“Kamu cari orang lain saja, aku tidak mau orang salah paham dengan kedekatan kita. Dan istriku masih sakit.” Rosa memajukan langkah. ”Aku tidak peduli dengan tanggapan orang. Namun sekarang aku sudah paham. Kamu sudah menikah, kamu hanya menyukai Raya, saat ini kamu adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya. Aku paham semua itu, aku akan memposisikan diri layaknya partner kerja, tidak lebih.” Rosa berusaha meyakinkan Rizal. ”Aku tidak bisa, perusahaanku sudah cukup menyita waktuku. Aku tidak ingin disibukkan dengan urusan dunia yang tidak ada habisnya, aku ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama Raya,” ucap Rizal kemudian mengecup pipi istrinya. Rosa sedikit kerutkan kening. ”Ke mana Rizal yang dulu kukenal? Rizal yang ambisius, gila kerja, rela berhari-hari tidak makan demi menyelesaikan pekerjaan. Kamu sudah berubah, Zal.” ”Ya, manusia kapan saja bisa berubah,” jawab Rizal terlihat begitu santai, sambil mengusap lembut kulit tangan i
Baca selengkapnya