All Chapters of Unforgettable: Chapter 1 - Chapter 10

50 Chapters

BAGIAN 1: PERTEMUAN PERTAMA

“Ayolah Ann…kau kan sahabat terbaikku sejak lama,” ujar Reva sambil memohon pada sahabatnya itu dan memegang erat tangannya dengan tatapan memelas.“Ahhh t-tetapi bagaimana jika rencana ini gagal?” tanya Anna, mukanya mulai terlihat cemas setelah mendengar permohonan Reva, gadis yang selalu ia anggap seperti saudara kandungnya sendiri.Kedua gadis itu saat ini sibuk mendiskusikan sesuatu di dalam kamar megah milik Reva, putri tunggal pengusaha kaya raya itu, yang digadang-gadang akan segera dijodohkan dengan anak pemilik perusahaan rumah sakit terbesar di Indonesia, bernama Brandon Athaya Putra. Namun sayangnya gadis itu sudah memiliki seseorang yang ia cintai tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya.“Tenang saja, kau hanya cukup menemuinya untuk kencan selama tiga kali, namun pada pertemuan pertama buat dia tak ingin menemuimu lagi, dan selesai!” ujar Reva bersemangat, sampai-sampai tak menyadari sahabatnya kini semakin
Read more

BAGIAN 2: MEMAINKAN PERAN

 Beberapa menit kemudian ojek yang ia kendarai sampai di depan kos-kosan yang ia sewa untuk merantau di Kota Jakarta dari Kota Bandung. Sesampainya di kamar, terlihat berbagai tas, hak tinggi, gaun dan aksesoris yang telah dipinjamkan Reva untuk kencan Anna hari ini.“Ayo semangat Ann, tiga kali pertemuan saja dan kamu bisa mendapatkan uang tersebut,” pikirnya dalam hati.Di sisi lain, Brandon yang kini telah sampai di lobby Restoran Chantel, segera masuk dan duduk di salah satu meja, meja tersebut terletak tepat di depan pemandangan laut Jakarta sore itu. Ia menunggu sambil memikirkan bagaimana sosok Reva yang akan ia temui nanti. Ia tak pernah berpikir akan menikah dan berkeluarga dengan seseorang melalui cara seperti ini.Sepuluh menit berlalu, namun tanda-tanda kemunculan Reva tak kunjung ia rasakan. Brandon kembali mengecek jam tangannya. Tepat saat itu pintu lobby terbuka, Anna yang telah mengenak
Read more

BAGIAN 3: SEMAKIN TERTARIK

“Oh tentu, namun sayangnya aku sudah membeli itu melalui toko lain kemarin,” ujar Anna sambil memaksakan senyumnya, lalu pelayan itu segera pergi.“Ayo kita pergi dari sini, ada tempat yang ingin aku kunjungi,” ujar Anna masih dengan nada ngesoknya itu, ia berpikiran untuk mengajak Brandon pergi ke pasar malam di Jakarta. Setelah gagal membuatnya kesal di toko tadi, Anna pun memutuskan untuk memakai ide terakhirnya.Sesampainya di pasar malam, Anna segera berlari menuju wahana bianglala lalu segera masuk ke dalam wahana itu diikuti dengan Brandon.“Hahaha, mana ada CEO yang mau harga dirinya direndahkan dengan menaikki bianglala, setelah ini ku jamin dia akan menyesal dan segera pergi!” pikir Anna.Angin tertiup lembut dari segala sisi, membuat rambut Anna beterbangan perlahan. Brandon yang berada di depannya seketika membenarkan sehelai rambut dan menyelipkannya pada telinga gadis tersebut.Anna terpaku, ia diam
Read more

