Beranda / Horor / LAILA / KECELAKAAN TIDAK WAJAR

Share

KECELAKAAN TIDAK WAJAR

Penulis: Bias Sastra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di hari Rabu ini Fernan mengenakan baju khusus seragam Sekolahnya berwarna hitam. Fernan yang lagi pulang Sekolah ingin cepat-cepat untuk menjemput adiknya, Filio. Di tengah perjalanan dia dicegat oleh Polisi, "Maaf kami lagi melakukan olah TKP kecelakaan. Jadi adik tunggu sebentar!"

Fernan melihat di balik Polisi tersebut, ada Bus yang terbalik dan penumpangnya beberapa terlempar keluar dari Bus. Beberapa koper penumpang juga berhamburan.

Fernan melihat sosok perempuan berambut panjang berpakaian putih dengan wajah remuk.

"Kenapa kalian tidak segera menolong korban?"

Polisi heran, "Apa yang ditolong semuanya tewas!"

Fernan terlihat kaget dan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Seorang Polwan muda datang menghampiri, "Kenapa cowok SMA ini terlihat takut?"

Polisi panik, "Aku tidak memarahinya!"

Fernan bicara pelan, "Aku tidak yakin ini cuma kecelakaan!"

Si Polwan tersenyum, "Kenapa kamu berpikiran seperti itu?"

Fernan meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LAILA   INSIDEN TIANG LISTRIK

    Di rumah, aku sampai saat malam. Setelah makan malam. Ada tamu yang datang. Dia Septa. Saat bersamaan ibu juga pamit pergi ke rumah tante Yasmine. Aku lalu mengajak masuk Septa ke dalam rumah. Pandangan Septa terpaku pada Filio yang menggunakan baju tanktop dan celana pendek sambil memainkan HP nya yang rusak. Segera aku menegurnya."Kamu ke sini mau apa?"Dia menjawab tanpa melihat ke arahku, "Menikmati keindahan tubuh adikmu... Eh... maksudku mau bilang, Komandan komplain."Aku malah kesal. Sudah dibantu malah mengeluh, "Aku sudah menyelesaikan kasus dengan cepat, apa masalahnya!"Aku tanya apa, dia jawab apa, "Mumpung cuma kita berdua, jika kita apa-apain dia, pasti tidak akan melawan.""Kamu benar, aku pernah menyentuhnya dan dia tidak keberatan... Eh..." Aku tidak sadar malah sepemikiran dengan dia, sialan."Sebaiknya kita jangan di sini lama-lama, konsentrasi kita akan terganggu. Ayo ke belakang rumah." Ajakku kepada Septa.Belakang Rumah

  • LAILA   MOBIL ARTIS

    Aku segera mengambil buku ku dari tangan temanku itu, sambil berkata, "Iya, menurutku darah itu dari pemeran peganti atau stutman. Apa masalah, jika aku cuma menyampaikan dugaanku?"Dia terlihat kesal, "Gak masalah juga sih." Balasnya kemudian pergi." Pulang sekolah aku masih menunggu hasil uji cobaku. Jika dugaan yang ku tulis dalam buku itu benar. Ini merupakan empat kali berturut-turut, dari sabotase bus, bunuh diri aneh, drama tragedi, dan sulap berdarah. Bisa dikatakan yang ku tulis di sana tidak ada kesalahan satupun. Kemungkinan buku yang ku dapatkan dari perpustakaan Ayah bukan buku biasa. Dalam perjalanan pulang aku dihampiri siswi temanku yang suka sekali cari tahu tentangku. Namanya Ulfa."Hey, sendirian aja. Biasanya kamu jalan sama siswi sekolah lain. Lagi marahan ya? atau udah putus!"Aku tahu maksud dia itu Filio. Aku memilih diam."Kalau gitu aku temanin kamu ya?"Ucapnya bikin aku bingung. Rumahnya berlawanan arah dari rumahku."Mau

  • LAILA   BUKU MISTERIUS

    Buku Lovenote. Aku namakan itu saja karena bentuk simbol berwarna merah di sampul depan tiba-tiba berubah dari sidik jari menjadi simbol organ tubuh manusia yaitu hati, amor. Masih dengan keheranan aku membuka buku Lovenote hati-hati. Betapa kagetnya aku ada tulisan baru yang muncul di bawah tulisanku 'ingin kaya'. Tertulis sebuah alamat dengan keterangan 'ambilah semua yang kamu inginkan dariku' dilengkapi simbol pohon beringin lengkap dengan akar gantung dengan tanda 'x' di bawahnya. Aku rasa tidak pernah menulis ini. Mungkin ini benar. Pikiranku tertuju pada dua kata, "harta karunkah?" Aku langsung bergegas pergi. Berpakaian biasa dan bawa ransel yang berisikan buku lovenote, uang tabungan, honor dari kepolisian, sekop dan pakaianku. Saat sampai di pintu keluar aku dikejutkan oleh kedatangan ibu."Mana Filio bu?" Tanyaku seketika.Ibu terlihat sedih, "Kata dokter, Filio akan cepat sembuh jika di rawat di Rumah Sakit Jiwa!"Meski aku tidak setuju Filio akan sembuh

