Semua orang langsung menoleh kearah pintu termasuk Henry yang bertanya kepada Jessica “Hah pangeran? Apa itu tunaganmu kakak?”, Jessica tidak menjawab pertanyaan Henry dan langsung berjalan kearah pintu dengan panik, setelah sampai didepan pintu Jessica membuka sedikit pintu agar Henry dan yang lainnya tidak melihat siapa yang ada dibalik sana, Jessica kemudian berkata dengan suara kecil “Kenapa kamu kesini, bukankah sudah kukatakan kamu tidak boleh datang!”, kemudian dibalik pintu juga terdengar suara Urria yang berkata “Biarkanlah Jericho masuk sayang, dia juga ingin berkenalan dengan adik-adikmu”, Jessica kemudian membuka pintunya dan terlihat disamping Urria berdiri seorang pria yang membawa setangkai mawar dimulutnya, pria tersebut langsung masuk kedalam dan kembali berkata “Halo semua para adik-adik tersayang, perkenalkan namaku Jericho Rose, kalian boleh memanggilku kak Jeri, seperti yang kalian lihat aku ini adalah tunangannya Jessic
Setelah itu Jessica berkata “Ayo kita mencari beberapa monster, apa ada yang keberatan?”, lalu Henry dan yang lainnya menggelengkan kepalanya, setelah itu Jessica kembali berkata sambil menuju kearah pintu kamar “Bagus ayo pergi”, “Tapi bagaimana dengan orang itu?” tanya Charles dengan heran sambil menunjuk kearah Jericho yang sedang tidur diatas sofa, “Biarkan saja dia Charles, palingan nanti setelah bangun dia akan kebingungan lalu mencari kita”, ujar Richard sambil menutup pintu kamar, lalu mereka pergi mengikuti Jessica. Saat sedang jalan, Henry bertanya kepada Jessica “Oh iya kakak dimana paman William? Aku belum melihatnya”, “Katanya hari ini papa sedang bertugas untuk mengurus monster yang menyerang sebuah desa, tapi aku juga tidak tahu itu dimana”, jawab Jessica sambil melihat kearah Henry, “Pantas saja dia tidak kelihatan dimanapun, padahal aku ingin menyapanya setelah sekian lama tidak bertemu&rd
Setelah sampai dibawah mereka melihat banyak orang yang sedang berjuang lari dari serangan monster, Jessica langsung berkata “Henry dan Charles ikuti aku, Richard kamu jaga Elena dari serangan monster, cepat”, Elena kemudian berkata sambil mengeluarkan sebuah ramuan herbal dari tas nya “Sebentar kakak, aku ingin memberi kalian semua ini”, “Apa itu?” tanya Jessica dengan heran, “Ramuan ini berfungsi untuk mengacaukan indera monster saat mereka mencium baunya”, setelah itu Elena mengoleskan ramuan tersebut dimasing-masing lengan mereka, Jessica kemudian mencium ramuan yang dioleskan dan berkata “Ini baunya harum sekali dan sangat enak”, “Bagi kita itu seperti pengharum tubuh, akan tetapi sangat menganggu bagi monster, semoga itu bisa membantu kalian”, jawab Elena sambil tersenyum, “Baik terima kasih Elena, ini pasti akan sangat membantu, ayo pergi”, ujar Jessica yang kemudian masuk kedalam desa bersama
Saat keadaan diantara mereka berdua mulai memanas tiba-tiba terdengar suara pria yang berkata “Dasar kamu ini Hestia, hormatlah sedikit didepan Tuan Muda”, “Saki sopanlah”, ujar Pria yang satunya, Hestia dan Saki langsung membungkuk kearah suara tersebut dan berkata “M-maafkan saya Tuan Mori, saya terbawa suasana”, “Maafkan saya Tuan Tio, saya tidak akan mengulangi kesalahan ini”, Henry kemudian menoleh kearah suara tersebut dan melihat dua orang pria berpakaian pelayan seperti Ria dan Tia, akan tetapi pakaian itu agak mirip seperti yang Gauce gunakan, dua orang pria tersebut kemudian menghampiri Henry lalu membungkuk, Pria dengan rambut panjang yang membawa sebuah pedang sangat panjang berkata sambil menutup matanya “Halo Tuan Muda, nama saya Tio, senang bertemu dengan anda”, kemudian pria yang memakai sarung tangan hitam berkata sambil tersenyum kepada Henry “Halo Tuan Muda, nama saya Mori, senang bertemu dengan and
Setelah membaca surat dari Frans, Henry kemudian berkata dalam hatinya “Ayah sampai mengirim Tio dan Mori kesini, pasti serangan monster yang terjadi tidak main-main”, saat melihat Henry yang termenung, William kemudian berkata “Kamu sudah tahu kan penyebabnya Henry, jadi kamu tidak boleh pergi dulu dari sini”, “Baik paman aku mengerti, pantas saja monster yang ada disini juga sangat banyak”, jawab Henry sambil menoleh kearah desa. Tidak berapa lama terdengar suara raungan yang sangat keras dari arah hutan diikuti suara dentuman yang sangat kuat sehingga membuat tanah bergoncang, suara tersebut membuat Jessica dan Charles terbangun dari tidurnya, Charles kemudian berkata sambil mengigil “A-aura dari arah sana sangat mengerikan sekali, tubuhku berkata jika disana sangat berbahaya”, kemudian tiba-tiba seekor Orc yang sangat besar terlempar keluar dari hutan yang menghantam sebuah rumah yang ada didesa, setelah itu keluar Mori da
