Beranda / Young Adult / Terobsesi Dosen Cantik / S-2. Keberangkatan James ke Perth

Share

S-2. Keberangkatan James ke Perth

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-02 17:01:33

"Dokter Siska apa lagi kurang kerjaan?" ucap James pedas seperti biasa dengan tampangnya yang dingin.

"Siapa bilang, Prof?! Aku lagi sibuk lho ... sibuk ngegodain kamu. Hehehe," seloroh Dokter Siska sambil mengerling genit kepada James.

James pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling laboratorium mencari keberadaan Hesti, dia takut kalau berduaan saja dengan si dosen ganjen akan lebih stres lagi.

"Lagi nyariin siapa sih, Prof? Kok celingukan begitu?" tanya Dokter Siska penasaran sambil berjalan mendekati James di dekat jendela yang menghadap ke barat.

"Apa Anda melihat Hesti, Dok?" tanya James berjalan menjauh ke arah ruang pendingin penyimpanan preparat.

Dokter Siska masih saja getol membuntuti gebetannya itu dari belakang dan menubruk punggung kokoh itu saat James mendadak berhenti berjalan. "Aduh!" serunya saat terpental dan nyaris jatuh.

Sekali lagi James menangkap tubuhnya dan menyelamatkannya dari kemungkinan benjol karena jatuh ke lantai. Dia pun memeluk tubuh James lagi denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cantik Clara
lanjut thor, keren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Romantisnya Reynold

    Saat keluarga kecil itu sampai di Sindu Edu Park, langit telah berubah menjadi gelap bertabur bintang-bintang dengan bulan sabit yang menggantung seperti bibir yang sedang tersenyum. Laura bergelanyut mesra di lengan Reynold sembari berjalan di belakang kedua anak kembarnya dan Mikha."Hmm, rasanya malam ini indah sekali, Sayangku," ujar Reynold seraya tersenyum lebar melirik wajah Laura.Sementara Laura tertawa pelan menoleh ke arah suaminya itu, dia bertanya, "Apa kau senang James pergi jauh dariku, Rey?""Hahaha ... ini mau dijawab jujur apa boongan, Prof?" goda Reynold tertawa berderai. Laura pun mencubit hidung mancung pria itu. "Hmm, nggak jadi tanya, Rey. Aku sudah tahu jawabannya," balas Laura mengangkat sebelah alisnya."Bagiku berdua saja denganmu lebih menyenangkan. Ehh ... sepertinya kita bisa naik bianglalanya tanpa mengantre, aku akan membelikan tiketnya dulu. Sebentar ya, Sayang," ujar Reynold lalu berlari-lari kecil ke loket karcis bianglala atau ferris wheel.Suasana

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Pahit Manis Obsesi Cinta

    Sesampainya di Jasmine Park, Reynold menggendong Jacob dan Laura menggendong Joshua naik ke unit mereka di lantai 8 apartment itu. Kedua bocah kembar itu terlelap dan sulit dibangunkan karena kelelahan.Kemudian mereka berdua membaringkan Jacob dan Joshua di kamar anak-anak itu masing-masing. Usai mengecup kening Jacob dan Joshua, mereka pun masuk ke kamar tidur untuk berganti baju dan membersihkan diri sebelum tidur.Saat Laura mengoleskan krim malam ke wajahnya, Reynold mendekap tubuhnya dari belakang dan tersenyum melalui pantulan bayangan di cermin kepadanya."Profesorku yang cantik ini milikku malam ini," bisiknya di samping telinga Laura.Usai melakukan perawatan wajahnya, Laura membalik tubuhnya menghadap Reynold yang memerangkapnya dengan kedua lengan kekarnya. Pria itu mengangkat sebelah alisnya pada Laura. "Bolehkah aku mengharapkan sebuah ciuman yang panas darimu, Prof?" ujarnya tersenyum miring menatap Laura.Telapak tangan Laura membelai dada bidang Reynold lalu pandangan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Serangan Fajar

    Pukul 02.10 AM waktu Perth, James tiba di bandara Internasional Perth dijemput oleh abang sulungnya, Leeray bersama istrinya, Deasy."Welcome to Perth, James! Bikin begadang kamu, Dek. Abang ngantuk nih!" sapa Leeray sekaligus mengomeli adik nomor tiganya sembari memeluknya.Sedangkan, James hanya terkekeh menanggapi omelan abangnya itu. "Thank you sudah mau jemput aku, Bang. Apa mau aku yang nyetir mobilnya?" balas James sambil memeluk Deasy juga. "hai, Deasy!" sapanya."Nggak usah, aku aja yang nyetir pasti lebih cepat sampainya ke rumah," tolak Leeray lalu berjalan membawakan koper milik James menuju ke parkiran mobil."Hubby, jangan ngebut seperti Dominic Toretto atau aku akan menjewer telingamu dengan kencang!" ancam Deasy karena cara menyetir Leeray kadang sungguh mengerikan seperti adegan balapan film Fast and Furious.James tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan kakak iparnya itu lalu menimpali, "Sepertinya Bang Leeray masih belum berubah, Deasy!""Benar, kadang aku ingin ...

