Mata Anna mengerjap, menyusaikan dengan cahaya lampu diruangan serba putih. Lagi, ia menghela nafas kecewa saat tau jika dirinya tengah kembali memasuki ruangan rumah sakit dengan bau obat-obatan yang khas. Namun kali ini rasanya sedikit berbeda, kaki Anna terasa perih seakan ada luka yang mengganggu disana. Anna terbangun untuk memastikan hal itu, benar saja betis kanan Anna kini sudah terbalut perban dengan sisa-sisa darah disana. Sebenarnya ia kenapa? Anna bertanya dalam hati. Matanya kembali memejam beberapa detik mengingat apa yang sebenarnya terjadi dan ya ia ingat sebelum akhirnya ia terjatuh pingsan, ia tak sengaja menjatuhkan fotonya di atas nakas kamarnya. "Sayang, kamu sudah siuman nak?" suara ayah dan ibunya mengintrupsi. Anna berbalik, melihat kearah dua sejoli yang baru saja memasuki ruangannya. "Ayah, ibu maaf" itulah kata-kata yang bisa Anna ucapkan saat kedua orangtuanya mendekat mencium puncak kepalanya. "Tak perlu minta maaf sayang, ini terjadi karena kehend
Read more