Share

Huh?

"Waw, kau sangat cantik." katanya dan Zea segera masuk ke dalam sana.

"Aku tak menyangka kau akan datang secepat ini." kata pria itu lagi seraya mengunci pintu kamarnya.

Zea yang baru saja datang langsung duduk di sebuah sofa yang ada di sana.

"Hey, kenapa kau cemberut begitu?" Sang pria mengambil rahang Zea dengan kasar dan sedikit menekannya hingga si empunya meringis sakit. Agaknya, pria itu sangat tidak suka melihat wajah ditekuk Zea.

"Le-lepaskan!" ucap Zea terputus-putus karena cengkeraman itu terasa begitu kuat di tulang pipinya.

"Kau tidak suka datang ke sini? Kau keberatan? Hah?!"

"Ti-tidak, a-aku hanya ke-kelelahan."

Pria itu berdecih seraya melepaskan cengkeramannya dengan kuat hingga Zea sedikit terdorong ke belakang. Tangan Zea bergerak menyentuh rahangnya yang sangat ngilu di sana. Sedangkan, sang pria berjalan menuju dapur dan tak lama kembali lagi dengan dua gelas minuman di tangannya. Yang Zea lihat itu adalah sebuah soda yang selalu pria itu sediakan di kulkasnya.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status