Home / Romansa / THE HERA'S KING / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of THE HERA'S KING: Chapter 31 - Chapter 40

155 Chapters

31. Rencana menginap

Ia ingin menyentuh ponsel Hera dan ingin memblokir nomor pria-pria itu namun keburu Hera keluar dari kamar mandi. "Wah, kenapa ia terlihat cantik sore ini?" gumamnya dalam hati. Namun ia masih mengingat kekesalannya kepada istrinya.   "Tu..tuan anda sudah pulang?" tanyanya.   "Menurut lo bagaimana?" seru King kesal.   "Tu...tuan, tadi pagi saya sudah menyiapkan bekal sarapan untuk tuan, apakah tuan sudah memakannya?" tanyanya lagi.   "Bekal apaan hah?! yang ada gue makan angin hari ini! lo malah seenaknya menawarkan Juyan untuk sarapan disini! istri macam apa lo yang membiarkan suaminya kelaparan seharian!"   Hera segera memeriksa tempat dimana ia meletakkan bekal sarapan untuk King, yang ternyata sudah terjatuh di bawah meja. Ia menyadari kekeliruannya lalu menghampiri King dengan memba
Read more

32. Tatapan predator

"Ma..maaf tuan, bukan maksud saya seperti itu. Tapi tuan sendiri yang mengatakan jika pernikahan kita tidak boleh di ketahui orang lain." Hera mencoba menjelaskan kepada King.   "Oh, jadi lo menganggap ayah lo adalah orang lain dalam pernikahan kita, begitu maksud lo?" bentaknya lagi. King semakin emosi gara-gara Ewan, ia tidak menyukai adik tirinya itu, ia berpikir bisa saja Ewan memiliki perasaan lebih kepada Hera. Sesempit itulah pikiran King jika menyangkut tentang istrinya itu.   "Bu..bukan begitu tuan, tolong.. maafkan saya tuan," Hera mulai menitikkan air matanya.   "Tuan! tuan! tuan! berhenti memanggilku tuan! gue ini suami lo, bukan majikan lo! apa lo mengerti?!"   Hera semakin menangis karena bentakan King. "Jawab yang gue tanya!"    "I..iya tu.., i..iya mas saya mengerti," ujar Hera men
Read more

33. Menginap setiap akhir Minggu

Beberapa kali Juyan mengulur waktu, agar mereka lama sampai ke rumah Hera. Ia beberapa kali menelpon nonanya itu. Namun panggilan telpon darinya tidak di angkat dan pesan singkat yang ia kirim juga tidak di baca.   Dia sampai kehilangan akal untuk memberitahukan Hera jika suaminya akan datang ke rumahnya. "Tuan.., bagaimana jika tuan membawa parcel buah untuk ayah nona Hera ya setidaknya bisa dikatakan buah tangan untuk mertua Anda tuan," ujar Juyan lagi.   Juyan menghentikan mobil di sebuah supermarket yang khusus menjual buah-buahan segar. Ia sedang menunggu tuannya yang sedang memilih beberapa buah untuk ia bawa kepada mertuanya itu. Juyan lagi-lagi menelpon Hera namun tidak di jawab, sampai King kembali dari supermarket membawa satu keranjang buah-buahan segar nonanya itu tetap tidak menjawab ponselnya.   Sementara di rumahnya Hera di sidang
Read more

34 Mimpi manis

Hera sampai terbatuk-batuk, King menyodorkan air putih kepada istrinya lalu berkata, "are you okay, honey?" ujarnya lembut. "Sa..saya hanya keselek mas," terlihat Hera gugup karena suaminya juga jadi ikut-ikutan menginap. "Ya sudah kak, karena suamimu juga menginap, kamu bersihin dulu kamarmu," Hera segera berlalu dari situ dan menuju kamarnya untuk membersihkannya seperti perintah ayahnya.   "Duh.., dimana mas King akan tidur? apakah kami akan tidur seranjang lagi" tanyanya dalam hati. Kasurnya memang ukuran untuk ditiduri dua orang tapi tidak seluas kasur King yang ukurannya lebih lebar.   Setelah selesai merapikan kamarnya, ia pun keluar lagi. Ia membereskan meja makan dibantu oleh Ewan. Sementara pengawal Juyan kembali masuk kedalam rumah dengan membawa tas kecil yang berisi pakaian mereka. King memilih sendiri, pakaian yang dipakai oleh istrinya selama tidur di rumah aya
Read more

35. Bule masuk pasar

"shit!.aku kelepasan lagi!" Ia memegangi kepalanya dengan kedua tangannya mengisyaratkan penyesalan dengan apa yang ia lakukan barusan. "Maafkan aku soal yang barusan terjadi, aku tidak sengaja melakukannya," ujarnya lalu melihat ke arah istrinya. Hera terlihat sedang merapikan pakaiannya yang berantakan akibat ulah suaminya pagi itu, bibirnya terlihat bengkak dan ada beberapa bekas tanda kepemilikan dari suaminya. "I..iya, nggak apa-apa kok mas, aku..aku ke dapur dulu, mau menyiapkan sarapan," ucapnya lalu meninggalkan kamar dengan terburu-buru karena menutupi kegugupannya.   Sepeninggal istrinya, King langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, dan bertanya kepada dirinya sendiri, "ada apa denganku? kenapa aku tidak bisa mengendalikan diri jika berada di dekatnya?" ia semakin bingung, namun tiba-tiba ia tersenyum, "rasa bibirnya semanis madu bahkan lebih manis dari madu! aku ingin mencicipinya lagi! seandainya tidak ada perjan
Read more

