Home / Thriller / Diary Cinta Jaksa Cantik / Dimanja Seorang Pangeran

Share

Dimanja Seorang Pangeran

Author: agneslovely2014
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Malam itu Emily menginap di Hotel Langham Chicago yang berlokasi di Michigan Avenue. Dia sekamar bersama Murat dan Emily merasa aman sepanjang malam sekalipun tanpa dikawal oleh petugas dari kepolisian Chicago. Mereka berdua benar-benar seolah tak terdeteksi keberadaannya oleh Senator Gordon Crawford.

"Murat, sepertinya aku harus mengurus kartu-kartu penting dan membeli ponsel baru karena tasku tenggelam bersama barang-barang penting itu ketika aku jatuh ke laut tadi siang," ujar Emily sembari bergelung dalam dekapan Murat di atas ranjang hotel bintang 5 itu.

Semua pengeluaran itu ditanggung sepenuhnya oleh Murat, dia memiliki banyak dana di rekening tabungannya. Pria itu pun berkata, "Besok kita membeli ponsel baru untukmu dulu, kalau mengenai kartu identitas dan kartu bank sepertinya kau bisa meminta tolong ke Letnan Ben atau Sersan Rodney."

"Ahh ... kau benar, Murat. Baiklah, apa aku bisa meminjam uangmu untuk membeli ponsel baru?" sahut Emily sekaligus menguji apakah sifat Murat p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Panggilan Terdakwa Persidangan

    Sebuah iPhone keluaran terbaru berada di genggaman tangan Emily saat ia duduk di dalam mobil CRV yang dikendarai oleh Murat. Kekasih Turkinya yang membelikan ponsel yang fiturnya lebih canggih dibanding ponsel miliknya yang tenggelam di lautan kemarin dan tentunya jauh lebih mahal."Kau terlalu memanjakan aku, Murat! Sebenarnya ponsel yang biasa saja tidak apa-apa, tapi kau justru membeli iPhone keluaran terbaru untukku," ujar Emily menatap pria di sebelah kursinya yang sedang fokus menyetir mobilnya."Teknologi terus berkembang, Emily. Paling tidak spesifikasi iPhone itu akan tetap up-to-date hingga beberapa tahun ke depan. Kau tak perlu membeli ponsel versi baru selama itu," terang Murat dengan bijak yang mendapat anggukan setuju dari Emily. Mereka sedang berada dalam perjalanan menuju ke kantor kepolisian Chicago untuk menemui Letnan Benjamin Roosevelt dan Sersan Rodney Bradford. Ada beberapa hal yang harus dikerjakan bersama kedua perwira menengah polisi itu sekaligus Emily ingin

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Akhir Petualangan Cinta Emily

    "LEPASKAN AKU! BERANI-BERANINYA KALIAN MENYERETKU KE KANTOR POLISI!!" Teriakan Senator Gordon Crawford yang dibacakan hak Miranda oleh Letnan Benjamin Roosevelt, sedangkan Sersan Rodney memasangkan borgol di pergelangan tangan sang senator berkuasa 3 periode itu dan membelenggunya di balik punggungnya."Kali ini Anda harus bersabar menunggu jadwal sidang yang akan diselenggarakan Kamis lusa. Pengacara tidak diizinkan memberikan jaminan untuk membebaskan Anda dan juga putera Anda, Mister Crawford!" ujar Sersan Rodney sembari menggelandang pria jahat itu bersama rekannya Officer Brandon Hailey menuju ke mobil dinas kepolisian Chicago.Sementara Letnan Benjamin menjemput Henry Crawford, putera sang senator di lantai berbeda. Ternyata pria muda itu sedang mengikuti rapat perusahaannya bersama jajaran managemen di lantai 12. "TOK TOK TOK." Ketokan jamak di pintu ruang meeting menghentikan jalannya rapat yang serius siang itu. Henry Crawford paling tidak suka bila ada karyawan mengganggu

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Mawar Perancis dari Pria Perancis

    "Maaf Boss, Nona Emily dilempar dari atas tebing ke laut—" Anak buah Rayden yang seharusnya menjaga Emily Carter melaporkan pekerjaannya yang terkesan gagal.Saking terkejutnya, Rayden tertegun beberapa saat sebelum amarahnya meledak. Dia menggampar wajah anak buahnya itu dengan keras hingga mulut pria itu memuncratkan darah mendarat di lantai penthousenya."Bodoh! Kau masih berani melaporkan hal sefatal itu kepadaku?!" teriak Rayden sarat akan emosi dan hatinya seolah teremas kuat begitu sakit.Dengan merangkak ketakutan ke kaki Rayden karena takut bosnya kalap menembak kepalanya, Enrico Guiterez mengatakan, "Ada beberapa pria yang menolongnya dari dasar laut, Tuan Dabusche. Wanita itu masih hidup, hanya saja kami kehilangan jejaknya setelah dari rumah sakit."Mata Rayden memicing lalu berkata dengan nada mengerikan yang menaikkan bulu kuduk, "Kalau kau berani membohongiku maka akan kupastikan nyawamu melayang langsung menuju gerbang neraka, Enrico!"Dia memiliki rencana untuk menemu

