Share

Bab 211

Penulis: Nuruz Zahri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-27 23:11:20

Tiba-tiba terdengar suara dari luar ruangan “Jangan ganggu anggota baru kami dasar Hestia si wanita sadis”, semua orang yang ada diruangan menoleh kearah suara tersebut lalu terlihat seorang wanita dengan balutan perban ditangannya dan membawa masing-masing satu pedang panjang dipinggang sampingnya, “Hah, apa kamu bilang, Saki si wanita barbar”, jawab pelayan Mori yang bernama Hestia, “Urusanmu kan sudah selesai disini, cepat pergi sana”, ujar Saki sambil tersenyum, “Itu bukan urusanmu berapa lama aku disini”, jawab Hestia dengan kesal, “Sudah, sudah, kalian ini setiap bertemu pasti bertengkar”, ujar Ria yang berdiri melihat Hestia dan Saki sedang bertengkar, “Maaf Nona Ria, tapi saya tidak tahan dengan bau darah disekitar tubuh wanita sadis ini”, ujar Saki yang menunjuk kearah Hestia, “Saya juga tidak tahan dengan bau hewan yang keluar dari tubuh wanita barbar ini Nona Ria”, ujar Hestia yang menunju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 212

    Setelah itu Jason berkata “Maaf jika aku mengagetkanmu Ria, dimana para serangga?”, “Oh mereka kami ikat diruangan sebelah, serangga yang bernama Karl itu tangan dan kakinya sudah dipotong oleh Tia, jadi tidak mungkin dia akan pergi keluar, jadi aku tidak mengikatnya”, jawab Ria sambil menunjuk ruangan disebelah, setelah itu Jason berkata dengan tatapan dingin “Bagus, cepat ikuti aku kesana”, lalu Jason pergi menuju keruang sebelah bersama Ria dan Frida yang mengikutinya. Saat sampai disana Jason masuk lalu melihat seluruh anggota keluarga Brutus yang sudah diikat tangan dan kaki, tapi tiba-tiba seorang anak laki berumur 15 tahun membentak Jason “Hei pak tua apa yang kamu lakukan kepada kami, lihatlah kalian juga sudah menyiksa ayahku, aku akan melaporkan hal ini kepada teman-teman ayahku”, “Aku tidak punya urusan denganmu”, ujar Jason yang langsung meninju wajah pria tersebut dan seketika itu kepalanya hancur berkeping-kep

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 213

    Setelah acara tersebut selesai, Klaus berpamitan untuk pulang, dia berkata sambil menghela nafas “Sayang sekali aku masih banyak pekerjaan, padahal aku ingin menginap disini bersama kalian”, “Sudah pulang sana, nanti kerajaan bisa dicuri oleh orang jika kamu tidak sana”, ujar Zelona sambil tertawa, “Iya, iya, titip Bella dan Claudia ya, aku pamit dulu”, ujar Klaus kemudian dia pergi naik kereta kuda, setelah itu mereka semua masuk kembali kedalam rumah, karena sudah malam mereka pergi kekamarnya masing-masing, Charles kemudian berkata “Mama aku tidur bersama Henry ya, mama harus tidur sendiri malam ini”, “Mana mungkin mama sendiri, kan ada bibi Diana disini”, jawab Zelona sambil memeluk Diana, lalu Zelona berkata kepada Frans “Frans hari ini Diana milikku, awas saja jika kamu menganggu obrolan wanita kami”, “Iya aku mengerti, tenang saja aku tidak akan menganggu”, jawab Frans sambil tersenyum, lalu m

