Home / Urban / DOWN UNDER DOWN / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of DOWN UNDER DOWN: Chapter 101 - Chapter 110

157 Chapters

Tinggal Landas

Haidar menarik nafas panjang. Ia menduga bahwa Sefti kini memandangnya sebagai lelaki yang ingkar janji. Lelaki yang tak memiliki komitmen. Bahkan posisinya turut menjadi bahan gosip. Buktinya, Bela, sang wanita muslimah yang baru diperkenalkan oleh Sefti, turut mengetahui soal apa yang pernah terjadi antara dirinya dengan wanita asal Ngawi itu. Ada banyak hal yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Ia dan Sefti mungkin memiliki persepsi yang berbeda terkait alur kejadian yang menimpa mereka. Namun Haidar ingin menceritakan semuanya sehingga tak ada lagi miskomunikasi yang terjadi. “Begini. Aku tahu ini pertemuan pertama kita setelah hari wisudamu. Harusnya, hari ini pembahasan santai. Kita sudah lama tidak ketemu. Aku juga baru berkenalan dengan Bela.Tapi banyak hal yang perlu diluruskan,” ujar Haidar tiba-tiba. Sefti justru tersenyum senang. Ia mengangguk dengan cepat. Bela turut menjadi pendengar yang baik. Sefti telah berulangkali men
Read more

Tidak Menyerah

“Aku tidak tahu,” ujar Haidar dengan nada pelan. “Saat kamu pulang ke Ngawi. Aku bertemu dengan Dara, anak ayah angkatku di masa lalu. Aku baru tahu kalau kami dijodohkan sejak kecil,” kata Haidar lagi. Sefti tertunduk lesu. Ia sebenarnya sudah mengetahui hal tersebut dari Insani. Namun Sefti tetap berharap masih memiliki celah untuk dekat dengan Haidar dan bisa mengubah takdir mereka berdua. “Kami belum menikah. Dara juga memberiku kebebasan hingga dua tahun ke depan untuk menentukan pilihan. Namun justru hal ini yang membuatku sulit untuk menyakitinya,” ujar Haidar kemudian. Haidar menarik nafas panjang. Ada banyak hal yang membuat dirinya serba salah. Sedikit kesalahan yang dilakukannya justru akan mengakibatkan kedua wanita itu. Maka ia ingin berbicara apa adanya. “Aku tak tahu takdir seperti apa yang menantiku kedepan. Tapi jika mau jujur, aku menghargai setiap waktu yang kita lalui di masa lalu. Namun untuk saat ini, aku juga tak ingin m
Read more

Sydney

DARI Bandara, Haidar langsung menuju University Of Sydney untuk mengurus kelengkapan akademik di civitas setempat.Haidar juga menemui manajemen yang mengurus sewa apartemen yang ia pesan melalui aplikasi online. Biayanya juga sudah ditransfer oleh Dara sebelum ia berangkat kemarin. Haidar hanya perlu datang untuk memperkenalkan diri dan mengambil kunci dari jajaran setempat.Apartemen yang akan ditempati oleh Haidar ini hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari University Of Sydney. Memiliki ruang tidur, kamar mandi serta fasilitas lainnya, seperti jaringan wifi serta fasilitas telepon.Harga sewanya cukup mahal. Namun karena Haidar memiliki keuangan yang cukup dari hasil ‘warisan’ ayah angkatnya, maka persoalan tadi tak lagi jadi masalah baginya.Haidar mengirim mail ke Dara untuk memberitahu bahwa ia telah tiba di Sidney. Namun hingga sejam ia menunggu, tak ada balasan dari wanita cantik itu di Jakarta.“Mungkin ia masih kerja at
Read more

Menjadi Guru

5 Tahun Kemudian... Gadis ini seperti ancaman. Hampir semua membicarakan tentangnya, anak-anak perempuan dan guru-guru yang serba salah karenanya. Pertama kali melihatnya, aku sudah menduga ia akan mengacaukanku. Ketika dia membolos atau merundung aku akan bertemu dengannya di ruang konseling dan semua perhatianku menjadi miliknya. Caranya menatap sangat mengintimidasi –entah, padahal dia hanya gadis berusia tujuh belas tahun yang pasti akan gentar kalau aku mengancam akan memanggil ibunya kalau dia terus berulah. Tapi, aku tak pernah berani melakukan itu padanya –tidak juga guru konseling sebelum aku. “Jadi, katakan apa alasan kamu mem-bully Magisa?” “Dia ngambil foto aku tanpa izin,” jawabnya acuh dan justru lebih galak dari aku yang harusnya marah karena dia baru saja dilaporkan membuat seorang siswa perempuan tidak mau ke sekolah karena Saira mengolok-oloknya bersama beberapa anak nakal lain. “Siapa yang tahu dia mau pakai foto itu buat apa.” “Kit
Read more

Konseling

Tidak ada yang bisa kuberikan untuk seorang gadis broken home seperti dirinya. Aku sudah merencanakan masa depanku jauh sebelum dia karena aku benci kegagalan. Kupikir karena terlalu serius dengan apa yang belum terjadi lah yang membuatku kehilangan masa-masa berharga di usia belasan yang kuhabiskan untuk hal-hal membosankan. Lalu ketika sudah terlalu terlambat, aku jatuh cinta layaknya remaja pada seorang remaja. Meskipun itu juga bukan perasaan sepihak, dengan Saira, aku tahu itu adalah kesalahan. Aku memang tidak bisa menyembunyikan betapa seringkali aku berharap dia bukan seorang gadis SMA berseragam ketika dia mendekat Tapi, sebenarnya yang menjadi masalah kemudian bukanlah hubunganku dengannya. Satu sekolah dihebohkan dengan berita tentang Saira. Entah siapa pelakunya, foto-foto Saira tengah bersama pria dewasa berserakan di depan gerbang sekolah. Itu menjawab kegelisahannya tentang a
Read more

