Di dunia ini, memang tak ada yang sempurna yang ada hanya keberuntungan. Jadi, kehidupan Tiffany yang hampir semuanya terpenuhi dapat di bilang sempurna atau hanya keberuntungan? Siapapun yang melihat Tiffany berasumsi bahwa hidup gadis itu sangat bahagia. Tiffany bahkan tak perlu repot-repot memikirkan bagaimana caranya mengubah penampilan agar lebih terlihat cantik dan menarik dengan berbagai produk kecantikan juga fashion ternama. Atau, tanpa perlu memikirkan bagaimana susahnya mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Memang, selama hidupnya, Tiffany sama sekali tidak pernah memikirkan itu semua. Dari kecil, bahkan hidupnya sudah lebih dari cukup terpenuhi. Rasanya mencari bahkan tak pernah ia rasakan, apapun yang ia mau akan mudah terpenuhi dalam sekali ucap. Sungguh kesempurnaan yang indah.Namun, kini kesempurnaan itu seolah tercela. Ada banyak sekali cemoohan dan bisikan rasa kasihan yang menyebutkan dirinya semenjak kejadian di loby utama. Menurut Tiffany, ini benar-benar yan
Zea Anastasia, model cantik yang dua tahun belakangan ini sedang naik daun karena sifatnya yang lembut dan ramah tamah. Namun, hampir semua orang tidak tahu bagaimana latar belakang hidup Zea, setiap kali di wawancarai, Zea akan terus mengelak dan mempertegas bahwa itu termasuk privasinya.Tak hanya cantik, Zea juga dikenal dengan gadis yang gemar menolong dan juga pintar. Semasa sekolah dulu, ia pernah menjadi asisten dosen. Setiap hari, ia membantu dosen dalam menyiapkan pelajaran dan tak ayal juga ikut memberikan usul dan tanggapan. Meski begitu, dunianya benar-benar ada di modelling. Zea sungguh layak masuk dalam nominasi menantu idaman para ibu-ibu. Sudah cantik, pintar, pandai bersosialisasi, profesional, lembut, suka menolong. Itulah sebab yang membuat Zea mendapatkan julukan gadis malaikat dari semua orang yang benar-benar merasakan bagaimana Zea yang lembut. "Tiffany Hwang?" Tiffany sontak saja menoleh saat seseorang menyebut namanya dengan begitu lembut. Sungguh menarik,
"Sudahlah, kita ke sini untuk melakukan meeting. Zea adalah sponsor di sini, wajar saja jika ada yang harus dia bahas dengan David. Mungkin, telah terjadi sebuah kesalahan teknis.""Astaga, Tiffany! Kau tahu? Di kantor ini sudah menyediakan bagian yang mengurus segala keperluan sponsor, mulai dari awal hingga akhir dan David tidak terlibat di dalam sana! Lagipula, untuk ukuran orang yang mengeluh pada atasan atau hanya untuk sekedar basa-basi itu terlihat begitu romantis. Aku yakin sekali, dia dengan sengaja melakukan itu hanya untuk berdekatan dengan David. Kau lihat beberapa orang yang memang mengetahui hubunganmu dengan David? Mereka memperhatikanmu seolah-olah senang melihatmu yang dihiraukan dengan David. Meski aku baru mengenalmu, aku benar-benar tidak suka kau diperlakukan seperti itu.""Hentikan." timpal Salsha yang sebelumnya melihat perubahan ekspresi Tiffany saat menatap David dan Zea nampak akrab."Jika saja, tidak ada banyak orang di tempat ini aku pasti sudah menjambak r
"Tiffany, sepertinya hubungan kalian bertiga sangat cocok menjadi bahan sinetron. Judulnya, cinta segitiga. Ah, aku sudah mendengar itu puluhan kali." komentar Salsha seraya mengikuti langkah Tiffany. Tiffany berhenti mendadak, melipat kedua tangannya di depan dada seraya berbalik menatap Salsha dengan sengit. Entah mengapa, hari ini membuat emosinya memburuk."Cukup, Sal. Kenapa kau menyebutnya sebagai cinta segitiga? Aku? Bersaing dengan gadis aneh itu? Astaga, itu sangat tidak masuk akal. Bahkan, itu sama sekali tidak bisa dikatakan persaingan, aku sama sekali tidak menyukai pria itu."Salsha terkekeh, "Tapi, kau juga harus tahu, Tiffany. Semua orang di sini sudah menganggap kalian seperti itu. Dan, kaulah di sini yang menjadi pihak ketiga meski sebenarnya kau pemeran utama."Tiffany menghembuskan napas lelahnya, duduk di salah satu kursi kosong yang ada di sana lalu menghirup udara dengan rakus. Rasanya, rongga dadanya terasa sesak kala melihat Zea yang bersandar di bahu David. T