  • LAILA   CERITA DARI MASALALU

    Aku terjatuh ke lantai. Kakiku sakit sekali. Terlihat di dekat kaki ku yang sakit ada buku Lovenote. Jangan-jangan aku terpeleset gara-gara menginjaknya. Aku tidak hati-hati dengan buku itu. Aku mencoba berdiri tapi rasa nyeri di kaki kananku, membuatku kembali terjatuh. Aku merangkak dan meraih telpon. Menghubungi Pelayan Hotel. Aku minta Pelayan Hotel membawaku ke klinik, dia malah membawaku ke Rumah Sakit. Di Ruang UGD aku diperiksa oleh seorang dokter perempuan muda."Sepertinya kakimu patah. Sayang sekali.""Apa???" Ucapku terkejut kayak iklan JD.ID di TV."Aku becanda, kakimu cuma terkilir kok. Tapi biar cepat sembuh lebih baik rawat inap aja."Aku tercengang, bisa-bisanya dokter becanda kayak gitu. "Aku cuma terkilir, jadi tidak masalah jika pulang."Aku mencoba berdiri. Tapi pijakanku malah tidak stabil, beruntung tidak sempat jatuh karena dokter itu membantuku dengan menahan tanganku. Kami saling memandang."Meskipun cuma terkilir t

  • LAILA   BISIKAN DARI CERMIN

    Akhirnya aku menemukan alamat Ageng atau suaminya Elis pemilik Love Note."Sekarang aku ingin tahu bagaimana caramu menulis di buku ini dan menelpon menggunakan Ponselku." Ucapku sambil menulis di Love Note. Tapi tidak ada balasan. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh seseorang yang masuk kamar. Hingga membuatku menjatuhkan Love Note. Siapa dia?~ "Ibu mau pulang. Kamu ingin temani Filio dulu atau pergi bersama ibu?" Tenyata ibu.Aku menoleh ke bawah. Love Note terbuka pada halaman terakhirnya. Di sana tertulis, "Jika ingin tahu di balik semua ini. Teruskan apa yang sudah kamu mulai hingga selesai."Aku tidak suka dipaksa. Aku masih punya Life Note yang akan memberitahuku semua tentang Love Note."Aku ikut ibu pulang." Ucapku sambil memungut Love Note. Aku tidak sabar lagi menemui Life Note di rumah.Jika aku tahu cara kerja Buku Love Note mungkin aku bisa buat buku yang sama untuk melindungi Filio jika aku tidak ada, dari laki-laki mata keranjang. Sesampa

  • LAILA   KEJAMNYA WAKTU

    Aku lalu mengeluarkan buku Love Note dan menulis, 'Aku ingin buku Life Note musnah.'Love Note tidak menjawab. Tidak ada tulisan baru.Selta memperhatikanku, "Di Buku Life Note tertera kontrak di halaman terakhir. Pemilik pertamanya bersekutu dengan malaikat melalui buku ini. Aku tidak heran. Pasti hal itu ada. Karena manusia yang bersekutu dengan Iblis melalui boneka santetpun ada..." "...Apa buku yang kamu pegang juga sama. Serahkan padaku, maka aku tidak perlu menembakmu untuk menangkapmu." Perintah Septa. Tiba-tiba tanganku bergerak sendiri dan menuliskan sesuatu di Love Note. Jadi selama ini aku menulisnya tanpa sadar saat tidur. Elis dapat merasuki dan mengendalikan sebagian tubuhku. Apa karena aku yang menyentuh buku itu.Tertulis,'Buku ini terbuat dari bahan mudah terbakar, sama dengan lantai dan rumah ini.'Septa berteriak, "Hentikan yang kamu tulis."Aku segera mencari pemicu api di celana Ageng karena aku tidak merokok jadi tidak memilik