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 214

    3 Tahun berlalu setelah Henry dan Charles berlatih bersama-sama dibawah bimbingan Ninia, mereka sudah bisa menguasi teknik pedang rapier hanya dalam 3 tahun, hari ini mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalan mereka menuju Arcania, “Henry cepatlah, kita akan segera pergi sebentar lagi”, ujar Charles yang membuka pintu kamar Henry, “Iya sebentar, aku ingin membawa hadiah untuk kak Jessica”, jawab Henry sambil memasukkan sebuah kotak kedalam tasnya, setelah itu dia pergi berjalan menuju kearah Charles. Mereka kemudian pergi bersama-sama menuju keluar rumah, setelah sampai disana semua orang sudah menunggu mereka, lalu Victoria maju dengan dua orang pelayan yang membawa jubah putih lengkap dengan topeng, setelah itu dia menyuruh pelayan memakaikan jubah dan topeng tersebut kepada Henry dan Charles, Victoria kemudian berkata “Ini adalah hadiah dari kami semua untuk kalian berdua, kalian tahu butuh 3 tahun untuk membuat jubah yang sangat sempurna s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 215

    Setelah itu pelayan tersebut menggenggam koin emas dan berkata sambil tersenyum “Baik Tuan saya mengerti”, lalu pelayan tersebut pergi, “Henry aku ingat pesan Gauce tidak boleh memperlihatkan koin emas diluar Holylight, jika tidak pasti banyak yang mengincar kita, bukannya aku takut, tapi aku tidak tertarik dengan yang lemah dan itu membuat repot saja”, “Aku mengerti Charles, Tia juga sudah berpesan seperti itu kepadaku, sudah ayo kita makan dulu setelah itu kita lanjutkan perjalanan”, balas Henry yang ingin membuka topeng diwajahnya untuk makan, akan tetapi sebelum dia membuka topengnya, tiba-tiba masuk 5 orang bertubuh besar lalu salah satu dari mereka berkata “Wah, wah lihatlah toko buruk ini, ada saja yang mau makan disini”, lalu pria botak bertubuh besar tersebut menghampiri Henry dan Charles, kemudian dia berkata “Dilihat daripakai itu kalian anak orang kaya kan? Kenapa kalian makan disini, pergilah ketoko yang ada didepan,

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 216

    Setelah sampai didepan Henry, Charles berbisik kepada Henry, “Oke baiklah, ayo segera kita lakukan”, balas Henry sambil mengangguk, Henry kemudian berkata kepada Richard “Richard kami ada keperluan sedikit disekitar sini, maaf kami tidak bisa menemanimu untuk menjemput Elena”, “Tidak apa-apa Henry, tapi ingat jangan terlambat menuju ketempat kak Jessica, kamu tahu kan dia pasti marah kalau kamu terlambat”, jawab Richard kemudian menaiki kudanya, setelah itu Richard kembali berkata “Aku pergi dulu ya, sampai jumpa disana”, “Oke, sampaikan salamku kepada Elena ya”, balas Henry yang melambaikan tanganya melihat Richard pergi dengan menaiki kuda hitam. Henry kemudian berkata kepada Charles “Ayo Charles kita kesana, alasan kita berhenti disini adalah untuk menghabisi sindikat penculikan Kloya atas perintah ayahku”, “Baik ayo kita lakukan, kalau tidak salah tempat itu terletak di sebuah gudang dibelakang toko it

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 217

    Saat mereka sedang makan sambil di kelilingi gadis, Henry melihat seorang gadis yang terus memperhatikannya dari balik pintu, Henry lalu tersenyum kepada gadis itu yang membuat muka gadis tersebut berubah menjadi merah kemudian gadis tersebut pergi. Beberapa saat kemudian karena sudah terlalu lama ada disana, Henry dan Charles memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Hurian, setelah berpamitan dengan semua orang mereka kemudian pergi dari sana menggunakan kereta kuda, saat agak jauh dari mereka Henry dan Charles langsung terbang keatas langit kemudian segera pergi menuju Hurian, beberapa jam kemudian Henry dan Charles akhirnya melihat kota Hurian dari atas langit, “Wah baru kali ini aku melihat Hurian ternyata lebih indah dari yang kubayangkan, disini dipenuhi hutan hijau yang sangat indah”, ujar Charles sambil melihat sekelilingnya, “Aku juga terkejut saat pertama kali kesini, oh iya ayo kita turun untuk membeli kuda karena ayah berkata tidak sopan me

