Home / Romansa / Bukan Istri Bayaran / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bukan Istri Bayaran: Chapter 71 - Chapter 80

119 Chapters

Bukan Alister

Tangan Alister terkepal kuat dipenuhi amarah memukul sesuatu. Melihat baju Mila yang berantakan hasrat Alister untuk membunuh Elkana membabi buta. Tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan langkahnya untuk menghajar pria di dekat Mila. Tinjuan kuat mendarat ke arah rahang Elkana, tubuh pria itu terhempas kuat ke belakang.Mila terperanjat, dengan matanya sendiri ia melihat Alister bermetamorfosis menjadi iblis yang siap mencabut nyawa orang, Mila terus menangis. Jovanka mendekat pada Mila untuk memberi ketenangan. Ini adalah malam mengerikan yang dilalui Mila."BRENGSEK!!" teriak Alister kuat. Dia menghantam wajah Elkana dengan tangannya hingga wajah pria itu berlumur darah. Elkana tak mampu melawan--percuma di belakang Alister ada pengawalnya yang bertubuh tegak."Bunuh aku jika nyalimu ada." Elkana tersenyum dingin.Alister kehilangan kesabarannya dia mendorong tubuh Elkana hingga ke dinding, menceki
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

Bukan Alister

Tangan Alister terkepal kuat dipenuhi amarah memukul sesuatu. Melihat baju Mila yang berantakan hasrat Alister untuk membunuh Elkana membabi buta. Tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan langkahnya untuk menghajar pria di dekat Mila. Tinjuan kuat mendarat ke arah rahang Elkana, tubuh pria itu terhempas kuat ke belakang.Mila terperanjat, dengan matanya sendiri ia melihat Alister bermetamorfosis menjadi iblis yang siap mencabut nyawa orang, Mila terus menangis. Jovanka mendekat pada Mila untuk memberi ketenangan. Ini adalah malam mengerikan yang dilalui Mila."BRENGSEK!!" teriak Alister kuat. Dia menghantam wajah Elkana dengan tangannya hingga wajah pria itu berlumur darah. Elkana tak mampu melawan--percuma di belakang Alister ada pengawalnya yang bertubuh tegak."Bunuh aku jika nyalimu ada." Elkana tersenyum dingin.Alister kehilangan kesabarannya dia mendorong tubuh Elkana hingga ke dinding, menceki
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

Dokter

POV  MilaPertama kalinya aku melihat kemarahan Alister seperti kesetanan. Aku baru saja mengalami hal paling mengerikan malam ini, kami sama-sama terluka. Aku bisa melihat matanya penuh kebencian dan terluka. Aku tahu dia tidak benar-benar menikmati kelakuan gilanya ini.Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku, pakaianku telah di robek hingga tidak berbentuk. Masih terasa sangat perih di bawah 'milikku' semua berdenyut kesakitan, bergerak pun aku kesusahan. Aku terpaku, mulut dan lidahku kelu melihat bercak darah di spray... itu bukan darahku. Tangannya yang terluka sewaktu memukul kaca... aku hampir pingsan melihat tangannya bersimba darah.What happened in Bali? Apa yang telah kulakukan mengubahnya menjadi monster yang aku pun takut dengan perubahannya. Dan sekarang aku benar-benar kotor di matanya. Aku membeku menatap nanar bercak darah itu, aku duduk di atas ranjang lalu berbaring menangis.
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

Bali

POV MilaTOK! TOK!!Aku dan Jovanka yang sedang tertidur tersentak mendengar gedoran pintu. "Siapa sih subuh-subuh gedor pintu." Jovanka mengerang di atas ranjang di sampingku. Kepalaku terasa berat karena kebanyakan menangis, tapi masih bisa mendengar jelas suara gedoran semakin kuat.Aku terdiam, entahlah... aku mulai phobia dengan pintu kamar hotel yang diketuk. Untungnya Jovanka berbaik hati menemaniku tidur, dia seperti kakak bagiku.Suara gedoran pintu masih terdengar, aku dan Jovanka saling menatap. "Apa mungkin Elkana?" tebak Jovanka karena suara ketukan terdengar mendesak. Seketika aku merasa takut, jangan-jangan dia ingin mengamuk? Lalu Jovanka menggeleng. "Elkana kan mana tahu kamarku, kecuali Pak--Pak Alister." Jovanka meloncat dari atas ranjang. Mataku mengekori Jovanka."Aku sudah memesan kamar, tapi Pak Alister ingin ke kamar ini."Aku membeku mendengar suar
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

Berita

  POV Alister.Shit!Tanganku hendak mengangkat kepala Mila yang bersandar di dadaku, matanya terpejam seperti tidak ada dosa. Kepalaku terasa berat dan sakit, ini seperti dipukul dengan besi kuat. Tunggu! Apa yang kulakukan di kamar ini dengan Mila? Aku mabuk... ya aku ingat semalam berjalan ke Bar di dekat hotel ini.Pikiranku sulit menjadi normal karena membayangkan Mila dan keparat selingkuhannya berbuat aneh-aneh di kamarnya. Sialan! Belum pernah ada wanita yang menginjak-injak harga diriku seperti ini. Saat aku membuka pintu kamar Mila--pemandangan yang kulihat adalah mereka berciuman. Keparat itu menindih Mila-ku. Dan wanita di sampingku ini membiarkannya.Aku ingin mendorong Mila menjauh dari tubuhku, rasa jijik dan kesal memandangnya. Tetapi, kuurungkan niatku melihat bibir Mila yang bengkak... ingatanku kembali pada--Demi Tuhan! Apa yang kulakukan? Aku sama saja
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