BAGIAN 4: RASA CEMBURU

Anna segera turun cepat-cepat sambil membawa sepatu haknya, dengan dingin ia berjalan pergi ke depan pintu gerbang rumah Reva tanpa menghiraukan Brandon yang masih berada di dalam mobil, tak lama kemudian Reva yang memakai masker terlihat berjalan keluar membukakan pintu gerbang rumahnya, lalu Anna segera masuk, dan akhirnya mobil milik Brandon pun pergi juga.“Apa? Dia bahkan rela pergi menemanimu naik bianglala?” tanya Reva, lalu ia segera tertawa terbahak-bahak membayangkan CEO tersebut pergi ke tempat umum seperti itu menggunakan jas formalnya.“Sudah aku lakukan seluruh cara agar membuatnya pergi, dia memang bukanlah pria sembarangan, apa yang sebenarnya dia inginkan?” tanya Anna kesal.“Entahlah, menurut informasi yang aku terima, seharusnya hari ini adalah kencan pertama dalam hidupnya, jadi mungkin itulah yang membuatnya sabar menghadapimu,” jelas Reva sambil sesekali sibuk memainkan handphonenya.“Dan sat
Read more

BAGIAN 5: RAHASIA TERBONGKAR

“Ku harap lain kali kau lebih berhati-hati,” ujar Brandon. “Terima kasih,” ujar Anna. “Reva, kebetulan sekali kita bertemu di sini, kau tampak berbeda dari biasanya,” ujar Brandon, berusaha mencairkan suasana. “Berbeda? Maksudmu?” tanya Anna yang semakin panik rahasianya dengan Reva akan terbongkar. “Iyaaa jauh lebih cantik dibandingkan sebelumnya,” ujar Brandon yang tak menyadari kini ia tersenyum menatap Anna. Baginya sangat susah untuk menemukan Anna, sejak pemandangan yang ia lihat sebelumnya saat Anna sedang bersama orang lain, Brandon tak memiliki niatan lagi untuk mendekati Anna, namun rupanya saat ia melihat gadis itu kembali, seketika ia mengubah keputusannya. “Oh, baiklah kalau begitu aku pergi duluan—“ Dengan cepat Brandon segera menahan tangan Anna. “Biar aku yang antar, bagaimana?” tanya Brandon. Mau tak mau Anna harus menerima tawaran tersebut, karena jika tidak, Brandon dapat mengikutinya lalu melihat sosok Reva
Read more

BAGIAN 6: MENGUJI KESABARAN

Malam harinya, mobil Gerry kini terlihat baru saja sampai di depan rumah Reva, gadis itu pun turun dengan riang seakan-akan dirinyalah manusia paling bahagia sesudah meghabiskan waktu dengan kekasihnya itu. "Aku pulang..." ujar Reva dengan suara yang sedikit keras. Namun tak ada balasan dari seisi rumah. Rumah itu kosong, tak ada siapa-siapa di sana. Reva seketika sadar, pasti kedua orangtuanya saat ini sedang berada di perusahaan hingga larut malam nanti, hari ini adalah kesempatan bagi Reva untuk menghabiskan waktu bersama kedua orangtuanya itu. Bukannya bersenang-senang, ia malah tak sengaja bertemu dengan Brandon si CEO yang sangat menyebalkan menurutnya. Jika tidak bertemu Gerry, mungkin hari ini akan menjadi hari terburuk dalam hidupnya.Selain menerima banyak harta sejak kecil, kedua orangtuanya bahkan tak pernah memaksakan putri tunggalnya itu untuk bekerja
Read more

BAGIAN 7: BERTANGGUNG JAWAB

"Ada apa lagi?" tanya Anna kesal sambil menatap tajam ke arah Brandon. "Bisakah kau menunggu sebentar? Masih ada hal yang ingin aku bicarakan—" Seketika Anna memotong perkataan Brandon. "Begini ya, jika ada hal lain yang ingin kau tanyakan mengenai Reva, jangan menggunakan cara seperti ini, akan ada banyak orang yang berburuk sangka mengenai—" "Aku ke sini bukan untuk membicarakan Reva, tetapi untuk menemuimu..." ujar Brandon yang masih tak melepaskan genggamannya pada tangan Anna. "Untuk apa?" "Bukankah kau harus bertanggung jawab untuk ini?" "Bertanggung jawab? Apa maksudmu?" "Untuk perasaanku kepadamu, kau tak bisa pergi begitu saja—" "Tentu aku bisa, jangan harap karena kau adalah atasanku di sini, jadi kau bisa berharap aku akan melakukan hal sesuai dengan yang kau inginkan," ujar Anna sambil melepaskan genggaman tangan Brandon pada tangannya. "B-Bukan itu maksudku...sebegitunya kau membenciku hanya
Read more

