Suaraku yang terisak mungkin membuat kepala Jonathan mau pecah, hingga dia berkata rendah. "Diam, Cuwa!" Aku tidak akan diam sampai kau benar-benar memberiku surat cerai, serta surat resmi pembagian properti dan gono-gini. Itu kan gunanya kamu mendatangkan pengacara. Jonathan menyipitkan matanya, lalu membuang muka dariku. "Tapi kenapa, apa salahku padamu? Selain setahun ini kita jarang menghabiskan waktu bersama, kita bahkan tidak pernah bertengkar." Nada suaraku mengandung keputusasaan yang luar biasa. Istri teraniaya sepertiku, bisa apa selain menangis pilu. "Jojo, apa kurang ku? Apakah aku tidak cukup baik, aku kurang cantik? Katakan agar aku bisa memperbaiki kekurangan ku." Tidak sudi, aku sudah dengan sengaja membuat citraku sendiri jadi jahat, menyebar rumor, hanya demi agar kamu menggagalkan pertunangan. Tapi kamu bertindak seperti anak SD yang labil. Kemaren kamu mendelik jijik padaku, besoknya
Terakhir Diperbarui : 2021-06-12 Baca selengkapnya