Home / Thriller / Diary Cinta Jaksa Cantik / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Diary Cinta Jaksa Cantik: Chapter 51 - Chapter 60

91 Chapters

Bebas dengan Jaminan

Ketika Sersan Rodney Bradford sampai ke markas kepolisian Chicago, ia dibuat kesal dengan berita melenggang bebasnya Senator Gordon Crawford bersama puteranya, Henry Crawford dari penjara karena jaminan uang dari pengacara kelas kakap yang ia sewa."BRAAKK!" Suara gebrakan tangan di meja itu terdengar nyaring sebelum rentetan sumpah serapah pria itu di hadapan Letnan Benjamin Roosevelt yang duduk santai di kursi kerjanya mengisap sebatang rokok filter."Sialan! Seandainya kau ikut ke balai kota tadi saat penembakan terjadi, Letnan. Situasinya sangat mencekam. Hingga kini aku masih saja menguatirkan Jaksa Emily Carter. Pria busuk itu tak punya hati sama sekali, dia sungguh-sungguh menyuruh sniper menembak Emily, hingga 3 tembakan!" ujar Sersan Rodney kesal sembari mondar-mandir menyugar rambutnya.Rekannya pun berkata, "Aku pun tadi mengamuk di kantor, tapi memang seperti itu bila kasus menyangkut orang kuat secara posisi dan finansial, Rod. Kita harus mengawal Emily dengan lebih ketat
Read more

Bertarung Seperti Gladiator

"Apa maksudmu dengan mengatakan Emily adalah wanitamu, Pria Turki?" tuntut Rayden dengan nada keras menekan telunjuknya ke dada Murat yang bidang.Namun, Murat tak gentar sedikit pun menunjukkan posisinya sebagai kekasih baru Emily. Dia menatap lurus-lurus saat menjawab Rayden, "Semalam kami melakukan pembicaraan serius mengenai hubungan istimewa kami ke depannya dan Emily setuju untuk menjalin sebuah ikatan eksklusif denganku.""Ada yang dia katakan benar, Emily?" tanya Rayden gusar menoleh ke arah jaksa wanita itu.Emily mengangguk mengiyakan pertanyaan dari Rayden lalu berkata, "Benar. Murat adalah pria yang kupilih untuk mendampingiku."Dengan bertolak pinggang pria Perancis itu berseru dengan nada satir, "Ohh ... pendamping? Hahaha. Hebat sekali Jaksa Emily Rosalyn Carter. Kupikir hanya ada sebuah profesi wanita pendamping, seperti yang bisa ditemukan di night club. Kau menjadikan seorang pria sebagai pendamping. Nah ... aku bisa menjadikanmu sebagai istriku kalau begitu!" "Maaf
Read more

Penyergapan di Rosehill Cemetery

Sesuai janjinya kepada Emily, pagi itu Murat mengantarkan wanita kesayangannya membeli bunga tabur dan juga karangan bunga indah untuk menyekar ke pekuburan mendiang mamanya. Gerbera merah muda, Mawar putih, dan Anggrek ungu dirangkai menjadi sebuah buket bunga yang cantik sesuai pesanan Emily. Seusai membayar harga bunga segar yang ia beli, Emily naik kembali ke mobil CRV bersama Murat. Wanita muda itu memangku buket bunga segar itu selama perjalanan menuju ke Rosehill Cemetery. "Apa kunjungan ini rutin kau lakukan setiap bulan, Emily?" tanya Murat penasaran karena dia baru sekali ini mengantarkannya.Mobil yang berisi pengawal dari kepolisian masih mengikuti mobil yang dikemudikan oleh Murat di belakang persis CRV putih itu. Murat melihatnya dari kaca spion tengah dan merasa tenang. Emily pun menjawab, "Iya. Memang aku selalu menyempatkan waktu sebulan sekali untuk mengunjungi makam mamaku agar beliau merasa aku tidak melupakannya. Mungkin terdengar sentimentil, tetapi semasa bel
Read more