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-10
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Mahasiswi Abadi yang Ingin Cepat Lulus

    "Bang James ya yang nelpon?" tanya Reynold menghampiri Laura di dapur. Dia memang belum mandi, tetapi sudah gosok gigi dan membasuh wajahnya.Laura yang sedang menyiapkan bahan untuk memasak sarapan di meja pantry pun menoleh ke arah Reynold lalu tersenyum menjawab, "Iya. Temani aku memasak ya, Rey."Suaminya itu mengangguk lalu berjalan ke belakangnya dan mendekapnya dengan lengannya yang kekar. Reynold mengecupi lekuk leher Laura sambil membelai-belai buah dada istrinya itu.Akhirnya Laura menyerah dan meletakkan pisau dapurnya. "Aakkhh ... ini nemenin kok begini sih, Rey!" tegur Laura yang dibuat turn on pagi-pagi karena keusilan suaminya.Kemudian Reynold membalik tubuh Laura, memerangkapnya di antara meja pantry dan tubuh kekarnya. Dia memagut bibir merah muda ranum itu dalam-dalam sambil menggesek-gesekkan bagian yang menegang di balik celana boxernya ke ceruk di antara pangkal paha Laura.'Ini si Rey kelakuan sebelas dua belas sama si James!' batin Laura sambil mendorong perlah

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Bintang Lapangan Badminton

    "Rey, kalau aku nggak ngulang skripsi dari awal apa nggak bisa?" tanya Melinda penuh harap. Dia menjilat bibir bawahnya yang seksi lalu berdiri dan berjalan ke kursi Reynold.Kedua lengannya melingkari bahu pria muda itu dari belakang. "Aku bisa kok bikin kamu puas asal kamu mau bantuin skripsiku, mau ya?" bujuk Melinda berbisik di samping telinga Reynold.Namun, Reynold tidak menginginkan hal-hal seperti itu bersama mahasiswinya. Dia pun melepaskan lilitan tangan Melinda di tubuhnya lalu berkata, "Kalau nggak mau ngulang bikin skripsinya berarti kamu tetap ikut bimbingan Prof. Untari Sudibyo aja, Mel. Itu syarat dariku karena memang bidang pembahasan skripsinya beda dengan bidangku. Akademik pasti nanyain lah, 'kan aneh! Masa kubilang karena kamu mesum sama aku apa tidur sama aku jadi aku mau jadi dosen pembimbing skripsi kamu?""Ehh ... jahat banget sih! Jangan bilang gitu dong sama akademik. Rey, bantuin aku ... ini sudah tahun kesembilan, aku nggak boleh kuliah lebih lama lagi!" u

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Malam Sebelum James Pulang

    Bukan James namanya kalau tidak homesick berpisah jauh dari Laura. Padahal baru 2 hari saja dia berada di Perth."Bang Leeray, Bang Mike, aku mau pulang duluan ya ke Yogya nanti sore. Siang ini mau beli oleh-oleh buat anak-anakku dulu," ujar James saat sarapan bersama keluarga abang-abangnya.Michael terkekeh mendengar ucapan adik nomor tiganya itu. Dia lalu berkata, "James, kamu sudah kangen sama binimu 'kan? Makanya buru-buru pulang gini ... jujur aja!"Wajah James sontak merona karena malu. "Ahh ... Bang Mike ini!" sahutnya lalu melanjutkan sarapan paginya.Leeray pun tidak mau ketinggalan membully adik kandung bungsunya itu. "Lain kali ajakin si Laura, kalau perlu masukin koper kalau dia nolak. Kamu gimana sih James jadi suami kok nggak tegas?!" selorohnya memanas-manasi James."Mulai deh ngebully adik sendiri!" rajuk James kekanak-kanakan.Deasy yang duduk di samping Leeray pun menertawakan suami kakaknya yang berondong ganteng itu. "Memang Kak Laura di Yogya nggak sendirian 'kan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-18
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Diganasin James