Halaman Belakang

Kepalaku mendadak berdenyut. Tidak tahan, aku meninggalkan ruangan dan pergi ke halaman belakang untuk merokok. Berharap Saira juga ada di sana. Tapi yang kutemukan malah siswa lain. Magisa –seorang siswa yang mempunyai reputasi sangat baik di sekolah. Dia berdiri di sudut tempat Saira biasa merokok sembunyi-sembunyi seolah sedang menunggu seseorang datang. “Saira nggak masuk hari ini,” katanya dan tentu saja itu membuat sangat terkejut. Lalu ia tersenyum. “Bapak nggak usah khawatir, selain aku nggak ada lagi orang yang tahu kok.” “Apa yang kamu lakukan di sini?” aku berusaha untuk tetap tenang walaupun sebenarnya aku juga melihat dia seperti ancaman yang sama ketika terakhir kali aku bertemu dengan Saira di sini. Magisa adalah teman sekelas Saira. Seorang gadis berkaca mata dan behel yang sering diceritakan Saira padaku se
Read more

Kehilangan Jejak

Foto-foto yang pernah diperlihatkan Magisa padaku sudah tersebar. Ananda adalah salah satu gadis yang ada di foto itu. Magisa sudah mengakui bukan dia pelakunya. Namun, yang disalahkan justru bukan si penyebar foto, melainkan Saira yang dituduh mengajak teman-temannya ikut terseret dalam prostitusi. Karena itu kemudian ada sekelompok anak laki-laki yang iseng mempermainkannya di sekolah. Ananda tewas dengan menggantung dirinya pada langit-langit kamar di rumahnya. Sebelum kematiannya, katanya dia terlihat biasa saja. Tidak menunjukan tanda-tanda bahwa sebelumnya ia dilecehkan oleh beberapa orang siswa lelaki di sekolah. Pelaku pelecehan itu sudah diserahkan ke polisi atas desakan seluruh orang tua murid. Saira juga dikeluarkan dari sekolah dan menghilang. Saat semua orang menyalahkannya, ia bersembunyi seperti pengecut. Saira tidak pernah menjelaskan apa pun. Tidak juga teman-temannya yang
Read more

Bunga Matahari

Seminggu setelah misteri tentang Saira terpecahkan, seseorang mengetuk pintu kantorku –Magisa. Dia sudah tidak mengenakan kaca mata dan kawat Magisa yang membuatnya seperti gadis culun dan kutu buku. Aku tidak menyangka ia merubah penampilannya sejak keluar dari rumah sakit. Dengan mengenakan pakaian bebas, ia mendatangiku untuk mengajakku pergi bersamanya. “Kamu mau tau apa yang sebenarnya yang Saira dan teman-temannya lakukan di luar?” tanya dia. Dia belum menceritakan garis besarnya waktu di rumah sakit tapi itu tidak mengurangi keingintahuanku yang besar. Aku memang ingin melihatnya sendiri. Saat itu aku masih berharap juga bisa melihat Saira. Magisa telah memanipulasi sebuah rahasia besar dari kelompok gadis-gadis yang ingin mengatasi masalah yang mereka alami dengan melihat keluar dari kotak di mana mereka hidup. Mereka melihat ke depan untuk menjadi
Read more

Keliling Dunia

Di satu malam setelah kejadian-kejadian itu aku bermimpi. Aku melihat Saira dengan bunga matahari menghiasi kepalanya dan ia berjalan di atas pasir menuju matahari terbenam, menyongsong ombak di pinggiran pantai. Di tangannya ia  menggenggam setangkai bunga matahari,. “Saira!” aku menyerukan namanya dan ia menoleh lalu tersenyum padaku. Tapi, ia terus berjalan dan aku terpaku di tempat yang sama menyaksikan ia perlahan menjauh lalu tenggelam. Langit tiba-tiba menjadi hitam. Saat akhirnya aku bisa mengejarnya, ia telah mengilang. Ketika terbangun, aku berpikir untuk mendatangi Teluk Jakarta sekali lagi. Para gadis matahari akan menghanyutkan permohonan mereka setiap senja menjelang. Tapi yang kutemukan hanya gadis lain yang tidak diharapkan. Magisa. Dia tengah menghanyutkan permohonanya dalam sebuah botol bers
Read more

Mengurus Perusahaan

Dua tahun tahun kemudian…. Warna kota telah berubah. aku kira mungkin aku tidak akan kembali tinggal di Jakarta karena seluruh kehidupanku berada di Sydney setelah kembali ke ayahku dan terjebak dalam dunianya. Dulu, aku pikir Magisa akan setuju untuk tinggal di Australia selamanya mendampingiku. Awalnya, Magisa telah merencanakan semuanya. Dimulai dari pernikahan, di mana kami akan tinggal, bagaimana kami membagi waktu untuk bertemu karena saat itu ia masih berjuang demi gelar sarjana di jurusan arsitektur dan kesibukanku di kantor, lalu turunan dari semua itu adalah anak-anak. Kami membutuhkan rumah yang besar untuk membesarkan beberapa orang anak nantinya. Tapi, tahun berlalu, di rumah sebesar itu selalu hanya kami yang tinggal berdua. Anak-anak yang selalu kami impikan untuk meramaikan suasana tidak pernah datang. Mereka tidak akan pernah datang dalam k
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status