Home / Romansa / Bukan Istri Bayaran / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Bukan Istri Bayaran: Chapter 81 - Chapter 90

119 Chapters

Ingatan

POV Mila.Sikapnya benar-benar berubah, apakah ada yang kukatakan malam itu saat aku mabuk? Dia terus mengelus kepalaku sampai dia tertidur... setelah sejam lalu kami selesai bercinta dengan berkali-kali pelepasan. Dia tetap bersikap manis seperti ini. Benar, dia adalah si pemegang kendali. Keputusan selalu di tangannya.Apa yang terjadi malam itu? Aku hanya mengingat dia bersama Kezia yang membuatku marah, lalu aku minum. Setelah itu aku lupa. Aku memiringkan tubuhku, satu tangan menopang kepalaku menatap wajah Alister yang tertidur. Dia seperti bayi yang tidak berdosa jika sedang tertidur.Alisnya yang tebal menyatu, jika tidak memakai pomade poni rambutnya terbiar ke depan. Namun, masih terlihat tampan. Andaikan aku bisa pamer suami setampan ini di kampungku. Pasti mereka terkejut. Jariku menyentuh kulit wajahnya membentuk melingkar, di bawah matanya ada bekas cakaran kecil. Bukan hanya satu ada dua.Ma
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Kontak mata

POV Mila."Kamu kenapa? Kok bengong gitu."Bahkan dia tidak menunjukkan kemarahannya setelah perbuatanku saat mabuk kemarin malam. Dia tampak tenang menatapku, kami masih di atas ranjang tanpa busana."Tidur lagi sini."Matanya memintaku untuk mendekat, aku tidak tahu apa yang dia rencanakan. Tapi aku sudah ingat, aku membuat wajahnya bergaris merah. Aku memukul kepalanya saat dia menggendongku. Bahkan aku menyebutnya tukang selingkuh."Badan kamu sakit? Apa aku terlalu kasar?"Aku meneguk ludahku susah payah. Apa aku harus bilang yang semalam itu luar biasa banget rasanya? Tapi aku malu. "Gak sa--kiit.""Jangan bohong. Kalau sakit bilang, biar aku tahu."Aku menggeleng. Kenapa sikap Bapak Alister ini membuatku ambigu. Aku meruntuk dalam hati, dengan bermalas-malasan aku mendekat dalam pelukannya agar dia tidak bawel. Dia langsung menarik
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Tebar Pesona

POV Mila."Mas."Lily tersentak mundur, membuat air di tangannya tumpah. Kenapa dia kaget? Lily sudah selesai menyiapkan sarapan di meja. Tapi aku dari tadi melihatnya mundar-mandir di sekitar suamiku. Dan bajunya, makin hari dia semakin meniru cara berpenampilanku. Lama-lama kesal juga."Kamu kenapa Ly? Aku manggil suami aku, kok kamu yang kaget.""Gak pa-pa Bu. Saya kira ada kucing."Kucing? Sejak kapan keluarga Alister memelihara kucing. Lagian suaraku tidak mengeong meniru suara kucing. Lily masih berdiri di samping Alister yang sedang menikmati makanannya."Kamu manggil kenapa? Pagi-pagi jangan ribut gara-gara kucing gak jelas."Aku melirik suamiku kesal, aku kan hanya memperjelas yang tidak jelas. Sudah gitu kenapa dia masakin sarapan pagi Mas Alister tanpa sepengetahuan aku. Ini kan kebiasaan pagiku."Mas sejak kapan doyan diperhati
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

A posesif husband

Apa arti pernikahan untuk Alister? Apakah hanya untuk tidur dengan Mila? Wanita itu berpikir sambil memandang wajah Alister yang melihat Jeha tanpa berkedip, tapi Mila menahan perasaan penasarannya, dia tahu mereka sedang ingin bicara serius."Aku mengajak Jeha karena kamu terlalu posesif dengan Mila. Jadi lebih baik membawa wanita untuk membuatmu nyaman Mila ditanyai." Ujar Sam menjelaskan. Jeha adalah ditektif satu tempat dengannya. Wanita itu juga mengenal baik Alister.Kesinisan Alister bukan tidak beralasan, Alister pernah menjadi pengacara salah satu tahanan yang ditangani Jeha. Hubungan mereka tidak cukup baik karena selalu tidak sepaham. Tapi dia akui Jeha wanita cantik yang tegas di matanya. Mendengar penjelasan Sam kesinisan Alister pada Jeha sedikit berkurang."Kira-kira berapa umur Mila? Kelihatannya kamu sangat muda." Ucap Jeha tiba-tiba. Alister merasa pertanyaan itu tidak ada hubungannya dengan apa yang akan
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

Belanjaan

POV Alister.Karmila--- untuk kesekian kalinya bikin jantungku berhenti bernafas. Mang Udin menelponku, katanya Mila menyuruhnya pulang duluan membawa belanjaannya, wanita itu shopping di mall setelah itu pergi entah kemana. Tapi sampai jam segini dia belum memberikan kabar. Aku dengan segala kepanikanku membawa orang bayaranku untuk mencari Mila. Busway, angkot, jalanan. Dia tidak ketemu."Cari sekarang! Saya gak mau tahu apa pun alasan kalian. Istri saya harus ketemu sekarang!""Maaf Pak, kami sudah cari kemana-kemana.""Okeh! Kalo gitu kalian terima akibatnya." Itu adalah ancaman tegas dariku. Karena Mila lebih berharga dibanding apa pun untukku."Baik, kami mengerti." Lima orang berbadan tegap dengan pakaian hitam bubar dari hadapanku. Sialan! Agreva masih dalam masa cuti, dia lebih bisa diandalkan. Otaknya jalan dan tukang pukul yang profesional."Ni
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

