”Pah bangun, sadar dong, Pah.” Rosa duduk di sisi ranjang sang papah, berharap pria tua itu sadarkan diri. ”Rizal keterlaluan, Rosa malu, Pah. Kasih tahu Rosa, apa yang harus Rosa lakukan. Bantu Rosa, Pah.”Terbiasa setiap masalahnya diselesaikan oleh sang papah, kali ini Rosa kebingungan, hampir putus asa.”Sekarang semua orang tau kalau Rizal sudah menikah, mau ditaruh di mana muka Rosa, Pah. Papah jahat kalau gak bantu Rosa, Papah kejam kalau biarkan Rosa terpuruk seperti ini. Kasih tau Rosa, Pah, apa yang harus Rosa lakukan.””Rosa seperti orang yang gak punya orang tua, Papah bangun … bantu Rosa …””Rosa takut, Rosa takut bertemu orang-orang. Mereka pasti mencemooh Rosa. Pah, Papah bangun dong …” Rosa mulai mengguncang tubuh sang papah, memaksa pria tua itu sadarkan diri kemudian membantunya seperti biasa.“Gara-gara Papah seperti ini Rizal menjauhi Rosa, gara-gara Papah diam saja semua jadi kacau begini. Bangun, Pah. Please bantu Rosa sekarang …”Kedua orang suster melihat kejad
Read more