Home / Thriller / BROKEN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of BROKEN: Chapter 61 - Chapter 70

89 Chapters

Permohonan Maaf dan Belasungkawa untuk Kematian Nick

"Ini tidak mungkin, Nak." Michele mengingkari apa yang tengah berlayar di kedua indera penglihatannya."Itulah yang terjadi, Paman." "Lalu, makam siapa yang berada di sampingnya?" "Ibu kandungku." Michele menoleh penuh kejut sebelum akhirnya Dev menceritakan segalanya pada lelaki kurus itu.Dev menatap hampa hamparan yang menjadi tempat bersemayamnya jasad-jasad para tokoh kebanggaan negara. Tempat yang begitu indah dan terawat, tetapi mengandung banyak kesedihan."Setelah sekian lama, aku harus melihatnya di tempat yang tidak pernah kusangka-sangka. Semoga ia mendapatkan tempat yang indah di sisi Tuhan." Sebuah suara mengisi keheningan. Dev dan Michele membalik punggung. Sesosok laki-laki berjenggot lebat sedang berdiri di antara mereka. Sebuah wajah asing bagi Dev yang memperlihatkan bela sungkawanya."Mehmet? Kau di sini?" Michele bertanya dengan alis bertaut."Aku mengikuti kalian. Dev, apa kau mengingatku?" Devada mengangkat sebela
last updateLast Updated : 2022-03-13
Read more

Muntah Belatung

Cairan merah keluar deras dari mulut Jess. Dev dan semua yang ada di ruangan lengang itu tampak sangat syok menyaksikan keadaan Jess yang sangat mengerikan."Mom!" Dev menyambar sapu tangan yang terulur dari tangan Michele. Dengan itu dia membersihkan mulut ibunya."Tolong bantu aku bersihkan itu!" ucap Michele kepada dua pria yang bekerja di rumah sakit itu seraya mengarahkan tangannya pada genangan darah yang telah mengalir ke mana-mana."Tapi, Dok ... tidakkah kau lihat darah itu seperti genangan air yang berisi ribuan cacing nyamuk?" celetuk sang perawat."Kenapa kau cerewet sekali?" balas sang dokter."Cepat!" Sentakkan Miche membuat mereka berjingkat. Dua wajah yang diliputi rasa ragu itu pun dengan terpaksa melakukan perintah sang dokter."Dev, ini pakaian baru untuk ibumu. Segera gantikan. Aku akan segera kembali. Aku harus menyiapkan obat untuknya terlebih dahulu." Dev mengangguk dan langsung mengurus Jess penuh kasih sayang. Dia sama sekali ti
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

Katakan atau Mati?

"Aku harus membawa ibumu ke rumah sakit. Entah mengapa semua alat kesehatan mendadak rusak.""Tidak! Aku akan membawanya pulang. Semua tempat tidak aman untuknya saat ini. Kau lihat dua orang yang kau suruh membersihkan darah itu kehilangan kesadaran tanpa sebab. Semua orang di sini menjadi aneh.""Dev, aku mengerti. Aku tidak tahu mengapa terjadi sesuatu yang tidak masuk akal di tempat ini. Tapi, kau tidak bisa menyamakan semua tempat tidak aman. Jess butuh pertolongan secepatnya. Bagaimana kau akan merawatnya di rumah sedangkan ....""Apa bagimu aku terlihat sangat bodoh?""Tidak, bukan seperti itu! Hanya saja ....""Aku tidak peduli!" Setelah Dev mempertahankan egonya, dia berlalu menggendong ibunya yang tidak berhenti kejang-kejang. Michele pun hanya bisa menggeleng karena tidak dapat mencegahnya.Di Paranoa, Dev membawa ibu tirinya. Wanita itu tidak lagi mengalami kejang atau pun muntah-muntah melainkan sudah hilang kesadaran. Dia membaringkan tubuh keras ibun
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Teror

