Home / Fantasi / The Story Of Henry Thomas / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of The Story Of Henry Thomas: Chapter 211 - Chapter 220

258 Chapters

Bab 211

Tiba-tiba terdengar suara dari luar ruangan “Jangan ganggu anggota baru kami dasar Hestia si wanita sadis”, semua orang yang ada diruangan menoleh kearah suara tersebut lalu terlihat seorang wanita dengan balutan perban ditangannya dan membawa masing-masing satu pedang panjang dipinggang sampingnya, “Hah, apa kamu bilang, Saki si wanita barbar”, jawab pelayan Mori yang bernama Hestia, “Urusanmu kan sudah selesai disini, cepat pergi sana”, ujar Saki sambil tersenyum, “Itu bukan urusanmu berapa lama aku disini”, jawab Hestia dengan kesal, “Sudah, sudah, kalian ini setiap bertemu pasti bertengkar”, ujar Ria yang berdiri melihat Hestia dan Saki sedang bertengkar, “Maaf Nona Ria, tapi saya tidak tahan dengan bau darah disekitar tubuh wanita sadis ini”, ujar Saki yang menunjuk kearah Hestia, “Saya juga tidak tahan dengan bau hewan yang keluar dari tubuh wanita barbar ini Nona Ria”, ujar Hestia yang menunju
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 212

Setelah itu Jason berkata “Maaf jika aku mengagetkanmu Ria, dimana para serangga?”, “Oh mereka kami ikat diruangan sebelah, serangga yang bernama Karl itu tangan dan kakinya sudah dipotong oleh Tia, jadi tidak mungkin dia akan pergi keluar, jadi aku tidak mengikatnya”, jawab Ria sambil menunjuk ruangan disebelah, setelah itu Jason berkata dengan tatapan dingin “Bagus, cepat ikuti aku kesana”, lalu Jason pergi menuju keruang sebelah bersama Ria dan Frida yang mengikutinya. Saat sampai disana Jason masuk lalu melihat seluruh anggota keluarga Brutus yang sudah diikat tangan dan kaki, tapi tiba-tiba seorang anak laki berumur 15 tahun membentak Jason “Hei pak tua apa yang kamu lakukan kepada kami, lihatlah kalian juga sudah menyiksa ayahku, aku akan melaporkan hal ini kepada teman-teman ayahku”, “Aku tidak punya urusan denganmu”, ujar Jason yang langsung meninju wajah pria tersebut dan seketika itu kepalanya hancur berkeping-kep
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 213

Setelah acara tersebut selesai, Klaus berpamitan untuk pulang, dia berkata sambil menghela nafas “Sayang sekali aku masih banyak pekerjaan, padahal aku ingin menginap disini bersama kalian”, “Sudah pulang sana, nanti kerajaan bisa dicuri oleh orang jika kamu tidak sana”, ujar Zelona sambil tertawa, “Iya, iya, titip Bella dan Claudia ya, aku pamit dulu”, ujar Klaus kemudian dia pergi naik kereta kuda, setelah itu mereka semua masuk kembali kedalam rumah, karena sudah malam mereka pergi kekamarnya masing-masing, Charles kemudian berkata “Mama aku tidur bersama Henry ya, mama harus tidur sendiri malam ini”, “Mana mungkin mama sendiri, kan ada bibi Diana disini”, jawab Zelona sambil memeluk Diana, lalu Zelona berkata kepada Frans “Frans hari ini Diana milikku, awas saja jika kamu menganggu obrolan wanita kami”, “Iya aku mengerti, tenang saja aku tidak akan menganggu”, jawab Frans sambil tersenyum, lalu m
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 214

3 Tahun berlalu setelah Henry dan Charles berlatih bersama-sama dibawah bimbingan Ninia, mereka sudah bisa menguasi teknik pedang rapier hanya dalam 3 tahun, hari ini mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalan mereka menuju Arcania, “Henry cepatlah, kita akan segera pergi sebentar lagi”, ujar Charles yang membuka pintu kamar Henry, “Iya sebentar, aku ingin membawa hadiah untuk kak Jessica”, jawab Henry sambil memasukkan sebuah kotak kedalam tasnya, setelah itu dia pergi berjalan menuju kearah Charles. Mereka kemudian pergi bersama-sama menuju keluar rumah, setelah sampai disana semua orang sudah menunggu mereka, lalu Victoria maju dengan dua orang pelayan yang membawa jubah putih lengkap dengan topeng, setelah itu dia menyuruh pelayan memakaikan jubah dan topeng tersebut kepada Henry dan Charles, Victoria kemudian berkata “Ini adalah hadiah dari kami semua untuk kalian berdua, kalian tahu butuh 3 tahun untuk membuat jubah yang sangat sempurna s
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 215

Setelah itu pelayan tersebut menggenggam koin emas dan berkata sambil tersenyum “Baik Tuan saya mengerti”, lalu pelayan tersebut pergi, “Henry aku ingat pesan Gauce tidak boleh memperlihatkan koin emas diluar Holylight, jika tidak pasti banyak yang mengincar kita, bukannya aku takut, tapi aku tidak tertarik dengan yang lemah dan itu membuat repot saja”, “Aku mengerti Charles, Tia juga sudah berpesan seperti itu kepadaku, sudah ayo kita makan dulu setelah itu kita lanjutkan perjalanan”, balas Henry yang ingin membuka topeng diwajahnya untuk makan, akan tetapi sebelum dia membuka topengnya, tiba-tiba masuk 5 orang bertubuh besar lalu salah satu dari mereka berkata “Wah, wah lihatlah toko buruk ini, ada saja yang mau makan disini”, lalu pria botak bertubuh besar tersebut menghampiri Henry dan Charles, kemudian dia berkata “Dilihat daripakai itu kalian anak orang kaya kan? Kenapa kalian makan disini, pergilah ketoko yang ada didepan,
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 216

