Hera melihat jika King sudah melepas infusnya, mau tidak mau ia pun mengulurkan tangannya, dengan cepat King meraih tangan istrinya dan mengecupnya lama sambil mengucapkan kata maaf berulang-ulang. Hera berdiri bagai patung saat dengan cepat King memeluknya, ia diam mencoba mengalahkan ketakutannya, keringat mulai bercucuran di dahinya, ia benar-benar menderita saat ini. Namun ia tidak bisa membiarkan ini terus terjadi, "ma..mas.., lepas.., kamu menyakitiku..," lirihnya. King seakan tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan, ia lalu mulai mengendurkan pelukannya. "Maafkan aku sayang.., aku terlalu merindukanmu..," lagi-lagi hati Hera serasa teriris belati saat mengetahui suaminya yang masih menyimpan gadis lain di hatinya, masih bisa mengatakan merindukannya. Ia kembali menuntun suaminya ke atas ranjang, infusnya kembali terpasang setelah sebelumnya Hera berjanji tidak akan
Read more