BAGIAN 8: BUKAN SIAPA-SIAPA

Dengan cepat Anna yang duduk di sebelah kursi pengemudi segera memberikan kunci kamarnya pada Adik laki-lakinya yang duduk di bagian tengah mobil."Terima kasih Ka," ujar Raditya yang segera keluar dari mobil Brandon diikuti dengan Anna yang hendak membuka pintu mobil tersebut, namun perlahan menutup pintu itu kembali."E-Eum...terima kasih ya karena kau sudah mengantarkan kami, dan maaf jika kemarin kata-kataku terlalu berlebihan, memang benar faktanya jika aku rela menggantikan Reva karena ia menawariku sejumlah uang sebagai gantinya, namun sejujurnya aku tak pernah membencimu a-atau bahkan sengaja untuk menjauhimu..." ujar Anna yang kini terus menatap kedua tangannya, ia tak ingin melihat reaksi Brandon yang berada tepat di sampingnya."Aku mengerti, tak apa-apa, aku tak pernah menyalahkanmu atas semua ini, aku hanya merasa sedikit terganggu jika kau terus-menerus menjauhiku," ujar Brandon yang tampak malu-malu mengatakan hal tersebut."A-Apa ini ada h
Read more

BAGIAN 9: KESEMPATAN BAGUS

Sementara Anna sedang sibuk dengan pekerjaannya, Reva kini terlihat sedang sibuk menonton drama serial melalui laptopnya, sambil sesekali mengecek telepon genggamnya, khawatir jika kekasihnya Gerry akan memberinya pesan."JBRENGGG!" tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, terlihat sosok wanita anggun dengan pakaian mahal, aksesoris mewah pada pergelangan tangannya, juga model rambut curly seperti anak muda masuk dengan membawa telepon genggam di tangannya. Sosok tersebut tak lain adalah Ellen, Ibu Reva yang terlihat terburu-buru memasukki kamar putri sulungnya itu."Heuh...ada apa kali ini?" tanya Reva yng terdengar menghela napasnya sambil mematikan layar handphonenya dan segera menghentikan drama serial di laptopnya."Ibu punya kabar bagus untuk kamu!" ujar Ellen, tampak bersemangat."Kabar apa Bu?" tanya Reva."Tadi barusan kamu tau, Brandon menelepon Ayahmu dan bilang kalau dia ingin mengadakan kencan kedua denganmu lusa nanti," ujar Ellen, ia sangat
Read more

BAGIAN 10: SALAH TINGKAH

Keesokan harinya, seperti biasa Anna kembali bertugas di Rumah Sakit Sentral Medika, namun kali ini bedanya ia hanya ditugaskan untuk memeriksa data-data pasien saja."Ann, sini sini," ujar Jasmine yang kini memanggil Anna untuk mendekatinya."Ada apa ada apa?" tanya Anna bersemangat."K-Kamu tau kan putrinya Pak Nicholas?" tanya Jasmine sambil sesekali melihat sekitarnya, takut ada suster atau pegawai rumah sakit yang mendengarnya."Putri?" Anna kebingungan, setaunya anak Pak Nicholas hanyalah Brandon dan Jevon."Iyaaa, jadi dengar-dengar hari ini putrinya Pak Nicholas, kalau tidak salah namanya Victoria, dia mau bantu rumah sakit kita di bagian administrasi, sekaligus mewakilkan Pak Brandon untuk mengawasi data-data rumah sakit ini," ujar Jasmine bersemangat, karena pekerjaannya turut diringankan akibat keberadaan Victoria."Wah baguslah kalau begitu," ujar Anna.Sementara itu, Victoria Yoan Patra, kini terlihat sibuk melihat data-d
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status