Home / Fantasi / Angel's Sign / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Angel's Sign: Chapter 1 - Chapter 10

21 Chapters

Fate

FATESuara-suara di sekitar berhasil mengembalikan kesadarannya. Retinanya langsung menangkap sosok-sosok berseragam putih yang tengah mengerubungi suatu objek. Sayup-sayup, ia mendengarkan percakapan mereka."Beritahukan pihak keluarga, pasien Ayano Ruriko tak bisa tertolong." Ia tercenung mendengar seorang pria berjas putih menyebutkan namanya."Baik, dokter."Ruriko langsung celingak celinguk sambil menunjuk dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang, ia pun berseru memanggil sosok-sosok yang ada di dekatnya. Tetapi, sangat aneh, suaranya tak mampu menyadarkan mereka."Hei, aku di sini!"Ia tak memanggil lagi, karena dari balik pintu, muncullah sosok familiar. Ayahnya dengan penuh isak
last updateLast Updated : 2021-06-29
Read more

Feathers

"Lucu sekali!" Ruriko menatap gemas pada benda dalam genggamannya. Sebuah boneka mungil berbentuk malaikat menjadi incarannya. Awalnya ia hanya sekedar jalan-jalan di perkotaan selepas pulang kerja. Saat melihat-lihat kaca pajangan toko, sebuah gantungan kunci malaikat langsung menarik perhatiannya. Tanpa pikir panjang, Ruriko memasuki toko pernak-pernik untuk mencari gantungan itu. Tak lama kemudian, ia sudah berhasil mendapatkannya.Seperti mendapat harta karun, Ruriko pun membawa boneka itu ke kasir lalu membayarnya. Setelah itu, senyum puasnya tak henti merekah. Sambil memandangi gantungan kunci itu, Ruriko meneruskan perjalanannya menuju ke rumah. Malaikat selalu menjadi sosok yang Ruriko puja. Ia langsung menyukai hal-hal yang berhubungan dengan makhluk bersayap putih itu, mulai dari lukisan, pajan
last updateLast Updated : 2021-06-29
Read more

Reunion

 Dua piring kue serta dua cangkir teh tersaji di atas meja. Ruriko dan Kasumi menikmati penganan bagian mereka. Setelah beberapa suap, barulah mereka menyesap secangkir teh hangat. Rasanya mereka merindukan momen ini: ketika keduanya makan bersama seraya berbincang hangat. Padahal dulu mereka adalah sahabat dekat. Setelah lulus, keduanya lalu sibuk meniti karir sampai akhirnya hilang kontak. Beruntung, mereka akhirnya bisa bertemu lagi sekedar untuk saling berbagi cerita. Pastinya banyak hal yang sudah terjadi. Kasumi meletakkan cangkir tehnya lalu mengarahkan pandangan pada gadis yang masih sibuk mengacak-acak kue red velvet. Senyum lembut wanita itu tersungging melihat tingkah temannya. “Bagaimana kabarmu Ruri-chan? Bekerja di mana sekarang?”Sosok itu tak bereaksi. Kasumi sedikit heran. Ia pun langsung menepuk punggung tangan R
last updateLast Updated : 2021-06-30
Read more

Sign

Dengan semangat membara, Ruriko melewati kerumunan manusia yang berjejal di trotoar. Sore itu, Ruriko buru-buru pulang dari kantor menuju ke area apartemen di pinggir kota, tempat di mana ia pertama kali bertemu dengan sang malaikat. Sampai di area apartemen, Ruriko mulai memelankan langkahnya. Sambil terus mengedari pandangan, kaki Ruriko menapaki jalanan berpasir. Ia pun berhenti sejenak lalu celingak celinguk. Seperti kemarin, suasana di lokasi ini amat sepi, seolah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ditambah dengan suasana sore. Langit menggelap. Kumpulan gagak berkoak. Ruriko mengusir rasa takutnya. Ia bertekad tak akan pulang sebelum bertemu dengan sang malaikat. Meski ia harus berada di sini sampai tengah malam. Malaikat, ayo tunjukkan dirimu! Sebagai sosok yang terkenal mem
last updateLast Updated : 2021-06-30
Read more

Mother

“Dia baik-baik saja. Hanya kelelahan.” Ruriko menghembuskan nafas lega setelah mendengar ucapan dari sang dokter klinik. Hanya ia yang duduk berhadapan dengan sang dokter di ruang konsultasi. Kasumi masih berbaring di ruang rawat, meski ia sudah siuman. Kondisinya masih lemah sehingga wanita itu perlu beristirahat sebentar. “Selama hamil, sebaiknya jangan bekerja terlalu berat. Mungkin temanmu terlalu memporsirnya sehingga ia kelelahan.” Pria paruh baya itu menuliskan sesuatu di atas secarik kertas. Mungkin saja resep obat. Setelah itu, ia pun menyerahkannya pada Ruriko. “Anda bisa menebusnya di bagian farmasi.”“Terima kasih, Dok.” Menerimanya, Ruriko membungkuk sopan. Setelah mohon diri, ia pun melangkah
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more

