Satu jam pasca operasi, Anna tersadar. Pandangannya kosong menatap langit-langit ruangan yang serba putih tersebut. Matanya berair, bibirnya pucat. Sedetik kemudian tangisnya pecah, terdengar begitu keras membuat ketiga orang yang menemaninya terkejut. "Sayang, kamu kenapa? Apa ada yang sakit nak? Dimana?" lembut Ajeng bertanya berusaha menenangkan. Anna menggeleng, tangisnya malah semakin menjadi. terdengar begitu pilu. "Ibu ... " sesak Anna memanggil. Dadanya serasa terhimpit bebatuan besar. Sekuat mungkin Ajeng berusaha tegar, tangannya dengan hati-hati merengkuh tubuh yang rapuh itu."Minum dulu, tenangkan hatimu" sigapnya Adrian memberikan segelas air minum pada Anna. "Iya nak, minum dulu. Isighfar sayang," lanjut Dirgantara mengelus rambut Anna. Anna menggeleng, ia masih saja meneruskan tangisnya dengan tersedu-sedu. Pikirannya kacau, setelah ini ia tak tau lagi harus melanjutkan hidup atau mengakhirinya.Anna prustasi, ia benar-benar kehilangan jati dirinya, impia
Last Updated : 2023-08-13 Read more