Keributan

POV Mila."Mila? Kok mau dateng gak bilang-bilang." Meira bersuara setelah membuka pintu, melihat wajahnya polos tanpa make-up entahlah aku begitu saja memeluknya prihatin. "Kenapa Mila?""Kenapa, Mei?" Tanyaku kecewa pada Meira. "Aku masih temen kamu kan? Kenapa gak cerita tentang suami kamu yang masih mukulin kamu?" Aku sekarang berada di rumah Meira, perkataan Kezia mengganggu pikiranku.  Hatiku tergerak untuk berkunjung ke rumahnya."Aku gak papa, Mila."Aku mengamati wajah Meira sejenak. Dia semakin kurus, bawah matanya hitam karena tidur tidak teratur.  Aku khawatir dengan keadaan Meira, terakhir kami bertemu katanya dia akan menyelesaikan masalahnya dengan baik-baik."Gak papa gimana? Kamu kurusan begini." Aku menyentuh bibirnya yang bengkak. Kuangkat kepalaku agar ai mataku tidak turun. "Seberapa sering dia mukulin kamu?"Meira mengangkat kepalanya. "Gak-
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

Kemarahan Alister

Agreva tampak frontal memukuli Adam sampai babak belur, Meira menjerit ketakutan... biar bagaimanapun yang dipukul Agreva adalah ayah dari anaknya, untunglah anaknya tidak melihat. Sedangkan Mila berjongkok dengan tubuh gemetar sangking takutnya, dia melirik sedikit ke arah Agreva. Mila menutup matanya, jantungnya tidak tenang memikirkan Alister.Tiba-tiba tubuh Mila terangkat, membuat matanya terbuka lalu menatap mata Alister yang sekarang sedang menggendongnya tanpa ekspresi dan tidak bersuara, pria itu meletakkan Mila ke tempat yang aman untuk duduk agar tidak melihat adegan berbahaya itu."Tutup mata diam di sini." Kata Alister pelan. Mila reflek mengangguk.Setelah membuat Mila aman. Alister berjalan ke arah Agreva, menendang dada Adam tanpa ampun membuat Adam tersungkur di lantai, lalu tangan kokohnya melayangkan tinju ke arah wajah Adam hingga cairan berwarna merah keluar dari pelipisnya.Adam tidak
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more

Damage

Pagi hari yang tenang dan damai tiba-tiba dikejutkan dengan teriakkan Lily yang kaget menatap tubuh mungil Mila tanpa pakaian dipenuhi Kiss Mark di bagian tubuh sensitifnya. Keranjang yang dia bawa berisi pakaian terjatuh di depannya. Luar biasa pemandangan yang ada di atas ranjang."Lily pagi-pagi udah ngagetin aja sih." Mila mengucek matanya, dia buru-buru menyelimuti punggung Alister yang juga tidak berpakaian karena mata Lily mengarah pada suaminya."Maaf Bu, saya bawain pakaian yang udah di gosok.""Biasanya kan aku yang ngambil kebawah, kenapa capek-capek kamu anter ke atas." Ucap Mila yang merasa tidak nyaman karena dia dan suaminya masih sangat berantakan karena semalam mereka melakukan ritual sebelum tidur mereka."Ada apa sayang." Alister mengerang memeluk istrinya. Mila memberi kode dengan matanya agar Lily keluar dari kamar.Bukannya pergi, Lily sempat-sempatnya memandang kesel
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more

Kantor

 Lily mengelilingi pandangannya kepada pakaian di lemari Mila. Ini sih surga dunia, dari bahannya saja sudah terasa pakaian bermerk. Alister benar-benar memanjakan Mila, ini baru di rumah nenek Alister belum lagi di apartemen Alister pasti lebih banyak lagi pakaian Mila.Kemudian matanya melihat ke arah sepatu-sepatu di rak milik Mila, belum lagi parfum-parfum mahal yang bertengger di meja khusus parfum mereka. Jangan tanya kenapa Lily bisa menebak dimana parfum itu berada, di bawah parfum milik Alister. Dengan kurang sopannya dia pernah menyemprot parfum Alister ke udara, menghirup dalam-dalam wangi parfum itu. Dia begitu sangat memuja Alister.Wanita dengan model rambut yang sama dengan Mila itu kembali menengok pakaian Mila, dia bukan bingung mana yang bagus karena semuanya bagus-bagus. Tapi dia ingin mencari gaun mana yang disukai Alister saat Mila memakainya."Lily. Kok diem aja, ay
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more

Jajanan

POV Mila.Ini pertama kalinya aku menjemput Safa di sekolahnya. Rasanya senang sekali sampai aku tidak henti tersenyum pada ibu-ibu di sekelilingku, dengan bangga aku bergabung berdiri bersama ibu lain yang menunggu anaknya.Ibu mana yang tidak sedih tidak pernah menemani anaknya ke sekolah, menemaninya jalan-jalan ke taman. Hal itu jauh lebih penting dari pada di kamar terus dengan Mas Alister.Tunggu! Penting banget sih, sama-sama penting.Mungkin Mas Alister itu tidak pernah membayangkan jadi aku--jadi seorang ibu. Mana Mas Alister enak banget lagi nyuruh jangan keluar rumah termasuk nemenin Safa ke sekolah.Dan sekarang aku sangat bahagia, berasa jadi seorang ibu sungguhan. Untung Tante Nandia ada urusan dengan suaminya jadi aku punya waktu menjadi seorang ibu yang sesungguhnya.Tapi kalau sampai Mas Alister tahu aku keluar rumah, pasti tanduknya keluar. Ya Tuhan, aku
last updateLast Updated : 2021-09-03
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status