    Pukul 04.30 WIB pesawat yang ditumpangi James mendarat dengan mulus di landasan YIA di Kulon Progo. James tidak ingin merepotkan Reynold dan Laura untuk menjemputnya, dia menggunakan jasa taksi bandara untuk mengantarkannya pulang ke Jasmine Park Apartment.Perjalanan itu memakan waktu sekitar 2 jam hingga dia sampai di lobi apartment. Seusai membayar argo taksi bandara itu, James naik ke unit milik Reynold di lantai 8 dengan lift. Dia menyeret kopernya sendiri lalu memasukkan kode akses pintu unit itu.James melirik jam tangannya dan memang masih pukul 05.15. Belum ada yang bangun biasanya saat dia berolahraga pagi pukul 05.00. Dia pun meninggalkan kopernya di samping sofa bersama tas plastik besar oleh-olehnya dari Perth.Dia masuk ke kamar tidur dan mendapati Laura sedang tidur berpelukan dengan Reynold. James menghela napas dalam-dalam untuk mengusir rasa cemburunya yang wajar muncul melihat pemandangan istrinya dan Reynold di atas ranjang yang begitu mesra.Perlahan James melangk

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-18
  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Keberangkatan Laura ke Bali

    "Jake, Josh, kalian nurut sama Dad dan Papa Rey ya selama Mommy tinggal ke Bali!" pesan Laura di ruang tengah apartment sebelum diantar James ke kampus FKH UGM sore itu.Kedua bocah 8 tahun itu memeluk erat mommy kesayangannya sambil menangis sesenggukan karena baru pertama kali berpisah jauh satu sama lain. "Okay, Mom! Take care you're self," ucap si kembar."Ayolah, jangan cengeng, Kids! Mommy hanya pergi 4 hari ke Bali. Masih ada Daddy dan Papa Rey juga di sini," bujuk James sekalipun dia juga bakal merindukan istrinya."Baiklah, nanti Mommy akan selalu berkirim pesan dengan kalian ya, Jake and Josh. Waktunya berangkat sekarang," ujar Laura lalu mengecup kening kedua putera kembarnya yang mulai bertambah tinggi itu."James, Rey, si kembar masih kurang sehat karena flu batuk, kalau ada yang aneh-aneh ... kuharap tidak ada sih, tapi kalau memang ada yang tidak beres, bawa mereka ke rumah sakit saja," pesan Laura lalu memeluk dan mengecup kedua suaminya bergantian.Reynold pun menjawa

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22

Bab terbaru

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Sebuah Pagi yang Gila

    "Joe, kau harus bayar paparazi untuk menyebarkan hoaks tentang wanita bernama Laura Carson itu. Katakan bahwa dia telah lama terobsesi kepadaku dan memintaku menidurinya. Namun, dia mengaku aku yang memperkosanya!" seru Jeremy Thompson dengan berapi-api. Dia tak ingin masalah dengan Laura membuat karirnya kacau balau.Ben Carlberg, manager Jeremy berdecak kesal. "Seharusnya sebelum bertindak bodoh, hanya memikirkan selangkanganmu, sebaiknya kau mempertimbangkan tentang karirmu sebagai atlet terkenal, Jerry!" "Hey, jaga mulutmu! Itu hakku, jangan mengaturku. Shit!" teriak Jeremy Thompson mengamuk menuding-nuding wajah managernya.Dengan patuh, Ben menghubungi jurnalis kolom gosip receh agar membuat berita yang tak benar itu dan menjanjikan bayaran yang cukup banyak. Jeremy Thompson menyeringai puas. Dia ingin Laura yang dijadikan kambing hitam dalam peristiwa pelecehan dan pemerkosaan itu. Justru dia yang mengaku sebagai korban."Semuanya beres. Dalam hitungan menit berita hoaks itu

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Pria yang Mencintaiku Sekuat Baja

    "Sir, istri Anda mengalami kekerasan fisik dan juga seksual. Itu hasil visum yang dilakukan oleh tim medis rumah sakit kami. Ini dokumen resminya, seandainya Anda membutuhkan untuk memproses pelaku secara hukum!" tutur Dokter Craig Johansen sembari menyerahkan sebuah map merah ke tangan James.Raut wajah pria muda itu begitu keruh. Dia mencoba untuk tenang ketika menjawab dokter yang menangani kondisi Laura pasca pemerkosaan yang dilakukan oleh Jeremy Thompson, "Baik, terima kasih atas bantuan Anda dan tim medis rumah sakit ini, Dok!" "Dengan senang hati, Mister James Indrajaya. Permisi!" Dokter Craig Johansen melanjutkan pekerjaannya yang lain dan meninggalkan James untuk menjenguk istrinya.Di ruang perawatan VIP rumah sakit, Laura ditemani oleh Philip yang matanya merah seperti sehabis menangis. Mantan terindah Laura itu menyayangkan nasib malang yang menimpa wanita yang sangat dia sayangi tersebut. "Aku tak tahu, Laura. Bagaimana bisa kamu sesial ini bertemu lagi dengan bedebah

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Help Me. Danger. GPS!