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Semalam Menghilang Tanpa Pesan

    "Emily—" Murat memanggil nama kekasihnya itu sembari membuka pintu ruang kerja jaksa. Namun, ruangan itu kosong melompong tak ada orang. Dia pun masuk dan berjalan ke meja kerja Emily. Tas kerja dan ponsel wanita itu masih ada di atas meja, tetapi kemana Emily? pikir Murat. Dia lalu melirik ke bunga mawar segar yang ada di vas kaca. Kemudian sebuah amplop berwarna merah jambu itu menarik perhatian Murat, ia membaca isi surat di dalamnya."Tuan Dabusche sepertinya melakukan kebiasaan lamanya, menculik Emily!" ujar Murat dengan nada sedikit kesal bercampur setitik kelegaan. Lebih baik Emily bersama Rayden daripada ditangkap atau dicelakai oleh pembunuh suruhan keluarga Crawford lagi. Sepertinya ia harus sedikit bersabar kali ini.Menurutnya, bila Emily ingin menjadi pendamping hidupnya, wanita itu harus menyelesaikan segala hubungannya dengan pria-pria menarik di masa lalunya. Max Levine, fighter pro MMA itu juga terkadang masih menghubungi Emily serta sesekali menemuinya. Besok seusai

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Sidang Perdana Kasus Crawford

    Pagi itu Rayden mengantar Emily berangkat kerja ke balai kota Chicago. Wanita itu memaksa Rayden untuk bangun pagi karena persidangan akan dilangsungkan pukul 09.00 waktu Chicago. Tentunya Emily memiliki banyak hal yang harus ia persiapkan sebelum melenggang ke ruang sidang."Hey, Baby ... ingat kau harus pulang ke penthouseku. Nanti sore aku akan menjemputmu lagi," pesan Rayden sebelum Emily turun dari mobil Lambhorgini miliknya. Dia meraih wajah wanita itu lalu melumat bibirnya dengan begitu posesif. "Katakan kau mencintaiku, Emily!" tuntutnya.Emily menepis segala keengganannya karena dia butuh untuk cepat turun dari mobil pria Perancis sialan itu. "I love you, Ray. Sayang, sampai nanti sore, oke?" ujar Emily dengan nada lembut semaksimal yang dapat ia usahakan.Rupanya usahanya tak sia-sia dan Rayden mulai melunak. Pria itu menjawab, "I love you too, Emily. Pergilah bekerja, sampai nanti sore!"Maka Emily pun memasang senyumnya dan segera turun dari mobil sport mahal itu. Dia ber

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Pertanyaan Tajam Manipulatif

    "Yang Mulia Hakim Malcom, saya ingin memanggil saksi pertama Brent Cunningham untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait kasus pembunuhan berencana mendiang Ronald Banning dan Thomas Simpson serta keluarga Cassandra Olivia Barnes," ujar Emily berdiri di balik meja jaksa penuntut umum menghadap Hakim Malcom."Silakan panggil saksi Brent Cunningham," jawab Hakim Malcom mengabulkan permohonan Emily.Pria berambut pirang cepak dengan postur tegap ala perwira kepolisian itu dihadirkan di kursi saksi. Dengan segera Emily melangkah ke hadapan Brent Cunningham dan bertanya, "Selamat pagi, Brent. Anda harus menjawab sejujur-jujurnya dan berpijak pada kebenaran sesuai sumpah saksi persidangan. Saya ingin bertanya apa benar Tuan Gordon Crawford yang memerintahkan beberapa pembunuhan atas korban Ronald Banning dan Thomas Simpson, serta keluarga Barnes?"Sebenarnya Brent Cunningham takut untuk bicara jujur, senator itu bisa menghabisi nyawanya. Namun, bila dia menimbang-nimbang lagi maka jauh lebi

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Bertahanlah untuk Cinta Kita!

