"Itu belum seberapa, Pak! Dibandingkan penderitaanku selama ini! Bapak sebut aku wanita murahan, Bapak panggil aku pelacur! Bapak lupa? jika Bapak lah yang menjadikan aku seorang pelacur!" ucap Nisa menatap tajam kearah Bapak. "Berani-beraninya kamu menjawab! Kamu pikir, kamu itu siapa, hah?" sahut Bapak penuh emosi. "Apa perlu aku menjelaskan siapa aku, Pak? Bapak lupa, Saat Mas Anton tidak ada di rumah, apa yang Bapak lakukan padaku? Berulang kali Bapak menodai ku! Bapak jadikan aku budak nafsu Bapak. Bapak tidak ingat dengan itu semua?" seloroh Nisa menggebu-gebu. "Bangs*t!" teriak Bapak hendak menampar wajah Nisa. Dengan cepat tanganku menghadangnya. "Pergi kamu dari sini pelacur!" hardik Bapak lagi. "Sudah, Pak! Sudah! Cukup! Ibu sudah capek, Pak. Lebih baik Bapak mengaku saja, agar semuanya cepat selesai," ucap Ibu berusaha menarik tangan Bapak. Bapak tetap saja kekeh tidak ma
Last Updated : 2021-07-30 Read more