    "Damn! Ada apa dengan Laura? Kenapa dia mengirimkan pesan singkat semacam ini?" seru James di anak tangga area tepi kolam renang. Dia memang sedang menunggu ketiga anaknya mandi seusai les renang. Hari sudah sore dan Laura seharusnya pulang sendirian dari kampus NSWU. Laura ada jadwal mengajar setelah jam makan siang di kampus seperti biasanya.James segera bangkit menghampiri Jacob, Joshua, dan Keira yang berjalan keluar dari area toilet sehabis mandi. "Kids, Daddy harus segera mencari mommy. Ayo kita pulang, sepertinya mommy dalam kesulitan!" ujar James lalu memimpin rombongan kecil itu menuju ke parkiran mobil kolam renang umum di Sidney.Di tengah perjalanan pulang James mengenakan wireless ear phone dan menelepon Philip Landon. Dia ingin menanyakan tentang Laura. "Hello, Phil. Apa kau melihat Laura tadi siang hingga sore?" tanyanya risau."Hai, James. Sayang sekali tidak, aku sedang ada meeting di dekanat tadi. Ada apa dengan Laura?" jawab Philip ikut kuatir."Tadi Laura mengiri

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Monster Dari Masa Lalu

    "Hey, sepertinya wajah cantik itu familiar! Fred, apa kau ingat siapa dia?" ujar Jeremy Thompson seusai bertanding football. Dia nongkrong bersama rekan satu timnya di sebuah cafe terbuka untuk melepas lelah.Fred Arlington pun mengingat-ingat siapa wanita berambut panjang kecoklatan yang ditunjuk sobatnya itu. "Dulu dia sekampus dengan kita di NSWU. Laura bukan ya namanya, Jery?" sahutnya ragu-ragu."Ahh ... that's right! Laura ... dia masih secantik dahulu dan sexy ... lebih matang dibanding dulu. Aku akan menghampirinya sendiri!" Jeremy segera bangkit berdiri lalu menyeberang jalan raya menuju ke halte bus di dekat kampus New South Wales University.Sore itu memang James pulang terlebih dahulu dari kampus karena si kembar dan Keira harus diantar latihan berenang di kolam renang untuk les seperti biasa. Kebetulan mobil mereka hanya satu, jadi Laura mengalah untuk pulang naik bus kota. Lagi pula di dekat perumahan tempat mereka tinggal ada halte bus, itu sangat praktis menurutnya.Ka

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Crazy Summer Night in Perth (End Season 2)

    "Honey, temani aku berenang di kolam belakang rumah!" pinta James sambil menyeret tangan Laura ke lemari untuk mengambil swimsuit. Laura sedikit bingung sekalipun dia tetap mengikuti keinginan suaminya dengan berganti pakaian. "Tumben sekali, ini sudah malam James. Apa tidak dingin?" "This is summer, Laura. Aku merasa gerah dan ingin mendinginkan tubuhku," ujar James bersikeras membujuk Laura lalu meraup tubuh ramping istrinya itu ke gendongannya dan melangkah menuju kolam renang.Bulan Februari memang menjadi saat puncak musim panas di Perth. Maka di sanalah James dan Laura menceburkan diri ke kolam renang berair sejuk untuk bersenang-senang. Laura terkikik setelah dia berenang ke sana ke mari untuk menghindari belitan lengan dan kaki James dan berakhir tertangkap hingga tak berkutik. "Ouhh ... sepertinya aku akan jadi korban kemesuman suamiku lagi kali ini!" erang Laura pasrah ketika James membuat banyak kiss mark di kulitnya yang seputih porselen. "Gelombang panasnya berasal d