    Kilatan kamera wartawan menyerbu sosok Emily yang mendadak populer karena keberaniannya menyeret senator yang berkuasa 3 periode berturut-turut ke meja hijau. Selama ini belum ada satu pun jaksa maupun hakim yang berhasil menyidangkan kasus kejahatan Senator Gordon Crawford sekalipun ada berderet daftar kejahatan yang telah pria itu lakukan di masa lampau sejak ia menjabat sebagai senator.Bahwasanya menghilangkan nyawa orang hanya seperti melenyapkan nyamuk atau lalat pengganggu. Nyawa seolah murah di hadapan pria itu. Namun, Emily Carter membuat perbedaan kali ini, dia jaksa wanita pemberani yang sanggup menerima semua ancaman pembunuhan atas dirinya selama waktu-waktu jelang sidang.Murat melindungi tubuh Emily dari desakan para wartawan yang ganas memburu berita panas itu dibantu petugas keamanan pengadilan yang berjaga di ruang sidang tadi.Akhirnya mereka terlepas dari kejaran wartawan dan berhasil turun ke lantai 1 tempat Emily berkantor. Murat mengunci pintunya dari dalam. Kem

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Permainan Variasi Bercinta

    Mendengar pertanyaan Murat tentang apakah dia mau memperjuangkan cinta mereka? Emily pun menjawab, "Ya, Murat. Aku akan berjuang demi cinta kita. Kumohon bertahanlah untukku, kali ini kau harus merelakanku berada di sisi Rayden seusai bekerja hingga pagi."Rasanya jantung Murat seperti ditusuk sembilu, dia benci harus melepaskan wanita yang ia cintai ke pelukan pria lain. Dimana logikanya pria yang mau melakukan pengorbanan sebesar itu? Menyiksa diri sendiri demi prinsip sialan yang dipegang teguh oleh sang kekasih, haruskah?Namun, Murat telah menjalani yang jauh lebih buruk di masa lalunya ketika keluarganya dibantai oleh kaum pemberontak. Dia pun berkata, "Aku akan menunggumu, Emily. Berjanjilah bahwa cintamu hanya ada untukku sepenuhnya."Tatapan mata hazel itu terselimuti oleh selapis kaca bening yang perlahan retak dan luruh menjadi butir-butir kristal di pipi halusnya. Telapak tangan Emily menangkup wajah Murat lalu ia menjawab, "Terima kasih, Kekasihku. Aku janji seluruh cinta

Latest chapter

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Epilog: Pilihan yang Sempurna (THE END)

    Langkah-langkah kaki yang cepat itu terdengar di telinga Emily yang sedang membantu putera bungsunya mengenakan pakaian di kamar pangeran cilik tersebut."Darling, aku mencari-carimu sedari tadi!" ujar Sultan Murat berdiri di ambang pintu kamar putera kedua mereka."Ini kebiasaan rutinku di sore hari, memandikan putera-putera kita. Ada apa, Yang Mulia?" sahut Emily yang baru saja usai menyisir rambut Pangeran Fazil yang berusia 3 tahun di pangkuannya.Murat pun tersenyum memandangi putera-puteranya yang terawat dengan baik oleh istri tercintanya. Akan tetapi, dia membutuhkan Emily saja saat ini. Maka dia pun berkata, "Baiklah, aku yang kurang mengerti kebiasaanmu, Emily Sayang. Hmm ... ikutlah pergi berkereta bersamaku. Ini hari yang spesial untuk kita berdua. Titipkan anak-anak kepada pengasuh mereka!"Tawa geli meluncur dari bibir ranum berbelah milik Emily. Dia merasa curiga, suaminya akan mengajaknya bernostalgia penuh kemesraan bersamanya. "Siap, Yang Mulia. Keinginan Anda adalah

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Seorang Permaisuri Bagaikan Titisan Dewi Themis

    Seusai menanda tangani akte pernikahan bersama pria yang telah sah menjadi suaminya baru saja di balai kota, Emily berbicara empat mata dengan papanya."Pa, bagaimana dengan pekerjaanku sebagai jaksa wilayah di Illinois?" tanya Emily merasa bingung dengan segala perubahan statusnya yang mendadak serta rencana Murat yang akan membawanya ke Istanbul secepatnya. Lincoln Carter pun menjawab segala kegundahan hati puterinya, "Emily, papa akan memberimu nasihat. Terkait pekerjaanmu, ajukan pengunduran diri sesuai alasan terfaktual. Lembaga Kehakiman United States akan memaklumi alasan pengunduran dirimu yang terkesan mendadak ini.""Tapi, Pa—""Tidak ada kata tapi. Dengarkan papa, seorang pejuang yang baik saat dia mencapai puncak dari perjalanan panjang perjuangannya akan tahu kapan harus berhenti. Maka dari itu ada istilah gantung sarung tinju, hal itu pun sama untukmu, Emily. Biarlah kenangan baik tentangmu dan segala reputasi tak bercela sepanjang karir hukum yang kau torehkan akan dii

