Semua Bab Terobsesi Dosen Cantik: Bab 141 - Bab 150
252 Bab
S-2. Keberangkatan James ke Perth
"Dokter Siska apa lagi kurang kerjaan?" ucap James pedas seperti biasa dengan tampangnya yang dingin."Siapa bilang, Prof?! Aku lagi sibuk lho ... sibuk ngegodain kamu. Hehehe," seloroh Dokter Siska sambil mengerling genit kepada James.James pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling laboratorium mencari keberadaan Hesti, dia takut kalau berduaan saja dengan si dosen ganjen akan lebih stres lagi."Lagi nyariin siapa sih, Prof? Kok celingukan begitu?" tanya Dokter Siska penasaran sambil berjalan mendekati James di dekat jendela yang menghadap ke barat."Apa Anda melihat Hesti, Dok?" tanya James berjalan menjauh ke arah ruang pendingin penyimpanan preparat.Dokter Siska masih saja getol membuntuti gebetannya itu dari belakang dan menubruk punggung kokoh itu saat James mendadak berhenti berjalan. "Aduh!" serunya saat terpental dan nyaris jatuh.Sekali lagi James menangkap tubuhnya dan menyelamatkannya dari kemungkinan benjol karena jatuh ke lantai. Dia pun memeluk tubuh James lagi denga
Baca selengkapnya
S-2. Romantisnya Reynold
Saat keluarga kecil itu sampai di Sindu Edu Park, langit telah berubah menjadi gelap bertabur bintang-bintang dengan bulan sabit yang menggantung seperti bibir yang sedang tersenyum. Laura bergelanyut mesra di lengan Reynold sembari berjalan di belakang kedua anak kembarnya dan Mikha."Hmm, rasanya malam ini indah sekali, Sayangku," ujar Reynold seraya tersenyum lebar melirik wajah Laura.Sementara Laura tertawa pelan menoleh ke arah suaminya itu, dia bertanya, "Apa kau senang James pergi jauh dariku, Rey?""Hahaha ... ini mau dijawab jujur apa boongan, Prof?" goda Reynold tertawa berderai. Laura pun mencubit hidung mancung pria itu. "Hmm, nggak jadi tanya, Rey. Aku sudah tahu jawabannya," balas Laura mengangkat sebelah alisnya."Bagiku berdua saja denganmu lebih menyenangkan. Ehh ... sepertinya kita bisa naik bianglalanya tanpa mengantre, aku akan membelikan tiketnya dulu. Sebentar ya, Sayang," ujar Reynold lalu berlari-lari kecil ke loket karcis bianglala atau ferris wheel.Suasana
Baca selengkapnya
S-2. Pahit Manis Obsesi Cinta
Sesampainya di Jasmine Park, Reynold menggendong Jacob dan Laura menggendong Joshua naik ke unit mereka di lantai 8 apartment itu. Kedua bocah kembar itu terlelap dan sulit dibangunkan karena kelelahan.Kemudian mereka berdua membaringkan Jacob dan Joshua di kamar anak-anak itu masing-masing. Usai mengecup kening Jacob dan Joshua, mereka pun masuk ke kamar tidur untuk berganti baju dan membersihkan diri sebelum tidur.Saat Laura mengoleskan krim malam ke wajahnya, Reynold mendekap tubuhnya dari belakang dan tersenyum melalui pantulan bayangan di cermin kepadanya."Profesorku yang cantik ini milikku malam ini," bisiknya di samping telinga Laura.Usai melakukan perawatan wajahnya, Laura membalik tubuhnya menghadap Reynold yang memerangkapnya dengan kedua lengan kekarnya. Pria itu mengangkat sebelah alisnya pada Laura. "Bolehkah aku mengharapkan sebuah ciuman yang panas darimu, Prof?" ujarnya tersenyum miring menatap Laura.Telapak tangan Laura membelai dada bidang Reynold lalu pandangan
Baca selengkapnya
S-2. Serangan Fajar
Pukul 02.10 AM waktu Perth, James tiba di bandara Internasional Perth dijemput oleh abang sulungnya, Leeray bersama istrinya, Deasy."Welcome to Perth, James! Bikin begadang kamu, Dek. Abang ngantuk nih!" sapa Leeray sekaligus mengomeli adik nomor tiganya sembari memeluknya.Sedangkan, James hanya terkekeh menanggapi omelan abangnya itu. "Thank you sudah mau jemput aku, Bang. Apa mau aku yang nyetir mobilnya?" balas James sambil memeluk Deasy juga. "hai, Deasy!" sapanya."Nggak usah, aku aja yang nyetir pasti lebih cepat sampainya ke rumah," tolak Leeray lalu berjalan membawakan koper milik James menuju ke parkiran mobil."Hubby, jangan ngebut seperti Dominic Toretto atau aku akan menjewer telingamu dengan kencang!" ancam Deasy karena cara menyetir Leeray kadang sungguh mengerikan seperti adegan balapan film Fast and Furious.James tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan kakak iparnya itu lalu menimpali, "Sepertinya Bang Leeray masih belum berubah, Deasy!""Benar, kadang aku ingin ...