Melihat semua itu, Dev memegangi kepala seolah beban berat tengah bertumpu di sana. Tiga kaplet pil yang dikeluarkan dari saku celana ia telan tanpa air. Sementara dia melanjutkan perjalanan, di gedung kebanggaan mendiang Nick, Mehmet mulai merasakan keganjilan."Happy death day to you! Happy death day to you!" Mehmet mengedar saat lirik tersebut mengalun lembut di telinganya."Let's sing!""Siapa?" Mehmet bertanya kepada pemilik suara, tetapi sang empunya hanya memperdengarkan tawa menggemaskan khas anak berusia lima tahunan.Mehmet memeriksa tiap sudut kamar. Tidak ada anak kecil di sana. Hanya dia dan Jess yang tengah mendengkur pulas. Pria bercambang tersebut melangkah keluar, tetapi suara petikan gitar menahannya. Mehmet menoleh, lalu mengamati alat musik yang tergantung di sisi lemari kaca hias.Dari situlah, hal ganjil makin terasa. Satu per satu hiasan giok berbentuk berbagai macam binatang bergerak-gerak seolah memiliki kaki. Pertunjukan abnormal te
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Meletusnya Leher Yerin Kang

Langit-langit berubah layaknya sebuah layar yang mempertontonkan adegan yang mencolok mata."Kau akan menyesal karena melakukan ini padaku, Bitch!" Suara menyedihkan itu berasal dari adegan mengerikan di sana. Di mana seorang gadis dikuliti hidup-hidup oleh seseorang dengan jenis kelamin yang sama.Mata Dev mengembang merah, ingin mengatakan sesuatu, tetapi yang terdengar hanya gelembung air yang keluar masuk dari mulut.Detik-detik berikutnya, seluruh kepala Dev terbenam sempurna. Adegan kanibal di atas kepalanya pun perlahan meredup seiring dengan kesadarannya yang perlahan hilang.Di bawah alam sadar, beberapa sosok berkelebat memenuhi otaknya seperti klip yang berisi aneka macam potret. Dalam kegelapan matanya, sosok setan kecil membayang dengan tawa, lalu berganti dengan suku pembunuh, lalu berganti dengan seekor naga yang ditunggangi kilat api, lalu berganti dengan ...."Elfara!" Dev tersentak ketika wajah terakhir yang ada adalah kakaknya sendiri.
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

Terpaksa Kembali Menjadi Wanita

Setelah beberapa lama bangun dari pingsannya, Dev melihat jam dinding. Sejurus dengan itu, dia teringat dengan Jess. Seberkas sinar masuk ke celah fentilasi. Pada saat itulah, dia menyadari bahwa dirinya tidak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama."Mommy!" Tubuhnya masih terhuyung, tetapi tidak separah hari kemarin.Dia berjalan ke kamar Jess dan melihat wanita itu sedang termangu di sisi ranjang. Entah apa yang dipikirkan, Jessy terlihat begitu kosong. Dev menyentuh lembut bahu ibunya dan dengan gerakan pelan, wanita kurus itu menoleh.Dev terkejut mendapati seluruh mata ibunya menghitam juga bibir yang pecah-pecah. Sepuluh detik mata mereka beradu, telinga Dev mendengar suara Jess seperti pukulan gong."Mommy!" Dev terhenyak ketika dia mengumpulkan keping kewarasannya yang tengah melayang entah ke mana."Mommy?" Dia mengatur napas. Berkali-kali, dia berusaha memahami apa yang terjadi, tetapi dia gagal sebab yang terlihat saat ini adalah Jess yang seut
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more

Bukan Urusanmu

"Baiklah, tapi kau harus berjanji. Kau tidak akan membuat masalah apa pun. Kalau kau ketahuan melakukan perbuatan yang buruk, aku tidak akan pernah memaafkanmu." Akhirnya, Dev dapat bernapas lega karena Nania mau menerimanya. Dia harus menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin."Terimakasih. Aku berjanji tidak akan membuat masalah apa pun," sahut Dev kemudian."Sekarang bantu aku membereskan kekacauan ini." Mata Dev hampir meloncat dari kelopaknya."Aku bahkan belum membersihkan wajahku," gerutu Dev dengan aksen yang sengaja dibuat tidak jelas. Nania menggeram seolah mengerti keluhannya."Iya, tapi aku perlu mencuci wajahku terlebih dahulu." Dev segera berlalu dari hadapan Nania yang terlihat kembali terlarut dalam lamunan.Malam menjelang, Dev berbaring di kursi bambu di ruang depan. Berpura-pura tidur ketika Nania mengendap-endap keluar dari rumah. Diam-diam, dia mengikuti jejak Nania. Gadis manis itu melenggang ke tepi air terjun."Apa yang dia
last updateLast Updated : 2022-04-17
Read more

