[Arina POV] "I love you, Arin, so much. Maukah kau jadi kekasihku?" Oh, no! Eh, bukan, maksudku oh, yes! Yes, Andre, yes! Tapi mulutku masih tidak sanggup bicara, tenggorokanku tercekat. Ini terlalu manis, Andre. Aku sama sekali tidak menyangka kamu akan mengatakannya hari ini. Aku bisa merasakan kamu memang mencintaiku, tapi karena kamu sering bersikap seenaknya, maju mundur ganteng, terkadang aku jadi ragu. Aku merasa aku menunggu terlalu lama. Tapi hari ini semua keraguan itu sirna sudah. Penantianku berakhir. Andre mendekatiku dan berjongkok. "Jangan nangis dong, sayang," ucap Andre seraya mengusap air mata yang menggenangi pipiku. Aku tersenyum bahagia namun air mata masih belum berhenti mengalir. Salah seorang pegawai kafe mendekat dan menyerahkan satu ranting yang telah ditumbuhi bunga-bunga berwarna putih bersemburat merah muda, mirip sakura. Gokil nih orang!
Read more