Aku menghampiri siswa nakal itu."Apa yang kamu lakukan, dia sudah berusaha. Walaupun kalah seharusnya tetap kamu hormati kerja kerasnya." Ucapku marah."Kamu, siswi sekolah lain. Ngapain ikut campur." Jawabnya sambil mendorongku.Tiba-tiba dia di dorong balik, "Hei, seenaknya aja dorong-dorong ketua kami. Mau cari masalah." Marah siswa yang satu sekolah denganku.Aku segera melerai, dan menghentikan temanku itu, "Hentikan, aku yang salah." Ucapku sambil menarik tangannya."Kamu mau ajak ribut, hah!" Balas siswa nakal itu.Tiba-tiba ada siswi yang tadi mendekati kak Fernan."Kalian mau berantem. Udah pesan belum kamar sel di penjara!" Ucapnya membuat mereka tenang.Saat siswa nakal itu ingin pergi, tiba-tiba bola basket terlempar dari belakangku dan mengenai kepalanya.Aku segera menoleh ke belakang, tapi tidak ada satu orangpun. Cuma pohon besar tempat Banda tadi duduk.Saat aku kembali menoleh ke depan, para siswa dan siswi pada
Baca selengkapnya