David menatap beberapa potongan berita yang ia simpan di dalam ponselnya selagi menunggu Adit yang sedang mengambil barangnya yang tertinggal di restoran. Hembusan napasnya terdengar kasar namun juga begitu lelah. Emosinya akan selalu bergemuruh setiap kali mendengar apapun yang berhubungan dengan kasus pembunuhan yang menyangkut keluarganya beberapa tahun silam. Kejadian itu, tidak akan pernah ia lupakan, di mana semua mimpi indah keluarganya harus lenyap dalam semalam, di tambah lagi dengan melihat langsung bagaimana Ayah dan Ibunya di sidang atas apa yang tidak mereka lakukan. Ketukan palu hakim benar-benar membuat ulu hatinya terasa nyeri.Sebagai anak yang terang-terangan melihat bagaimana penderitaan orang tuanya tentu saja tidak tinggal diam. Di bagian hatinya, tersimpan sesuatu keinginan untuk membalas rasa sakit yang ia, Ibu, dan Ayahnya derita selama ini. Tak hanya kehilangan keharmonisan keluarga, David juga harus kehilangan mimpinya untuk mendapatkan beasiswa untuk kuliah
Paulauner BrauhausPaulauner Brauhaus adalah kombinasi dari tempat makan santai, bar, dan kafe. Yang membedakan tempat ini dari tempat lain adalah makanan dan minuman khas Jerman yang mereka sajikan. Tak mudah menemukan masakan Jerman di Jakarta, itulah sebabnya Paulauner Brauhaus menjadi favorit semua orang. Plus, mereka menyediakan lounge dengan pemandangan kota Jakarta. Siapa yang berani memisahkan kata “live music” dengan Paulauner Brauhaus? Tidak seorangpun! Karena live music adalah keunggulan Paulauner Brauhaus. Terkadang para pemain musik menggunakan alat musik yang jarang digunakan di Indonesia seperti akordeon. Mereka tahu cara menarik massa, mereka tahu cara menarik pelanggan.Seperti saat ini, terlihat sebuah panggung berukuran sedang di tengah-tengah kafe. Ramai? Sudah pasti, tempat ini lebih di dominasi anak muda yang masih berusia belasan tahun yang sejak tadi sudah berjejer rapih mengelilingi panggung."Kau yakin dia ada di tempat? Aku rasa, kau agak keliru." Tiffany t
I will always be the one who pull you upWhen everybody push you downAnd it's only meBelieve me girl, it's only me!Yeah it's only meI maybe not yours and you're not mineBut I’ll be there for you when you need meIt is only meBelieve me girl, it's only meYeah, it's only me!I will always be the one who pull you upWhen everybody push you downAnd it's only meBelieve me girl, it's only me!Yeah it's only me"Sebenarnya, tak mengherankan dia begitu, mengingat keluarga Matthew juga adalah keluarga musisi. Ayahnya seorang penyanyi terkenal dengan beberapa lagu hasil karyanya sendiri. Bahkan, hampir seluruh albumnya sangat laris di pasaran. Suaranya sangat merdu, tak jauh beda dengan Matthew. Begitu juga adik perempuannya, ia memiliki kemampuan bermain piano yang luar biasa untuk anak-anak seumurannya. Ibunya pun sudah beberapa kali memenangkan lomba bernyanyi Soprano, dia juga pernah di undang langsung ke Italia sebagai bintang tamu. Aku rasa, dia bisa membentuk sebuah band keluarg
"Bukankah kau ke sini untuk meminta bantuanku? Mengajakku bekerja sama? Pada awalnya, aku pikir ini akan membuang waktuku saja. Tapi, aku rasa ini akan menjadi hal yang menyenangkan.""Apa maksudmu?"Matthew terkekeh seraya berjalan santai menuju salah satu meja kosong yang ada di sana. "Yang kau inginkan adalah aku yang berpura-pura mengejar mu, 'kan? Tapi, aku tidak keberatan jika kau menginginkan aku juga sebagai kekasih keduamu."Tiffany memutar bola matanya malas lalu mengendus sebal, "Pada awalnya aku memang tertarik dengan itu semua. Tapi, melihat tingkahmu yang seperti ini. Sebaiknya, kita batalkan saja.""Tif." lirih Salsha yang sama sekali tak menduga Tiffany akan membatalkannya dan pertemuan ini berakhir jauh dari pemikirannya."Hey, Tiffany. Kau tidak usah bergaya seolah kau tidak membutuhkanku.""Aku tidak peduli, aku bisa mencari yang la—""Kau tahu? Apa kau tidak pernah berpikir bahwa pria Bali itu sangat tertutup dan juga sulit di tebak. Kau tahu apa yang membuat emosi