Miracle

Pelaku yang diduga wanita mendorong tubuh Kasumi sampai ia terjatuh dari balkon. Menurut keterangan saksi mata, sempat terdengar suara pertengkaran yang bersumber dari apartemen Kasumi. Sampai akhirnya, terlihat pelaku melesakkan tubuh Kasumi kuat-kuat ke balkon. Wanita itu pun langsung terjatuh dari lantai dua. Sementara itu si pelaku langsung kabur begitu saja. Saat ini, Polisi berusaha melacak keberadaannya. Kasumi sendiri langsung mendapat pertolongan intensif. Ia tengah berada di ruang operasi. Kondisinya cukup parah. Ia mengalami patah tulang dan luka berat di  bagian kepala. Yang fatal memang luka di kepalanya, sehingga Kasumi belum juga siuman. Dengan kondisinya yang lemah, nyawa bayi yang dikandungnya juga ikut terancam. Mengurut keningnya, Ruriko berusaha menenangkan diri dari kekalutan. Tetapi, mengetahui kondisi Kasumi serta bayinya
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Favor

Menu makan malam yang menggiurkan itu bahkan tak mampu menggugah selera Ruriko. Di meja makan, gadis itu hanya melamun sembari memegang sumpit dan mangkuk masing-masing di kedua tangannya. Gelagat Ruriko sontak menimbulkan tanda tanya bagi para penghuni meja makan, namun yang berani menegurnya terlebih dahulu adalah sang ibu.“Kenapa, Ruri-chan?”Gadis itu tersentak seolah suara ibunya berhasil mengembalikannya ke dunia nyata. Setelah itu, Ruriko hanya tersenyum getir sambil geleng-geleng kepala. “Aku mau ke kamar ya” Meletakkan sumpit dan mangkuk di atas meja, Ruriko pun berdiri. Teguran sang ibu kembali menahannya.“Tidak makan? Kau jadi jarang makan loh,” tukas wanita itu cemas. Ruriko kembali menggoreskan senyum. 
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Farewell

Ruriko yang tengah terlelap itu merasa sedikit terusik ketika sebuah benda lembut menyentuh bagian pipinya. Tanpa membuka mata, tangan Ruriko merenggut benda itu lalu membuangnya begitu saja. Beberapa saat kemudian, gadis itu kembali bisa menikmati alam mimpi.Kini, ia tertidur dengan posisi terlentang. Wajah gadis itu kembali berubah gelisah ketika merasakan sebuah benda lembut bermain-main di sekitar hidungnya.Ruriko mengerang. Ia menangkap benda itu lalu membuka matanya. Dengan kesal, ia membuka kepalan tangannya untuk mencari tahu benda apa yang sudah dua kali mengusik tidur damainya. Ekspresi gadis itu seketika berubah heran saat menemukan sehelai bulu sayap berwarna putih pada telapak tangannya.Apakah ia tengah bermimpi? Kenapa ada bulu sayap malaikat di dalam tangkuban tangannya?
last updateLast Updated : 2021-07-29
Read more

Duty

Rapalan doa dibacakan oleh pendeta kuil sebagai pengantar bagi jiwa yang telah berpisah dengan raganya, agar bisa meninggalkan dunia dengan tenang. Suasana khidmat terasa kental dalam upacara pemakaman Kasumi Shiraishi. Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazahnya langsung disemayamkan di kuil pada keesokan harinya. Semua kerabat, rekan kerja, bahkan sosok-sosok yang mengenal wanita itu turut hadir untuk memberikan ungkapan bela sungkawa. Ruriko hanyalah segelintir dari puluhan orang yang mengikuti upacara pemakaman. Ia sendiri memilih duduk di barisan paling belakang, seolah menyembunyikan diri entah dari siapa. Mungkin dari sosok Kasumi yang membayanginya lewat foto di altar.Selama upacara berlangsung, tangis dari anggota keluarga memenuhi ruangan. Beberapa orang yang terbawa oleh suasana duka itu j
last updateLast Updated : 2021-07-30
Read more

Family

“Saya mohon untuk mempertimbangkannya lagi.” Ruriko membungkuk formal pada sepasang suami istri berusia tua di hadapannya. Kakek dan nenek itu saling pandang, sebelum akhirnya salah satu dari mereka angkat bicara.“Ruriko-san. Aku mengerti perasaanmu sebagai teman dekat. Tapi, bagaimanapun ini masalah keluarga kami. Dan keputusan kami sudah bulat untuk tidak mengurusnya,” ucap pria tua itu. “Tapi, siapa yang akan mengurusnya? Kasihan kalau bayi itu dibiarkan sendirian.” Ruriko menunduk sedih “Ia berhak memiliki keluarga, bukan?” Ucapannya dibuat menggumam. “Untuk masalah ini, kau tak perlu cemas. Kami sudah mempertimbangkan untuk membawanya ke panti asuhan.” Kali ini sosok wanita tua yang mengenakan yukata angkat bicara. Ruriko kaget mendengarny
last updateLast Updated : 2021-07-30
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status