Kemudian Tio mulai bercerita “Arcania adalah sebuah tempat yang sangat besar, tempat itu besarnya sama seperti kota Grace, dulunya Arcania adalah markas pusat untuk tentara Kerajaan saat Raja Alberth memimpin Kerajaan Bright, ketika dia turun tahta dan diserahkan kepada anaknya yang bernama Beny, Arcania yang makmur menjadi hancur karena pajak yang sangat tinggi, banyak orang yang meninggalkan tempat tersebut dan akhirnya menjadi kota mati, ketika Beny turun tahta karena keburukannya terungkap dan tahta diambil alih oleh Raja Klaus, Arcania diberikan untuk Tuan Frans, tapi saat itu Tuan Frans tidak memakai tempat tersebut karena tidak tertarik dengan wilayah sampai kejadian buruk yang menimpa Nona Diana, atas permintaan kakek kami, tempat itu akhirnya diserahkan kepada ayah dan ibu, saat pertama kali kesana saya masih berumur 10 tahun, Mori dan Tia berada didalam kandungan ibu saat itu, ayah dan ibu membangun tempat itu sedikit demi sedikit, banyak sekali anak yang tidak berun
Kemudian Henry bertanya kepada Tio “Oh iya, apakah kamu tahu daerah yang bernama Subilla?”, “Tentu saja Tuan Muda, daerah itu hanya berjarak beberapa jam dari Arcania, kebetulan saya sendiri yang mengawasi daerah tersebut”, jawab Tio sambil tersenyum, kemudian Henry kembali bertanya “Apakah kamu tahu jika daerah tersebut ada sebuah sindikat penculikan manusia disana?”, Tio yang terkejut dengan pertanyaan Henry kemudian bertanya dengan heran “Benar Tuan Muda, karena saya sangat sibuk mengurusi invasi monster sekarang jadi saya tidak bisa mengurusi hal tersebut karena mereka tidak begitu mengancam daerah Subilla, tapi bagaimana Tuan Muda tahu ada sindikat penculikan manusia disana?”, “Sebenarnya aku dan Charles diberi misi pertama oleh ayah untuk menghancurkan sindikat tersebut sambil menuju ke Arcania, kami tahu pusatnya disana ketika bertanya kepada salah satu komplotannya disebuah desa”, jawab Henry sambil menunjuk kearah
Karena kebingungan, William bertanya kepada Mori “Sebenarnya untuk apa pasokan makanan itu? Disinikan sudah ada banyak”, “Itu hanya untuk berjaga-jaga Tuan William, Tuan Frans pernah berkata untuk mempersiapkan segela sesuatu dengan semaksimal mungkin untuk menghadapi sesuatu yang tidak akan terduga”, jawab Mori sambil tersenyum, lalu Mori kembali berkata “Baiklah, diskusi ini kita sudahi dulu, saya ingin pergi melihat barang yang sudah sampai disini, terima kasih untuk diskusi yang singkat ini”, kemudian Mori meinggalkan ruangan tersebut bersama Tio untuk menuju keluar kediaman. Saat sampai disana mereka melihat beberapa kereta kuda yang membawa pasokan makanan, kemudian terlihat empat orang yang menghampiri mereka yaitu Ria,Frida,Tia dan Gauce, Ria berlari kearah Tio dan langsung memeluk, Ria kemudian berkata “Halo kak, bagaimana keadaan disini”, “Disini baik-baik saja, apakah ayah dan ibu menyuruhmu kesini juga?”, jawab
Jessica yang terbaring diatas kasur karena kakinya terluka berkata kepada Tia sambil tersenyum “Terima kasih ya sudah menjaga adikku, apakah dia merepotkanmu selama ini?”, “Tidak Nona Jessica, Tuan Muda adalah anak yang sangat baik, dia juga sangat penurut sekali”, jawab Tia sambil tersenyum, “Eh bagaimana kamu tahu namaku”, tanya Jessica dengan penasaran, “Tuan Muda sering bercerita kalau dia mempunyai seorang kakak yang sangat cantik berasal dari keluarga Hawk”, jawab Tia sambil tersenyum lagi, “Eh apa-apaan itu Henry, kamu jangan berkata yang tidak-tidak”, ujar Jessica sambil melihat kearah Henry dengan wajah yang memerah, “Itu benar sekali, Jessica adalah wanita yang sangat cantik, dia layaknya bidadari yang turun dari surga, dia bahkan telah mengambil hatiku”, ujar Jericho yang bersenandung, seketika itu Richard memukul bagian belakang lehernya yang membuat dia pingsan, Richard kemudian berkata sambil memba