Aku mengantarkan minuman dan kue untuk kakak. Aku teringat dengan keanehannya, "Kak, aku mau tanya?"Kakak menghampiriku. Bulu kudukku seketika merinding, cahaya senja yang terlihat indah tiba-tiba terlindungi oleh awan hingga membuat langit mendung dan gelap, "Iya, tanya saja!"Dengan keadaan gugup aku beranikan bicara, "Mereka tadi, seperti takut melihat kakak! Apa yang kakak perbuat?"Kakak melepaskan jaketnya, membuatku cemas, "Kakak mau apa?" Tanyaku panik.Kak Fernan malah tersenyum, "Berhubung tidak ada ibu, tidak apa jika aku melakukannya, aku sudah menginginkan ini sejak lama." Kak Fernan melepaskan jaketnya di depanku, "Apa yang kamu lihat?"Aku takut, tapi tetap memberanikan diri menjawab, "Dada kakak yang bidang dan kekar!"Kakak malah tersenyum, membuatku semakin cemas. Lalu dia mendekat, "Aku masih mengenakan kaos. Apa matamu tembus pandang?"Aku dengan gugup menjawab, "Tapi baju kakak ketat." Dia duduk di meja yang ada di hadapanku
Baca selengkapnya