Uluran Tangan di Saat yang Tepat

"Halo, Sersan Rodney. Tolong kejar Emily sekarang, aku tertembak di Rosehill Cemetery. Dia dibawa anak buah Senator Crawford! GPS ponselnya menuju ke barat luar kota Chicago," ujar Murat dengan cepat. Sersan Rodney segera menyambar kunci mobil dinas dan meminta Letnan Benjamin mengikutinya keluar menuju parkiran mobil markas kepolisian Chicago. "Kami segera meluncur, kau pandu kami harus ke mana, oke?" serunya lalu tancap gas menuju ke arah barat luar kota Chicago.Pria Turki itu tidak memedulikan darah yang mengucur dari bagian perutnya yang tertembak. Sakit memang, tetapi kekuatirannya jauh lebih besar atas kondisi Emily. Rasanya hatinya seolah teremas-remas karena kekuatirannya yang tak terkendali saat ini.Dengan panik ia menekan gas mobil CRV miliknya dalam-dalam dan berpacu mengikuti GPS yang terpasang di ponsel Emily yang untungnya tidak diketahui oleh gerombolan penculik itu tadi. Murat mengirim share location GPS terkini posisi Emily ke nomor Sersan Rodney.Petugas kepolisia
Read more

Duri dalam Daging

"Bos, transaksi nanti malam sudah kami persiapkan barangnya," ujar Pablo Barbossa di sambungan telepon. Rayden pun menjawab, "Lakukan sesuai SOP (Standard Operation Procedure) jangan sampai terendus oleh pihak kepolisian, Pablo!" "Apa Anda tidak datang ke lokasi nanti malam, Bos?" "Tidak. Aku sedang tidak bisa fokus dengan pekerjaanku, sepertinya aku butuh sedikit istirahat, oke?" jawab Rayden lalu mematikan panggilan telepon dari anak buah kepercayaannya.Seusai mengatur teknis penyelundupan senjata api ke klien Rusia untuk nanti malam, Rayden membaringkan tubuhnya terlentang di atas ranjang lebar di penthousenya. Dia merindukan Emily dan masih sulit menerima pilihan wanita itu yang lebih memilih pria Turki yang juga bekerja sebagai asisten jaksa dibanding dirinya.Namun, dalam benak Rayden pun mungkin ini yang terbaik karena dunia kriminal yang ia jalani selama belasan tahun akan berbahaya bila terendus oleh penegak hukum. Semakin sering ia menjalani kehidupan bersama Emily, maka
Read more

Dimanja Seorang Pangeran

Malam itu Emily menginap di Hotel Langham Chicago yang berlokasi di Michigan Avenue. Dia sekamar bersama Murat dan Emily merasa aman sepanjang malam sekalipun tanpa dikawal oleh petugas dari kepolisian Chicago. Mereka berdua benar-benar seolah tak terdeteksi keberadaannya oleh Senator Gordon Crawford."Murat, sepertinya aku harus mengurus kartu-kartu penting dan membeli ponsel baru karena tasku tenggelam bersama barang-barang penting itu ketika aku jatuh ke laut tadi siang," ujar Emily sembari bergelung dalam dekapan Murat di atas ranjang hotel bintang 5 itu.Semua pengeluaran itu ditanggung sepenuhnya oleh Murat, dia memiliki banyak dana di rekening tabungannya. Pria itu pun berkata, "Besok kita membeli ponsel baru untukmu dulu, kalau mengenai kartu identitas dan kartu bank sepertinya kau bisa meminta tolong ke Letnan Ben atau Sersan Rodney.""Ahh ... kau benar, Murat. Baiklah, apa aku bisa meminjam uangmu untuk membeli ponsel baru?" sahut Emily sekaligus menguji apakah sifat Murat p
Read more

Panggilan Terdakwa Persidangan

Sebuah iPhone keluaran terbaru berada di genggaman tangan Emily saat ia duduk di dalam mobil CRV yang dikendarai oleh Murat. Kekasih Turkinya yang membelikan ponsel yang fiturnya lebih canggih dibanding ponsel miliknya yang tenggelam di lautan kemarin dan tentunya jauh lebih mahal."Kau terlalu memanjakan aku, Murat! Sebenarnya ponsel yang biasa saja tidak apa-apa, tapi kau justru membeli iPhone keluaran terbaru untukku," ujar Emily menatap pria di sebelah kursinya yang sedang fokus menyetir mobilnya."Teknologi terus berkembang, Emily. Paling tidak spesifikasi iPhone itu akan tetap up-to-date hingga beberapa tahun ke depan. Kau tak perlu membeli ponsel versi baru selama itu," terang Murat dengan bijak yang mendapat anggukan setuju dari Emily. Mereka sedang berada dalam perjalanan menuju ke kantor kepolisian Chicago untuk menemui Letnan Benjamin Roosevelt dan Sersan Rodney Bradford. Ada beberapa hal yang harus dikerjakan bersama kedua perwira menengah polisi itu sekaligus Emily ingin
Read more

