"Laila, kamu sudah boleh ke ruang keluarga." Di sana kami seperti di sidang."Kamu serius dengan Wira, apa yang membuatmu yakin!" Tanya Ayah."Dia baik, ayah." Balasku."Wira ingin kamu tinggal bersamanya setelah menikah. Apa kamu siap berpisah dengan Ayah dan Ibu." Tanya ibu.Aku terdiam, berat rasanya."Aku sudah bangun rumah yang baru. Berbeda dari yang pernah kamu kunjungi dulu. Aku sesuaikan dengan yang kamu ingin." Ucap Wira."Ayah dan Ibu akan mengunjungimu." Ucap Ibu. "Wira sudah menyanggupi persyaratan Ayah dan Ibu. Cuma itu syarat yang diinginkan Wira. Keputusan ada di kamu, Laila." Sambung Ayah.Sebenarnya, saat aku tahu rumah Wira tidak seram aku sudah mau. Tapi Ibu dan Ayah tidak memberikan kesempatanku bicara."Menikah, artinya kamu menyatakan diri sudah dewasa." Ucap ayah lagi."Iya, aku bersedia Ayah." Sambungku cepat. Wira mengeluarkan sepasang cincin dari sakunya.Dia memasangkannya ke jari manis tangan kiriku.
Baca selengkapnya