Tiffany mengepalkan kedua tangannya hingga kuku jarinya kian memutih, "Sepertinya, kau sangat tertarik dengan kehidupanku. Aku akui, kau memang bukanlah gadis biasa, Zea. Kau benar! Aku hidup di sebuah rumah mewah dengan uang yang melimpah, rasanya aku memang tidak perlu bekerja seperti ini, hanya saja aku juga sadar diri bahwa aku butuh kemandirian, apa aku tak cukup sadar diri? Bahkan, tanpa aku bekerja saja, hidupku sudah terjamin sampai tua nanti. Aku rasa, kau seperti ini, karena kau tidak bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga asli. Ya, asli. Aku rasa, aku yang lebih beruntung darimu, meski kedua orangtuaku bercerai, tapi mereka tidak menelantarkan anaknya di tempat sampah. Hidupmu yang sekarang tidak asli, Zea. Kau bangga memiliki keluarga angkat? Kau bangga menumpang dengan mereka." Tiffany mengamati Zea dari atas hingga bawah, "Aku juga tak yakin bahwa dari ujung rambut sampai kakimu tak ada campur tangan mereka, apalagi dengan karirmu. Sepertinya, kau yang harus mengasih
Baca selengkapnya