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Membuka Lembaran Hidup Baru

    "Dokter, izinkan saya melihat Rayden untuk terakhir kalinya!" Emily meraih tangan Dokter Wilbur Anderson."Maaf, pesan beliau tadi seandainya tidak dapat bertahan hidup, Anda tidak diizinkan untuk melihat beliau lagi. Jenazah akan dikirim segera dengan pesawat ke Paris untuk dikebumikan. Mungkin Anda lebih baik pulang saja ke rumah, permisi!" jawab dokter poli IGD tersebut lalu membalikkan badan kembali ke tempat praktiknya.Lincoln Carter memeluk puterinya yang terisak-isak karena merasa sangat bersalah untuk segala keputusan tanpa hati yang dilakukannya semenjak awal undangan makan malam dari Rayden tiba di kantornya. "Emily Darling, lepaskan apa yang telah berlalu. Ingatlah kau harus tetap tenang demi janin yang hidup di rahimmu. Ibu yang stres dapat mengalami keguguran!" hibur mantan jaksa itu sembari membelai rambut panjang Emily."Kita pulang sekarang, Pa. Bolehkah aku mengambil cuti besok pagi?" ujar Emily seraya membersit hidungnya yang buntu oleh ingus."Tentu saja boleh. Kam

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Cinta Akan Kembali Kepada Tuannya

    "Miss Emily Carter, tolong datang ke poli IGD Rumah Sakit Umum Chicago. Pasien kecelakaan lalu lintas bernama Tuan Rayden Zinedine Dabusche membutuhkan kehadiran Anda segera. Kami menunggu kehadiran Anda!" tutur seorang wanita yang mengaku sebagai perawat jaga rumah sakit yang menerima korban tabrakan mobil mengenaskan malam ini.Mendengar permintaan wanita tak dikenal di telepon itu, Emily ragu untuk datang ke rumah sakit yang disebutkan. Namun, bila memang benar Rayden membutuhkan kehadirannya maka dia akan terbeban oleh perasaan bersalah bila menolak datang. "Baiklah, aku akan datang segera!" putus Emily mengikuti dorongan hati nuraninya. Dia berganti pakaian untuk pergi keluar rumah lalu membangunkan papanya untuk menemani dirinya ke rumah sakit.Lincoln Carter yang dibangunkan tengah malam buta oleh puterinya tidak banyak bertanya. Dia memilih untuk melihat situasi gawat apa yang tengah terjadi? Sementara naik taksi yang selalu stand by di depan apartment, Emily menjelaskan tent

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Kerinduan yang Tak Berbalas

    Ketika Murat selesai membaca email dari Emily yang mengabarkan bahwa wanita tersebut tengah hamil 6 bulan, dia merasa gelisah. Sang sultan baru negeri Ottoman ingin memboyong kekasihnya ke istana. Namun, pemerintahannya masih dilanda rendahnya tingkat kepercayaan kepada pimpinan dirinya. Kudeta demi kudeta harus dihadapi olehnya. Ancaman pembunuhan terhadap Murat dari kubu oposisi mengintai di setiap sudut istana. Beruntungnya karena Jendral Hersek dan para petinggi militer mendukung penuh pemerintahan Murat. Jaring pengaman diperketat demi menjaga keselamatan nyawa sang sultan baru.Di ujung fajar yang merekah, Murat berdiri di balkon kamar istana yang ada di lantai 3. Pemandangan laut lepas dengan ratusan kapal terapung di semenanjung terbentang di hadapannya. Kekuasaan atas seluruh Turki ada di genggaman tangannya. Sultan muda itu menghela napas panjang sembari mencengkeram besi susuran balkon, dia berteriak kencang melampiaskan rasa tertekannya. "Emily, aku merindukanmu. Aku jug