Akhir Petualangan Cinta Emily

"LEPASKAN AKU! BERANI-BERANINYA KALIAN MENYERETKU KE KANTOR POLISI!!" Teriakan Senator Gordon Crawford yang dibacakan hak Miranda oleh Letnan Benjamin Roosevelt, sedangkan Sersan Rodney memasangkan borgol di pergelangan tangan sang senator berkuasa 3 periode itu dan membelenggunya di balik punggungnya."Kali ini Anda harus bersabar menunggu jadwal sidang yang akan diselenggarakan Kamis lusa. Pengacara tidak diizinkan memberikan jaminan untuk membebaskan Anda dan juga putera Anda, Mister Crawford!" ujar Sersan Rodney sembari menggelandang pria jahat itu bersama rekannya Officer Brandon Hailey menuju ke mobil dinas kepolisian Chicago.Sementara Letnan Benjamin menjemput Henry Crawford, putera sang senator di lantai berbeda. Ternyata pria muda itu sedang mengikuti rapat perusahaannya bersama jajaran managemen di lantai 12. "TOK TOK TOK." Ketokan jamak di pintu ruang meeting menghentikan jalannya rapat yang serius siang itu. Henry Crawford paling tidak suka bila ada karyawan mengganggu
Read more

Mawar Perancis dari Pria Perancis

"Maaf Boss, Nona Emily dilempar dari atas tebing ke laut—" Anak buah Rayden yang seharusnya menjaga Emily Carter melaporkan pekerjaannya yang terkesan gagal.Saking terkejutnya, Rayden tertegun beberapa saat sebelum amarahnya meledak. Dia menggampar wajah anak buahnya itu dengan keras hingga mulut pria itu memuncratkan darah mendarat di lantai penthousenya."Bodoh! Kau masih berani melaporkan hal sefatal itu kepadaku?!" teriak Rayden sarat akan emosi dan hatinya seolah teremas kuat begitu sakit.Dengan merangkak ketakutan ke kaki Rayden karena takut bosnya kalap menembak kepalanya, Enrico Guiterez mengatakan, "Ada beberapa pria yang menolongnya dari dasar laut, Tuan Dabusche. Wanita itu masih hidup, hanya saja kami kehilangan jejaknya setelah dari rumah sakit."Mata Rayden memicing lalu berkata dengan nada mengerikan yang menaikkan bulu kuduk, "Kalau kau berani membohongiku maka akan kupastikan nyawamu melayang langsung menuju gerbang neraka, Enrico!"Dia memiliki rencana untuk menemu
Read more

Semalam Menghilang Tanpa Pesan

"Emily—" Murat memanggil nama kekasihnya itu sembari membuka pintu ruang kerja jaksa. Namun, ruangan itu kosong melompong tak ada orang. Dia pun masuk dan berjalan ke meja kerja Emily. Tas kerja dan ponsel wanita itu masih ada di atas meja, tetapi kemana Emily? pikir Murat. Dia lalu melirik ke bunga mawar segar yang ada di vas kaca. Kemudian sebuah amplop berwarna merah jambu itu menarik perhatian Murat, ia membaca isi surat di dalamnya."Tuan Dabusche sepertinya melakukan kebiasaan lamanya, menculik Emily!" ujar Murat dengan nada sedikit kesal bercampur setitik kelegaan. Lebih baik Emily bersama Rayden daripada ditangkap atau dicelakai oleh pembunuh suruhan keluarga Crawford lagi. Sepertinya ia harus sedikit bersabar kali ini.Menurutnya, bila Emily ingin menjadi pendamping hidupnya, wanita itu harus menyelesaikan segala hubungannya dengan pria-pria menarik di masa lalunya. Max Levine, fighter pro MMA itu juga terkadang masih menghubungi Emily serta sesekali menemuinya. Besok seusai
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status