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 218

    Setelah terbang tidak lama, mereka melihat kediaman keluarga Hawk yang dikelilingi tembok tinggi menjulang keatas langit, kemudian Jeny masuk dari atas menuju kedalam kediaman, saat sampai dibawah Jeny melihat Urria sedang menggendong gadis kecil didepan pintu masuk, setelah itu Urria berkata “Siapa yang kamu bawa Jeny, apakah mereka tamu?”, “Hmph apakah kakak tidak mengenali keponakannya sendiri?”, jawab Jeny sambil menghelas nafas, “Keponakan? Apakah itu Henry?”, tanya Urria dengan penasaran, Henry kemudian turun dari ruphels lalu melepaskan topengnya dan berkata “Halo bibi Urria lama tidak bertemu”, “Halo Henry, kamu sudah banyak berubah, maafkan bibi karena tidak mengenalimu”, jawab Urria yang mengelus kepala Henry, setelah itu Urria melihat kearah Charles dan berkata “Itu siapa Henry?”, lalu Henry memanggil Charles untuk memperkenalkan dirinya, “Halo bibi Urria, nama saya Charles Villaus, senang berte

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 219

    Semua orang langsung menoleh kearah pintu termasuk Henry yang bertanya kepada Jessica “Hah pangeran? Apa itu tunaganmu kakak?”, Jessica tidak menjawab pertanyaan Henry dan langsung berjalan kearah pintu dengan panik, setelah sampai didepan pintu Jessica membuka sedikit pintu agar Henry dan yang lainnya tidak melihat siapa yang ada dibalik sana, Jessica kemudian berkata dengan suara kecil “Kenapa kamu kesini, bukankah sudah kukatakan kamu tidak boleh datang!”, kemudian dibalik pintu juga terdengar suara Urria yang berkata “Biarkanlah Jericho masuk sayang, dia juga ingin berkenalan dengan adik-adikmu”, Jessica kemudian membuka pintunya dan terlihat disamping Urria berdiri seorang pria yang membawa setangkai mawar dimulutnya, pria tersebut langsung masuk kedalam dan kembali berkata “Halo semua para adik-adik tersayang, perkenalkan namaku Jericho Rose, kalian boleh memanggilku kak Jeri, seperti yang kalian lihat aku ini adalah tunangannya Jessic

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04

Bab terbaru

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 258

    Kemudian orang tersebut berkata “Aku hanya tahu sedikit tentang sekte itu karena aku hanya bawahan saja, tapi aku pernah mendengar bahwa markas kami tersebar dimana-mana bahkan disemua Kerajaan yang ada dibenua Kylum, tapi untuk di Kerajaan Bright markas terbesar ada di lembah Svenus tepatnya dibawah tanah yang terdapat reruntuhan kuno, untuk masuk kesana kalian harus mengucapkan salam”, “Kenapa berhenti? Apa salam yang harus di ucapkan?”, tanya Killer yang berjongkok melihat orang tersebut, “Aku tidak akan mengatakannya sampai kalian berjanji untuk melepaskanku dari sini, aku berjanji untuk hidup secara normal setelah keluar dari sini”, jawab orang tersebut, kemudian Killer melihat kearah Frans dan berkata “Bagaimana Tuan Besar?”, “Terserah kalian saja”, jawab Frans dengan tatapan dingin, setelah itu Killer kembali berkata kepada orang itu “Baiklah katakan”, “Salamnya adalah “Dunia kekosongan milik

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 257

    Beberapa saat kemudian Jacob datang bersama satu orang laki-laki berbadan besar yang membawa parang ditangannya dan kepala seperti Horus, lalu disamping ada seorang wanita yang membawa sabit besar dipunggungnya, lalu terlihat banyak jatihan dilengan bagian kirinya dan kepalanya terlihat seperti Menidos, setelah sampai dihadapan Frans, mereka langsung membungkuk dan berkata “Apa perintah anda Tuan Besar?”, “Maaf sudah memanggil kalian diwaktu istirahat sehabis bertugas, aku ingin kalian bermain dengannya”, jawab Frans sambil menunjuk kearah orang yang sedang dirantai, kemudian pria yang memakai kepada Horus berkata “Tidak masalah Tuan Besar, saya juga sedang bosan tidak melakukan apa-apa”, lalu wanita yang membawa sabit berkata sambil menunjuk kearah kepalanya “Lagipula kami sudah mendapat hiasan dari sana Tuan Besar, kami siap untuk misi berikutnya”, setelah itu mereka berdua berdiri dan langsung menghampiri orang yang sedang dir