36. Ibu negara mengamuk

Juyan yang sedang menunggu di depan mobil bingung dengan sikap keduanya, Hera yang berjalan di depan tanpa beban tapi memasang wajah masam sedangkan King yang berjalan di belakang menenteng beberapa kantong belanjaan di kedua tangannya. Terlihat bajunya yang penuh keringat sedangkan sepatu dan celananya penuh percikan lumpur yang berasal dari dalam pasar tradisional itu. Juyan dengan cepat membuka bagasi mobil. Sedangkan Hera yang kesal kepada King langsung masuk ke dalam mobil.   Terlihat King sedang memasukkan hasil belanjaan istrinya yang banyak itu ke dalam mobil. Juyan senyum-senyum sendiri melihat penampilang Sang Boss yang terlihat berantakan. " Hehehe tuan muda, anda seperti orang yang baru pulang di Medan perang," King menatap tajam pengawalnya itu.   "Maksud lo?" balas King tak kalah sengit. "Hehehe becanda tuan muda, oh ya nona Hera kenapa tuan? kok seperti or
Read more

37. Harus tau batas

Alhasil pagi ini, King terpaksa beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi dengan malas-malasan. Kantung matanya juga mulai menghitam karena kurang tidur, namun ia harus cepat sampai ke kantor karena pagi ini ia harus menghadiri meeting penting di kantornya.   Keluar dari kamar mandi, ia melihat jika istrinya sudah menyiapkan pakaian yang akan ia pakai. Setelah selesai berpakaian, ia keluar dari kamar. Terlihat Hera sedang menyeduh kopi untuknya, "selamat pagi mas," sapa Hera sambil tersenyum ke arah suaminya.   "Pagi," jawabnya tak bersemangat.    Merekapun memulai sarapan pagi itu, terlihat King yang beberapa kali menguap menahan kantuknya. Ia lalu mencicipi kopi yang dibuat Hera untuinya. Rasa kopi ini kembali mengingatkannya kepada Sang Mantan Gladis. Ia lalu bertanya kepada Hera, "apakah kamu pernah ikut pelatihan cara membuat kopi sebelumnya?"
Read more

38. Mulai menyukai

Kebetulan ponsel Hera ia letakkan di atas meja, tanpa ia ketahui suaminya juga melirik ponsel itu, dan melihat siapa yang sedang menelpon istrinya. Emosinya kembali berkobar namun ia seketika sadar akan perkataan Hera sebelumnya. Ia mencoba untuk cuek namun tidak bisa, dengan segera ia masuk ke dalam kamarnya tanpa berkata-kata.   Hera kembali mengelus dadanya, ia pikir King akan marah karena Jonas berkali-kali menelponnya. "Syukurlah mas King tidak marah," pikirnya. Untung saja Jonas tidak lagi menghubunginya.  Lalu ia beranjak dari meja makan dan mulai membersihkan piring kotor yang baru saja mereka pakai dan kembali menyusunnya ke dalam rak piring. Diam-diam King membuka kamarnya sedikit dan melihat apa yang sedang dilakukan istrinya. Setelah tau Hera sudah selesai mencuci piring, ia lalu membuka pintu kamarnya dan berkata dengan sinis, "hei, lo bersihin kamar gue, lo jangan lupa tugas lo sudah tercantum se
Read more

39. King tak sadarkan diri

Hari demi hari berlalu hubungan King dan Hera masih saja jalan di tempat, Hera semakin membatasi dirinya kepada suaminya, ia lebih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Ruangan King sudah selesai di renovasi dan siap untuk dipakai, namun King seolah tidak peduli dengan ruangan itu, ia membiarkannya begitu saja.    Ia melakukan itu karena hubungannya dengan Hera semakin menjauh saja. Sebenarnya ia berencana untuk memilih furniture bersama dengan istrinya, namun sepertinya itu hanya angan-angannya semata.    Sudah 5 hari King tidak tidur, hal itu sangat mengganggu kesehatannya. Setiap Minggu ia selalu menunggu jadwal mereka menginap di rumah ayah mertuanya, karena disitulah ia tidur sekamar dengan Sang Istri yang dapat membuatnya tidur dengan nyenyak.   Saat ini, ia sedang berada di sebuah restauran, kepalanya sangat pusing, ia mer
Read more

40. Kepergok mertua

Pagi hari Hera terbangun dan mendapati dirinya sedang berbaring bersama suaminya. Lagi-lagi King tidur sambil memeluknya erat. "Aku kok bisa tidur disini?" pikirnya. Ia mencoba untuk bangun dan melepaskan pelukan King dari pinggangnya.  Setelah terlepas dari pelukan suaminya, ia segera masuk ke dalam toilet dan memegangi dadanya yang berdegup kencang. "Duh, kenapa jantungku tiba-tiba berdebar begini?" Hera merasakan perubahan di tubuhnya saat berada di dekat King. Karena sebelumnya ia tidak pernah begini.   Setelah ia dapat menetralisir semuanya, ia pun keluar dari toilet. Terlihat dokter Jansen sedang memeriksa King.  "Selamat pagi nona," ucapnya. "Pagi pak dokter," ujarnya sambil tersenyum. Ia merasakan kegugupan seketika karena King menatapnya dengan tajam.   "Duh, kenapa ia menatapku seperti itu? memangnya aku salah apa lagi?" Hera hanya
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status