Setelah sampai didepan Henry, Charles berbisik kepada Henry, “Oke baiklah, ayo segera kita lakukan”, balas Henry sambil mengangguk, Henry kemudian berkata kepada Richard “Richard kami ada keperluan sedikit disekitar sini, maaf kami tidak bisa menemanimu untuk menjemput Elena”, “Tidak apa-apa Henry, tapi ingat jangan terlambat menuju ketempat kak Jessica, kamu tahu kan dia pasti marah kalau kamu terlambat”, jawab Richard kemudian menaiki kudanya, setelah itu Richard kembali berkata “Aku pergi dulu ya, sampai jumpa disana”, “Oke, sampaikan salamku kepada Elena ya”, balas Henry yang melambaikan tanganya melihat Richard pergi dengan menaiki kuda hitam. Henry kemudian berkata kepada Charles “Ayo Charles kita kesana, alasan kita berhenti disini adalah untuk menghabisi sindikat penculikan Kloya atas perintah ayahku”, “Baik ayo kita lakukan, kalau tidak salah tempat itu terletak di sebuah gudang dibelakang toko it
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 217

Saat mereka sedang makan sambil di kelilingi gadis, Henry melihat seorang gadis yang terus memperhatikannya dari balik pintu, Henry lalu tersenyum kepada gadis itu yang membuat muka gadis tersebut berubah menjadi merah kemudian gadis tersebut pergi. Beberapa saat kemudian karena sudah terlalu lama ada disana, Henry dan Charles memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Hurian, setelah berpamitan dengan semua orang mereka kemudian pergi dari sana menggunakan kereta kuda, saat agak jauh dari mereka Henry dan Charles langsung terbang keatas langit kemudian segera pergi menuju Hurian, beberapa jam kemudian Henry dan Charles akhirnya melihat kota Hurian dari atas langit, “Wah baru kali ini aku melihat Hurian ternyata lebih indah dari yang kubayangkan, disini dipenuhi hutan hijau yang sangat indah”, ujar Charles sambil melihat sekelilingnya, “Aku juga terkejut saat pertama kali kesini, oh iya ayo kita turun untuk membeli kuda karena ayah berkata tidak sopan me
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 218

Setelah terbang tidak lama, mereka melihat kediaman keluarga Hawk yang dikelilingi tembok tinggi menjulang keatas langit, kemudian Jeny masuk dari atas menuju kedalam kediaman, saat sampai dibawah Jeny melihat Urria sedang menggendong gadis kecil didepan pintu masuk, setelah itu Urria berkata “Siapa yang kamu bawa Jeny, apakah mereka tamu?”, “Hmph apakah kakak tidak mengenali keponakannya sendiri?”, jawab Jeny sambil menghelas nafas, “Keponakan? Apakah itu Henry?”, tanya Urria dengan penasaran, Henry kemudian turun dari ruphels lalu melepaskan topengnya dan berkata “Halo bibi Urria lama tidak bertemu”, “Halo Henry, kamu sudah banyak berubah, maafkan bibi karena tidak mengenalimu”, jawab Urria yang mengelus kepala Henry, setelah itu Urria melihat kearah Charles dan berkata “Itu siapa Henry?”, lalu Henry memanggil Charles untuk memperkenalkan dirinya, “Halo bibi Urria, nama saya Charles Villaus, senang berte
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Bab 219

Semua orang langsung menoleh kearah pintu termasuk Henry yang bertanya kepada Jessica “Hah pangeran? Apa itu tunaganmu kakak?”, Jessica tidak menjawab pertanyaan Henry dan langsung berjalan kearah pintu dengan panik, setelah sampai didepan pintu Jessica membuka sedikit pintu agar Henry dan yang lainnya tidak melihat siapa yang ada dibalik sana, Jessica kemudian berkata dengan suara kecil “Kenapa kamu kesini, bukankah sudah kukatakan kamu tidak boleh datang!”, kemudian dibalik pintu juga terdengar suara Urria yang berkata “Biarkanlah Jericho masuk sayang, dia juga ingin berkenalan dengan adik-adikmu”, Jessica kemudian membuka pintunya dan terlihat disamping Urria berdiri seorang pria yang membawa setangkai mawar dimulutnya, pria tersebut langsung masuk kedalam dan kembali berkata “Halo semua para adik-adik tersayang, perkenalkan namaku Jericho Rose, kalian boleh memanggilku kak Jeri, seperti yang kalian lihat aku ini adalah tunangannya Jessic
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Bab 220

Setelah itu Jessica berkata “Ayo kita mencari beberapa monster, apa ada yang keberatan?”, lalu Henry dan yang lainnya menggelengkan kepalanya, setelah itu Jessica kembali berkata sambil menuju kearah pintu kamar “Bagus ayo pergi”, “Tapi bagaimana dengan orang itu?” tanya Charles dengan heran sambil menunjuk kearah Jericho yang sedang tidur diatas sofa, “Biarkan saja dia Charles, palingan nanti setelah bangun dia akan kebingungan lalu mencari kita”, ujar Richard sambil menutup pintu kamar, lalu mereka pergi mengikuti Jessica. Saat sedang jalan, Henry bertanya kepada Jessica “Oh iya kakak dimana paman William? Aku belum melihatnya”, “Katanya hari ini papa sedang bertugas untuk mengurus monster yang menyerang sebuah desa, tapi aku juga tidak tahu itu dimana”, jawab Jessica sambil melihat kearah Henry, “Pantas saja dia tidak kelihatan dimanapun, padahal aku ingin menyapanya setelah sekian lama tidak bertemu&rd
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
26
DMCA.com Protection Status