"Eh.., itu aku pikir mas sibuk," serunya sekenanya. "Bagaimana mungkin aku mengenalkannya sebagai suamiku, sedangkan pernikahan kami akan berakhir beberapa bulan lagi," gumamnya sedih dalam hati. Itulah alasan kuat mengapa Hera tidak mengajak King ikut dalam acara reuni itu. "Asal iya saja kamu ngomongnya, mana mungkin aku sibuk, kan ini hari Sabtu. Oh ya nanti setelah acaramu ini, kita mampir ke apartemen baru kita, aku sudah memasukkan sebagian furniture pilihanmu, jadi kamu bisa lihat lagi mana saja yang masih kurang." "Ta..tapi mas, kita kan mau belanja ke pasar untuk keperluan bahan makanan besok," Hera mencoba menghindar. "Duh, bagaimana ini? jika pindah di apartemen baru, pasti kami tidur satu ranjang lagi," kesalnya dalam hati. Ia yang sudah berkomitmen untuk melupakan perasaannya kepada King, tiba-tiba merasa terhimpit karena suaminya yang ingin mereka
Read more