Baca selengkapnya
S-2. Mahasiswi Abadi yang Ingin Cepat Lulus
"Bang James ya yang nelpon?" tanya Reynold menghampiri Laura di dapur. Dia memang belum mandi, tetapi sudah gosok gigi dan membasuh wajahnya.Laura yang sedang menyiapkan bahan untuk memasak sarapan di meja pantry pun menoleh ke arah Reynold lalu tersenyum menjawab, "Iya. Temani aku memasak ya, Rey."Suaminya itu mengangguk lalu berjalan ke belakangnya dan mendekapnya dengan lengannya yang kekar. Reynold mengecupi lekuk leher Laura sambil membelai-belai buah dada istrinya itu.Akhirnya Laura menyerah dan meletakkan pisau dapurnya. "Aakkhh ... ini nemenin kok begini sih, Rey!" tegur Laura yang dibuat turn on pagi-pagi karena keusilan suaminya.Kemudian Reynold membalik tubuh Laura, memerangkapnya di antara meja pantry dan tubuh kekarnya. Dia memagut bibir merah muda ranum itu dalam-dalam sambil menggesek-gesekkan bagian yang menegang di balik celana boxernya ke ceruk di antara pangkal paha Laura.'Ini si Rey kelakuan sebelas dua belas sama si James!' batin Laura sambil mendorong perlah
Baca selengkapnya
S-2. Bintang Lapangan Badminton
"Rey, kalau aku nggak ngulang skripsi dari awal apa nggak bisa?" tanya Melinda penuh harap. Dia menjilat bibir bawahnya yang seksi lalu berdiri dan berjalan ke kursi Reynold.Kedua lengannya melingkari bahu pria muda itu dari belakang. "Aku bisa kok bikin kamu puas asal kamu mau bantuin skripsiku, mau ya?" bujuk Melinda berbisik di samping telinga Reynold.Namun, Reynold tidak menginginkan hal-hal seperti itu bersama mahasiswinya. Dia pun melepaskan lilitan tangan Melinda di tubuhnya lalu berkata, "Kalau nggak mau ngulang bikin skripsinya berarti kamu tetap ikut bimbingan Prof. Untari Sudibyo aja, Mel. Itu syarat dariku karena memang bidang pembahasan skripsinya beda dengan bidangku. Akademik pasti nanyain lah, 'kan aneh! Masa kubilang karena kamu mesum sama aku apa tidur sama aku jadi aku mau jadi dosen pembimbing skripsi kamu?""Ehh ... jahat banget sih! Jangan bilang gitu dong sama akademik. Rey, bantuin aku ... ini sudah tahun kesembilan, aku nggak boleh kuliah lebih lama lagi!" u
Baca selengkapnya
S-2. Malam Sebelum James Pulang
Bukan James namanya kalau tidak homesick berpisah jauh dari Laura. Padahal baru 2 hari saja dia berada di Perth."Bang Leeray, Bang Mike, aku mau pulang duluan ya ke Yogya nanti sore. Siang ini mau beli oleh-oleh buat anak-anakku dulu," ujar James saat sarapan bersama keluarga abang-abangnya.Michael terkekeh mendengar ucapan adik nomor tiganya itu. Dia lalu berkata, "James, kamu sudah kangen sama binimu 'kan? Makanya buru-buru pulang gini ... jujur aja!"Wajah James sontak merona karena malu. "Ahh ... Bang Mike ini!" sahutnya lalu melanjutkan sarapan paginya.Leeray pun tidak mau ketinggalan membully adik kandung bungsunya itu. "Lain kali ajakin si Laura, kalau perlu masukin koper kalau dia nolak. Kamu gimana sih James jadi suami kok nggak tegas?!" selorohnya memanas-manasi James."Mulai deh ngebully adik sendiri!" rajuk James kekanak-kanakan.Deasy yang duduk di samping Leeray pun menertawakan suami kakaknya yang berondong ganteng itu. "Memang Kak Laura di Yogya nggak sendirian 'kan
Baca selengkapnya
S-2. Diganasin James
