"Tiffany, sepertinya hubungan kalian bertiga sangat cocok menjadi bahan sinetron. Judulnya, cinta segitiga. Ah, aku sudah mendengar itu puluhan kali." komentar Salsha seraya mengikuti langkah Tiffany. Tiffany berhenti mendadak, melipat kedua tangannya di depan dada seraya berbalik menatap Salsha dengan sengit. Entah mengapa, hari ini membuat emosinya memburuk."Cukup, Sal. Kenapa kau menyebutnya sebagai cinta segitiga? Aku? Bersaing dengan gadis aneh itu? Astaga, itu sangat tidak masuk akal. Bahkan, itu sama sekali tidak bisa dikatakan persaingan, aku sama sekali tidak menyukai pria itu."Salsha terkekeh, "Tapi, kau juga harus tahu, Tiffany. Semua orang di sini sudah menganggap kalian seperti itu. Dan, kaulah di sini yang menjadi pihak ketiga meski sebenarnya kau pemeran utama."Tiffany menghembuskan napas lelahnya, duduk di salah satu kursi kosong yang ada di sana lalu menghirup udara dengan rakus. Rasanya, rongga dadanya terasa sesak kala melihat Zea yang bersandar di bahu David. T
Baca selengkapnya