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 256

    Saat Henry ingin membuka pintu, pintu sudah terbuka duluan lalu masuk Zelona yang berkata “Oh halo Henry, pestanya sudah hampir dimulai bergabung kesana, para gadis impianmu sudah ada disana, oh iya dimana Charles, tumben kamu tidak bersamanya”, “Halo juga bibi Zelona, Charles tadi pergi kesuatu tempat bersama kakek Jason dan pelayan pribadinya, tapi aku tidak tahu dia pergi kemana”, jawab Henry, “Oh benarkah? sepertinya bibi juga harus menemui pelayan pribadinya itu”, jawab Zelona, “Charles sangat menyukai mereka bibi, aku yakin bibi juga akan menyukai mereka, aku pergi dulu ya bibi, aku tidak ingin waktu bibi bersama ibu”, jawab Henry yang tersenyum, “Baik Henry, bersenang-senanglah”, jawab Zelona yang mencium pipi Henry, kemudian Henry pergi keluar dari ruangan tersebut. setelah Henry pergi, Zelona menghampiri Diana yang masih tersenyum, “Ada apa Diana? Kamu terlihat bahagia sekali”, ujar Zelona dengan heran,

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 255

    Setelah Charles pergi, Henry bertanya dengan penasaran “Charles mau kemana ayah?”, “Lebih baik kamu bertanya kepadanya langsung nanti saat dipesta”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baiklah ayah, apakah ayah tahu dimana ibu? Aku ingin menemuinya sebentar?”, tanya Henry lagi, “Mungkin dia sedang berada diruangannya untuk bersiap-siap”, jawab Frans, “Baiklah ayah, aku ingin pergi dulu, apa ayah tidak pergi?”, jawab sambil bertanya, “Ayah masih ada urusan sebentar Henry, kamu duluan saja”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baik ayah, sebaiknya ayah tidak terlalu lama, atau akan dimarahi ibu lagi”, balas Henry sambil menunjuk kearah botol wine yang ada dimeja Frans, “Oh iya Henry tolong rahasiakan ini, jika ibu bertanya bilang saja ayah masih ada pekerjaan”, balas Frans sambil memohon, “Tenang saja ayah, aku akan merahasiakannya, aku pergi dulu ya”, jawab Henry yang mengacungkan jempol

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 254

    Charles yang saat ini sedang asik mengobrol bersama Gavilla dipanggil oleh seorang pelayan yang berkata dari balik pintu “Tuan Charles sudah waktunya”, “Baiklah”, jawab Charles dari dalam, kemudian dia berkata kepada Gavi dan Gavilla “Ayo kita pergi dulu, nanti kita akan berbincang lagi, oh iya mamaku juga disini, aku ingin kalian berkenalan dengannya nanti”, “Baik Tuan Charles, saya dan Gavi senang sekali berbincang dengan anda, kami akan membantu anda dengan segala yang kami punya”, jawab Gavilla sambil tersenyum, kemudian Gavi juga tersenyum sambil mengangguk-ngangguk, “Iya, mohon bantuannya mulai dari sekarang, ayo kita pergi dulu, aku penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh paman Frans”, ujar Charles kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Gavi dan Gavilla. Setelah Charles keluar dia bertemu dengan Henry yang sedang berjalan bersama Paul dan Nana, kemudian Charles mendekati Henry dan berbisik &l

