Dua tahun tahun kemudian…. Warna kota telah berubah. aku kira mungkin aku tidak akan kembali tinggal di Jakarta karena seluruh kehidupanku berada di Sydney setelah kembali ke ayahku dan terjebak dalam dunianya. Dulu, aku pikir Magisa akan setuju untuk tinggal di Australia selamanya mendampingiku. Awalnya, Magisa telah merencanakan semuanya. Dimulai dari pernikahan, di mana kami akan tinggal, bagaimana kami membagi waktu untuk bertemu karena saat itu ia masih berjuang demi gelar sarjana di jurusan arsitektur dan kesibukanku di kantor, lalu turunan dari semua itu adalah anak-anak. Kami membutuhkan rumah yang besar untuk membesarkan beberapa orang anak nantinya. Tapi, tahun berlalu, di rumah sebesar itu selalu hanya kami yang tinggal berdua. Anak-anak yang selalu kami impikan untuk meramaikan suasana tidak pernah datang. Mereka tidak akan pernah datang dalam k
Read more