kam
Read more

Pulang Honeymoon

Tidak terasa perjalanan mereka dalam rangka berbulan madu telah usai. Baik Gifran maupun Serena sudah bersiap mengepak pakaian masing-masing ke dalam koper. Baru mereka check in meninggalkan hotel. Walaupun, perjalanan mereka berdua cukup singkat. Tapi, tetap tidak bisa dikatakan sebgai honeymoon bagi kedua sejoli ini. Mereka terpaksa menerima perjalanan gratis berkedok bulan madu itu hanya untuk tidak mengecewakan keluarga Castanyo. "Ingat sampai di rumah kita kembali menjalankan akting terbaik masing-masing. Jangan sampai mereka curiga," ujar Gifran menutup kopernya. Tak mau kalah dari suaminya itu, Serena pun membalas "Tentu saja suami Kedondongku. Kamu tenang saja. Tidak usah khawatir.  Istrimu ini sangat lihai dalam hal berakting. Bukankah, sewaktu membintangi iklan, aku sudah diajak berbohong," ucap Serena seraya mengedipkan sebelah matanya. Gadis itu sengaja melakukan hal tersebut, agar Gifran tak mencemaskan masalah itu sampai di rumah. G
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status