[Arina POV] Aku akui Andre memang charming, tapi hari ini seolah dia mengeluarkan semua pesona yang dia punya untuk menaklukkan aku. Tatapan matanya, sikap tubuhnya, gerakan tangannya, senyumannya, hingga kata-katanya, seolah dia ingin aku tahu semua tentang dirinya. Untung pesanan Andre segera sampai di meja kami; dua gelas jus alpukat dan sepiring kentang goreng yang porsinya minta ampun banyaknya. "Silakan, Mas Andre, Mbak," kata pelayan kafe setelah meletakkan makanan dan minuman kami. "Terima kasih, Mas," kataku. "Makasih, Mas Leo. Pak Martin lagi nggak di sini ya?" Andre bertanya ke pelayan kafe itu, yang rupanya bernama Leo. "Nggak, Mas. Hari ini kayaknya nggak ke sini, ada keperluan di luar kota." "Oke deh. Makasih ya," ujar Andre, lalu Mas Leo berlalu dari hadapan kami. "Pak Martin itu b
Baca selengkapnya