Teman lama

POV MilaDi hadapanku ada seorang pria yang menatapku dengan tatapan pembunuh. Sekalipun seluruh orang di sekitarnya menjelaskan pada Alister, dia hanya mempercayai apa yang dilihatnya. Nyatanya aku sudah terluka di buatnya namun dia sama sekali tidak meminta maaf padaku."Kamu gak usah banyak gerak nanti malah jadi sakit." Suara lirih Alister terdengar khawatir. Namun tetap saja pandangan matanya dingin saat melihat mataku. Kakiku terbuka agar dia bisa mengoles saleb ke selangkanganku."Gak sakit lagi kok Mas, udah baikan. Cuma masih--""Aku gak minta kamu jawab." Aku terluka dengan caranya bicara. "Kamu yang marah aku tidur sama yang lain. Kamu juga yang malah berlibur dengan pria lain. Udah gede ya ternyata kamu." Ucapannya seperti pisau yang mengiris hatiku. Sangat memalukan rasanya di sangka selingkuh."Kita stay di Bali dulu sampe bekas luka kamu mendingan."
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

Club malam

"Perfeck!" Puji Jovanka puas dengan dress pilihannya menempel di tubuh Mila. "Kamu seksi banget Mila. Padat lagi kayak anak gadis." Komentarnya meraba bokong Mila."Aduh Mbak, aku gak pede pakai baju begini." Mila menatap keseluruhan dirinya dalam pantulan cermin. Dress di atas lutut berwarna hitam blink-blink terlihat mencolok di tubuh Mila. Di tambah lagi hak tinggi-nya yang membantu tinggi badannya sejajar dengan Jovanka yang memakai sepatu lepek. Sekertaris Alister itu tubuhnya tinggi dan ramping."Di sana nanti banyak wanita cantik yang seksi.  Kamu harus lebih menonjol--semua orang harus tahu siapa istri Alister Bagaskara."Mila terkekeh geli saat Jovanka memontokkan bagian dadanya dengan sumpelan. "Kenapa kamu pakai itu Mbak? Padahal punya Mbak udah bagus itu." Puji Mila menatap milik Jovanka."Aku harus mendapatkan Agreva malam ini. Dia susah sekali ditaklukkan... aku gak mau jadi jom
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

Masa lalu

Alister menyadari keanehan pada istrinya. Dia melepaskan tangan Kezia dari lehernya lalu berjalan ke tempat Mila, Jovanka, dan Agreva duduk. Baru saja Alister hendak menyentuh kepala Mila yang tergeletak di meja--Alister pikir Mila tertidur. Sedangkan Jovanka dan Agreva tampak  menikmati minuman mereka sambil mengobrol."Dia gak minum kan?" Alister mengintimidasi Jovanka dan Agreva bergantian.  Kedua orang itu meneguk ludah susah payah."Sepertinya Pak." Hanya itu jawaban Jovanka."Sepertinya gimana maksud kamu?!" Alister sepertinya tidak terima Mila datang untuk tidur, dia ingin membuat Mila cemburu. Merasakan apa yang dia rasakan.Jovanka menoleh ke kiri pada Agreva untuk meminta bantuan. Sayangnya, mereka tidak mempunyai jawaban yang bisa memuaskan Alister. Baru sedetik tadi Mila merancau tidak jelas hingga akhirnya kepalanya terbenam di atas meja.Kezia menyusul Alister, dia
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Makanan

POV MilaDan aku mencoba untuk lari, tapi tidak bisa. Kemana pun aku pergi dia selalu dapat menemukanku. Aku tidak ingin mengingat hal buruk, tapi kenangan seperti bayangan yang selalu mengikutiku.Aku setengah terjaga mendengar suara orang bicara. Kepalaku sakit seperti di seret di aspal... mataku yang tertutup pelan-pelan terbuka. Aku melihat Alister duduk di kursi, matanya berkilat-kilat sambil bicara. Mataku masih buram tapi aku tahu ada dua orang berdiri di depannya tertunduk.Yang kulakukan adalah duduk di atas kasur, untuk beberapa saat aku diam mendengarkan obrolan mereka. Kewarasanku belum sepenuhnya pulih. Aku tidak ingat apapun."Kalau kalian tanya apa aku puas dengan pekerjaan kalian. Jawabannya Fifty-Fifty... kalian berdua tahu kan yang Mila minum alkohol? Gimana kalo malam itu terjadi sesuatu?"Jantungku berdegup kencang. Apa aku melakukan kesalahan tadi malam? Aku m
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Kapal

 POV Alister.Aku menarik nafas, bahan makanan ada di depanku tapi aku tidak tahu cara meraciknya. Aku belum pernah sama sekali memegang alat masakan. Shitt! ini semua karena Jovanka. Aku menyuruhnya mempersiapkan makan malam romantis untuk aku dan Mila. Tapi yang dia sediakan adalah makanan kesukaannya. Makanan ala Jepang yang mentah. Makanan yang tidak aku dan Mila sukai. Untungnya ada mie dan telur di kulkas."Mas biar aku aja yang masak gak-papa." Mila tertawa di bangkunya. Aku menggeleng melihatnya."Ini hanya masak mie bukan ujian PNS." Ucapku sepele. Aku mengambil tempat masak untuk rebus air lalu memasukkan telur ke dalam air... oh, shit kulitnya masuk ke dalam air."Aduh Mas, airnya kan belum mendidih! Udah aku aja yang masak." Dia datang menggeser pinggulku dengan pinggulnya. "Udah 20 menit Mila tungguin lho tapi gak masak-masak. Kulit telur juga kenapa di masak juga toh?" o
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status