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Hamil Tanpa Suami

    Emily menjalani kehamilannya ditemani oleh ayah tercintanya, mantan jaksa Lincoln Carter di Chicago. Pria berumur itu yang menemani puteri tunggalnya ke mana-mana, beliau juga membantu Emily memeriksa berkas kasus yang akan disidangkan agar tidak kelelahan bekerja. Alasannya adalah dia masih bisa melakukan pekerjaan jaksa dan menganggur saat ini."Jadi kapan persidangan kasus Harvey Robinson disidangkan perdana, Emily?" tanya Lincoln Carter yang duduk bersebelahan di mobil dinas bersama puterinya. Mereka akan berangkat kerja ke balai kota Chicago pagi ini.Emily yang tadinya duduk melamunkan Murat sambil menatap sisi jalan yang dilalui mobil dinasnya lalu menoleh ke arah ayahnya, dia menjawab, "Lusa persidangan perdana kasus pembunuhan wanita prostitusi itu akan digelar. Hakim Louis Bernard Miller yang akan memimpin sidang, Pa.""Ohh, hakim muda itu. Dia pernah ingin melamarmu dulu sekitar lima tahun silam, tetapi Papa menolaknya karena tahu kamu sedang fokus mengejar kariermu sebagai

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Menyimpan Rahasia Besar

    "Ismael Pasha akan tetap menjalankan fungsi sebagai koordinator pemerintahan sesuai yuridiksi kesultanan. Saya sebagai calon pewaris tahta kesultanan Turki akan menjadi kepala negara sebagai sultan," terang Murat saat berada di ruang rapat istana sultan. Di tengah ruangan, kursi singgasana dibiarkan tetap kosong karena tak ada yang dilantik sebagai pengganti sultan sebelumnya. Semua petinggi kesultanan berdiskusi dengan posisi duduk saling berhadapan. Dan Murat duduk di kursi seberang Ismael Pasha.Pria berjanggut kelabu keperakan dengan kepala botak itu menjawab Murat, "Saya hanya bawahan Anda juga, Pangeran. Jangan menjadikan saya sebagai penghalang untuk naik tahta. Anda mendapatkan kesetiaan penuh dari saya!"Sekalipun jawaban Ismael Pasha menyiratkan persetujuan dan dukungan untuk Murat. Namun, sang pangeran tetap waspada. Kedatangannya di hari pertama langsung mendapat sambutan hujan anak panah tajam. Itu artinya ada pihak yang merasa terancam dengan kehadirannya kembali di ist

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Perlawanan Keras Emily

    Ketika taksi yang ditumpangi oleh Emily berhenti di tepi trotoar, dia pun membayar tarif sesuai argo dan membiarkan sisa kembaliannya sebagai tip untuk sopir taksi. Dengan segera Emily turun dan menutup kembali pintu taksi. Namun, dia tak menduga bahwa pria Perancis yang terobsesi kepadanya itu menguntitnya sedari tadi.Kedua lengan Rayden menangkap perut Emily dari belakang. Dan wanita itu berteriak sembari meronta, "LEPASKAN AKU, RAYDEN!" Namun, telapak tangan Rayden segera membekap mulut Emily."Melepaskanmu? Ohh ... jangan harap, aku sangat mencintaimu hingga nyaris gila, Emily. Cinta ini selalu kau pandang sebelah mata dan kau abaikan begitu saja! Kini setelah pria Turki brengsek itu pergi menjauh, waktunya kita rujuk kembali sebagai sepasang kekasih yang mesra seperti dulu!" tolak Rayden sambil mengangkat tubuh Emily hingga menggantung tak menapak ke tanah."Tolong ... tolong ... lepaskan aku!" jerit Emily sekuat tenaganya sebelum Rayden memasukkannya ke mobil. Sersan Rodney ya

  • Diary Cinta Jaksa Cantik   Lepaskan Aku, Brengsek!

    Sementara Murat merunduk di sekelilingnya para prajurit serta petinggi militer melindunginya dari hujan anak panah. Dia beruntung karena serangan mendadak itu gagal. Dia menduga para teroris itu yang kemungkinan besar adalah suruhan pihak yang tak menghendaki kepulangannya ke Turki."Situasinya sudah aman, Pangeran Murat. Mari kita masuk ke paviliun untuk menemui kakek Anda," ajak Jenderal Hersek dengan wajah dicekam rasa panik.Maka Murat pun segera bergegas masuk ke kediaman kakeknya Zaganos. Namun, yang pertama dia temui justru sang nenek di ruang tamu bagian depan Paviliun Taman Narwastu. "Cucuku, selamat datang kembali ke rumahmu!" seru Freya Bey. Dengan penuh kerinduan dia memeluk erat Murat yang bertubuh jangkung dan lebih tinggi darinya."Nenek, maafkan aku yang begitu lama meninggalkan istana. Apa kabar Nenek dan kakek baik-baik saja?" ujar Murat memeriksa keadaan neneknya dari ujung kepala hingga kaki. "Segalanya baik, hanya saja usia kami makin senja. Beruntung sebelum me

DMCA.com Protection Status