  • Terobsesi Dosen Cantik   Mengajar Perdana di NSW University

    "BRUKK!" Sesosok pemuda bule bertubuh besar membuat Laura nyaris terpental dan mendarat di lantai marmer koridor kampus fakultas Kedokteran Hewan University of New South Wales. Untungnya dengan sigap lengan pemuda tadi menopang punggung Laura agar tidak jatuh."Sorry! Aku terburu-buru hingga nyaris membuatmu celaka. Apa kau tidak apa-apa, Miss?" ujar pemuda yang menubruk Laura sambil memeriksa kondisi wanita itu."Aku baik-baik saja. Lain kali kau bisa lebih hati-hati. Permisi!" sahut Laura lalu bersiap untuk melanjutkan perjalanannya ke ruangan kantor barunya sebelum mengisi kuliah pagi tak lama setelah ini.Namun, pemuda itu mencekal pergelangan tangan Laura. "Tunggu, siapa namamu? Apa kau mahasiswi baru?" tanyanya penasaran sekaligus memandangi wanita di hadapannya dengan sorot mata tertarik."Namaku Laura, Gwendolyn Laura Carson-Indrajaya. Permisi, aku terburu-buru!" jawab Laura lalu membalik badannya setelah menarik tangannya dari genggaman pemuda yang tak ingin dia ajak berkena

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Berbagi ASI Mommy Dengan Keira

    Seperti kata Philip, memang Turpan Restoran Kensington memiliki menu yang bergaya oriental fussion. James sekeluarga memilih mie lamian kuah dengan daging sapi dan sayur. Masing-masing satu mangkuk penuh dan habis dalam sekejap."Wow, si kembar banyak makan rupanya ya sekarang!" komentar Philip saat melihat mangkuk kedua putera James itu kosong tak bersisa."Mie ini lezat sekali, Uncle Phil!" jawab Jacob jujur lalu meminum teh hangat manis di gelasnya.Mereka saling mengobrol santai hingga semua selesai makan malam lalu melanjutkan perjalanan dengan mobil SUV milik Philip hingga tiba di Cleveland Street. Rumah mereka hanya berbeda dua rumah di antara bangunannya.Bibi dan Kakek Laura telah tiada dan hanya tersisa keponakannya saja yang masih tinggal di sana. Setelah Laura menekan bel pintu depan rumah peninggalan keluarga Carson, suara sahutan wanita dari dalam rumah terdengar, "Yeaah coming!"Lizbeth tak menyangka akan bertemu lagi dengan sepupunya tersebut setelah belasan tahun lama

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Membuka Lembaran Baru Di New South Wales

    "Penumpang atas nama Gwendolyn Laura Carson, tolong angkat tangan!" Seorang pramugari memberikan panggilan dengan mikrofon di depan pintu kabin penumpang pesawat Singapore Airlines sebelum lepas landas.James dan Laura terkejut dan saling bertukar pandang. Kemudian wanita itu pun mengangkat tangannya disaksikan oleh seisi kabin. Dia pun tak mengerti, mengapa namanya dipanggil oleh pramugari?"Ma'am, ada titipan buket bunga untuk Anda dari Tuan Reynold, silakan diterima!" ujar pramugari tadi menyerahkan karangan bunga gerbera merah, anggrek ungu, daisy, mawar kuning, dan mawar merah muda yang indah kepada Laura yang berjalan melewati lorong kursi penumpang pesawat.Jujur dia merasa terharu karena Reynold masih menyempatkan diri mengirimkan buket bunga tersebut ke bandara sekalipun mereka tak sempat bertemu langsung. Ketika Laura duduk kembali ke bangku di samping James, dia terdiam menatap buket bunga di pangkuannya. Suara pilot yang menyapa penumpang dan memberi tahukan bahwa sebenta

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Bunga Terakhir yang Terlambat

    "Kalo kamu masih mau pernikahan kita lanjut, jangan datang ke undangan makan malam Prof. Laura!" ancam Aurel menunjuk wajah suaminya dengan tatapan sengit. Ada rasa posesif dalam diri Aurel bila sudah berkaitan dengan istri rahasia Reynold yang dinikahi pria itu di Las Vegas. Memang tidak diakui di Indonesia, tetapi perasaan suaminya itu sangat dalam kepada dosen Patologi Anatomi keturunan blasteran yang cantik sekalipun sudah berusia menuju setengah abad."Tapi aku sudah setuju buat dateng, Rel. Nanti mereka nunggu aku 'kan kasihan!" terang Reynold berusaha minta perempuan belia itu mengerti situasinya."Bodo amat, lagian kenapa nggak nanya ke aku dulu sebelum jawab ajakan dinner Prof. Laura?! Tahu sendiri kalo aku sensi bingits kalo udah berhubungan sama dia!" Aurel menarik tangan Reynold dari ruang tengah masuk ke kamar tidur mereka.Dia juga merampas ponsel suaminya lalu menonaktifkan dayanya. "Sekarang aku mau ML sama kamu, Rey. Jangan pikirin mantan kamu lagi, oke?!" ujarnya de

DMCA.com Protection Status