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 253

    Setelah Henry mendengar ucapan mereka, Henry berkata sambil memegang bahu mereka berdua “Baiklah, aku dengan senang hati menerima kalian berdua, mohon bantuannya dari sekarang dan dimasa depan”, “Terima kasih, Tuan Muda, terima kasih, akhirnya keinginan kami terwujud”, ujar Paul sambil mengusap sedikit air matanya, “Kami berjanji akan melayani Tuan Muda dengan setulus hati, terima kasih Tuan Muda sudah menerima kami”, ujar Nana yang mengusap air matanya juga, kemudian Jacob menghampiri mereka dan memberikan masing-masing gelas yang berisi air bening, kemudian Jacob berkata kepada Henry sambil memberikan jarum, “Ini Tuan Muda silahkan teteskan darah anda kegelas mereka untuk membuat kontrak”, lalu Henry menusuk ibu jarinya dan meneteskan darah pada gelas Paul dan Nana. Kemudian Paul dan Nana langsung meminum air dari gelas tersebut, setelah mereka meminumnya tiba-tiba tubuh mereka mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai membuat dingin

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 252

    Disisi lain, Henry yang masuk kedalam ruangan bersama Jacob dikejutkan oleh Paul dan Nana yang sudah berdiri disana sambil tersenyum kepada, “Kalian? Bukankah Paul dan Nana?”, tanya Henry sambil menunjuk kearah Paul dan Nana, “Benar Tuan Muda, terima kasih karena telah mengingat nama kami”, jawab Paul sambil menundukkan kepalanya, “Apakah kalian yang akan menjadi pelayanku?”, tanya Henry lagi dengan penasaran, “Benar Tuan Muda, kami sangat ingin menjadi pelayan Tuan Muda”, jawab Paul sambil tersenyum, “Bukankah kalian berkata ingin melayani seseorang yang pernah membantu kalian untuk membalas kebaikannya?”, tanya Henry lagi, “Benar sekali Tuan Muda, orang tersebut adalah anda”, jawab Paul sambil tersenyum lagi, “Hah aku? aku tidak ingat pernah bertemu kalian selain disini”, jawab Henry sambil melihat kearah Paul dan Nana, kemudian Paul menghampiri Henry lalu menyerahkan sebuah koin emas dan berkata &

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 251

    Setelah mendengar penjelasan Gavilla, Charles kemudian berkata “Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang sikap pelayan, jadi kamu tidak perlu memikirkannya, aku turut perihatin dengan kehidupan yang telah kalian alami, untuk sekarang kalian tidak perlu memikirkan hal tersebut, aku membenci mereka yang lemah dan menyukai mereka yang kuat, aku bisa merasakan aura dari diri kalian sangat kuat, mungkin kekuatan kalian lebih kuat dariku, jadi aku sangat menyukai kalian, dan aku sangat ingin kalian menjadi pelayanku, aku hanya tinggal dengan mamaku saja, mamaku adalah orang yang sangat baik jadi kalian tidak perlu takut untuk tinggal dengan kami”, setelah mendengar penjelasan Charles, tiba-tiba Gavi menangis terisak-isak, “Kamu kenapa? Apakah aku menyakiti perasaanmu dengan perkataanku?” tanya Charles, Gavilla kemudian menjawab sambil tersenyum “Maafkan Gavi Tuan Charles, dia tidak bisa bicara, dia hanya sangat senang karena baru kali ada seorang majikan yan

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 250

    Setelah sampai diruangan, Jason kemudian berkata “Gavi, Gavilla bukalah pakaian kalian dan perlihatkan itu”, kemudian Gavi dan Gavilla membuka baju mereka, lalu terlihat sebuah permata biru tertancap di tengah dada Gavi, dan permata merah ditengah dada Gavilla, setelah melihat batu permata tersebut, Charles bertanya dengan penasaran “Batu apa itu?”, “Itu adalah batu sihir Tuan Charles”, jawab Jason, “Batu sihir itu apa? Aku baru dengar”, tanya Charles dengan heran sambil memeringkan kepala, setelah itu Jason mulai menjelaskan “Batu sihir adalah sebuah batu yang didalamnya terdapat aliran celestial, batu sendiri tercipta oleh alam dan hanya bisa ditemukan di goa atau reruntuhan kuno, batu sihir berguna untuk memberikan energi celestial kepada pemakainya, akan tetapi nyawa sebagai taruhannya jika batu sihir tidak bisa bersatu dengan pemakainya, jika berhasil bersatu maka pemakainya akan mendapat evolusi dari energi sihir”, se

DMCA.com Protection Status