Villa Jebakan

"Kau sudah merusak waktuku, Dev!""Aku hanya mengkhawatirkanmu saja. Tidak lebih." Nania menghela napas. Beberapa saat, sepasang matanya kembali teduh."Terima kasih, kau sudah begitu peduli padaku." Senyum kecil mengembang, tetapi kilauan di mata hitam itu membuat Dev gagal memahami."Hanya sesuatu yang kecil. Tidak masalah," sahut Dev. Ada degup yang lepas kendali ketika tiba-tiba Nania menyentuh punggung tangannya."Terkadang sesuatu yang kecil itu sangat berarti untuk orang lain. Tapi, Devada, aku memiliki urusan yang harus segera kuselesaikan.""Tapi ....""Aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Kau tidak usah mencemaskanku." Usai merapikan diri, Nania kembali pergi. Dev hanya diam. Bukan ingin menuruti perkataan Nania, tetapi menunggu waktu yang tepat untuk mengikutinya diam-diam.Nania berjalan memasuki kota. Dari kejauhan Dev dapat melihat gadis tersebut masuk ke sebuah vila. Dengan hati-hati, dia mendekati pagar yang di sana sama s
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

Kejutan Besar

"Kau kenapa? Apa kau mengikutiku lagi?" Nania memandang Dev antara marah dan khawatir."Nania, kau mengenalnya?" Giliran pemuda berpakaian serba hitam itu yang bersuara."Aku tidak berbicara denganmu, Elios." Nania mencengkeram bahu Dev. Awalnya dia ingin sekali memukul Dev, tetapi kondisi yang seperti itu menghilangkan niatnya. Oleh karena itu, dia hanya mampu merapatkan tangannya yang mengeras dengan air yang menggenangi mata."Elios, bantu aku membawanya masuk." Pemuda tersebut mengangguk, lalu membawa Dev ke dalam vila.Kesempatan besar untuk Dev mengintai mereka dan dia tidak akan menyia-nyiakannya. Mata sayunya menjelajahi setiap ruangan bermural tersebut. Namun, dia belum melihat keberadaan Elfara sampai dia tiba di sebuah kamar."Istirahatlah, Dev! Elios, kau memiliki baju ganti untuknya?""Aku akan meminjamnya dari ....""Terserah kau saja!" potong Nania. Dev menangkap raut tidak suka Nania atas kalimat Elios."Baiklah!" kata Elios.
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Dipaksa Mengaku

"Ini mustahil! Ini mustahil!" Dev membolak-balikkan tangan dan memerhatikan wajahnya. Perubahan yang dialaminya menjadi sesuatu yang lebih menyeramkan dari teror yang tengah dihadapi.Jantungnya berdenyut kacau. Kejadian di luar nalar tersebut menjadi pertanyaan besar yang terpikul di tempurung kepala. Dev diam, terpaku, menetralisir otaknya yang membeku. Tidak peduli lagi dengan bahaya yang mengancamnya.Suara gedoran pintu terdengar nyaring di telinga. Beberapa kali selama ketidakacuhannya. Anggota tubuhnya baru memberi respon saat decitan berbunyi lirih. Dev segera bersembunyi saat sileut tubuh seseorang terlihat dari ambang pintu yang sedikit terbuka."Devada!" Suara lelaki dalam keremangan itu adalah Elios.Di samping kanan lemari menyimpan desiran irama jantung Dev yang makin sumbang seiring dengan langkah gusar Elios. Dalam persembunyiannya dia dapat melihat rasa kejut bercampur cemas membentang di wajah Elios."Devada!" Elios berteriak seraya memeriksa semua sudut kamar. Kesem
last updateLast Updated : 2022-05-01
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status