Pukul 04.30 WIB pesawat yang ditumpangi James mendarat dengan mulus di landasan YIA di Kulon Progo. James tidak ingin merepotkan Reynold dan Laura untuk menjemputnya, dia menggunakan jasa taksi bandara untuk mengantarkannya pulang ke Jasmine Park Apartment.Perjalanan itu memakan waktu sekitar 2 jam hingga dia sampai di lobi apartment. Seusai membayar argo taksi bandara itu, James naik ke unit milik Reynold di lantai 8 dengan lift. Dia menyeret kopernya sendiri lalu memasukkan kode akses pintu unit itu.James melirik jam tangannya dan memang masih pukul 05.15. Belum ada yang bangun biasanya saat dia berolahraga pagi pukul 05.00. Dia pun meninggalkan kopernya di samping sofa bersama tas plastik besar oleh-olehnya dari Perth.Dia masuk ke kamar tidur dan mendapati Laura sedang tidur berpelukan dengan Reynold. James menghela napas dalam-dalam untuk mengusir rasa cemburunya yang wajar muncul melihat pemandangan istrinya dan Reynold di atas ranjang yang begitu mesra.Perlahan James melangk
Baca selengkapnya
S-2. Keberangkatan Laura ke Bali
"Jake, Josh, kalian nurut sama Dad dan Papa Rey ya selama Mommy tinggal ke Bali!" pesan Laura di ruang tengah apartment sebelum diantar James ke kampus FKH UGM sore itu.Kedua bocah 8 tahun itu memeluk erat mommy kesayangannya sambil menangis sesenggukan karena baru pertama kali berpisah jauh satu sama lain. "Okay, Mom! Take care you're self," ucap si kembar."Ayolah, jangan cengeng, Kids! Mommy hanya pergi 4 hari ke Bali. Masih ada Daddy dan Papa Rey juga di sini," bujuk James sekalipun dia juga bakal merindukan istrinya."Baiklah, nanti Mommy akan selalu berkirim pesan dengan kalian ya, Jake and Josh. Waktunya berangkat sekarang," ujar Laura lalu mengecup kening kedua putera kembarnya yang mulai bertambah tinggi itu."James, Rey, si kembar masih kurang sehat karena flu batuk, kalau ada yang aneh-aneh ... kuharap tidak ada sih, tapi kalau memang ada yang tidak beres, bawa mereka ke rumah sakit saja," pesan Laura lalu memeluk dan mengecup kedua suaminya bergantian.Reynold pun menjawa
Baca selengkapnya
S-2. Papa Muda yang Berlarian di Tengah Malam
Tanpa Laura di tengah ranjang malam itu, James dan Reynold tidur saling memunggungi satu sama lain. Mereka merasa insomnia karena wanita cantik yang biasa menghangatkan malam-malam mereka sedang dalam perjalanan ke Bali. "TOK TOK TOK." Pintu kamar itu diketok dari luar. "Mas ... Mas ... Jacob sama Joshua demam tinggi!" seru Mikha panik dari depan pintu berusaha membangunkan kedua ayah si kembar.Dengan segera James dan Reynold bangun lalu berlari ke pintu. James membuka pintu lalu berkata, "Sudah diukur suhunya, Mikha?"Dia dan Reynold bergegas ke kamar putera mereka masing-masing."Paaa, Josh nggak enak badan," rengek Joshua di kasurnya dengan suara serak. Sementara Reynold menaruh punggung tangannya ke dahi putera kandungnya itu.'Panas sekali rasanya!' batin Reynold panik."Bang, kita bawa ke rumah sakit aja sekarang!" seru Reynold dari dalam kamar Joshua.James sudah menggendong Jacob yang memakai piyama superman di pelukannya. "Ayo berangkat, Rey. Naik mobilku saja!" ujarnya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
26
DMCA.com Protection Status