  • LAILA   SUARA AYAH

    Aku berusaha membujuknya, "Dik, lepaskan kakak."Tanpa melihatku, dia menjawab, "Ayah akan melampiaskan nafsunya ke aku. Kalau kakak gak ada." Ucapannya membuatku tercengang. Bisa-bisanya anak kecil seperti dia ngomong seperti itu. Tiba-tiba Jason datang dan langsung menarik rambut Lia yang lagi duduk, hingga terpaksa Lia harus berdiri."Ini mainan Walkie talkiemu kenapa bisa di dalam mobil Ayah?"Lia benar-benar aneh, tidak terlihat kesakitan sedikitpun, "Aku gak sengaja meninggalkan alat komunikasi genggam itu di dalam mobil, saat ayah antar aku ke sekolah pagi tadi. Kalau aku pinjam kunci mobil, pasti ayah tidak mau memberikannya. Meski aku hanya ingin mengambil sesuatu. Jadi aku terpaksa bilang gitu. Biar ayah sendiri yang ambilkan."Jason benar-benar kejam. Dia membanting anaknya sendiri.Brakkk. "Bisa-bisanya kamu membodohi ayah. Kamu dihukum keliling rumah, tiga belas kali." Teriak Jason.Lia segera bangun. Mengambil mainannya kemudia

  • LAILA   DI BAWA LAKI-LAKI TAK DI KENAL

    Saat Lia pergi, aku mulai berpikir. Jika ayah ke sini. Dia pasti merasakan keberadaanku dan tidak akan pergi begitu saja. Aku segera menuju dinding. Mencari celah untuk melihat ayah yang masih aku yakini ada di luar. Aku menggunakan celah di dinding yang di bawah untuk melihat ke luar. Terlalu kecil. Aku kembali berusaha meninggikan badan dengan berjongkok untuk melihat celah lain yang lebih besar di atasnya. Meskipun sulit aku tidak menyerah hingga akhirnya aku bisa melihat melalui celah itu. Terlihat olehku halaman di depan pintu rumah. Aku sedih, tidak ada ayah di sana. Air mataku menetes. Tiba-tiba aku sadar. Ada sosok burung putih di tengah halaman. Saat aku perhatikan itu seperti burung Merpati. Cuma ada seekor. Aneh biasanya mereka berpasangan. Brakkk...Aku kaget. Tiba-tiba ada yang terjatuh. Salah satu genteng dari tanah liat tergeletak di lantai di depanku. Aku segera melihat ke atas. Aku tercengang melihat tiga burung Gagak dari lubang atap yang

Bab terbaru

  • LAILA   KEMBALINYA SOSOK YANG HILANG

    Di balas dengan amarah oleh Yasi, " Aku menemukan Embun saat diperintah Ken alias Igo mencari penolongnya Ago. Saat aku di depan rumah Ago aku mendapati Embun yang pingsan dengan luka kecil di kepalanya. Tetangga Ago bilang karena benturan saat Embun jatuh. Saat tetangga Ago membawa Embun ke rumah sakit, aku pergi mengabari Igo. Dan di rumah sakit kami diberitahu Embun tewas dengan alasan gegar Otak oleh pihak rumah sakit. Kami yang ingin menjenguknya dengan rasa tepukul harus membawa jasadnya untuk dikuburkan... ... Kami juga mendengar penjelasan tetangga Ago bahwa Ago menyumbangkan tubuhnya sebagai penelitian di rumah sakit itu, Igo meminta mengambil jasad Ago. Karena saat itu Igo bekerja di kepolisian, kami diizinkan... ...Ketika kami bawa tubuh Ago dan Embun, mereka sama-sama mempunyai berat badan yang ringan. Aku memeriksa keadaan tubuh Embun dan ternyata penuh jahitan. Kami yakini organ tubuh Embun diambil. Igo mendatangi rumah sakit dengan amarah, tapi pihak r

  • LAILA   KEBAIKAN DI BALAS KEJAHATAN

    Sebelum di bawa ke markas polisi, Igo meminta untuk menjenguk seseorang yang penting dalam hidupnya. Mengira Igo akan menunjukan Bos yang memerintahkan membunuh, Polisi lalu menyetujuinya. Indi juga di bawa sebagai saksi. Mobil polisi yang membawa Igk dan Indi berhenti dipemakaman. Polisi kaget. Tapi karena sudah terlanjur. Lalu membiarkan Igo melihat orang penting baginya. Igo berjalan duluan dengan tangan diborgol. Indi meminta izin berada di samping Igo pada polisi, "Dia sudah diborgol dan anda mengawasinya. Tidak apa jika saya ada didekatnya. Saya ingin menanyakan beberapa hal kenapa dia tega menyakiti saya."Kedua polisi berdiskusi dan memperbolehkan Indi dengan alasan memudahkan mereka menggali informasi dari Igo. Indi lalu berjalan di samping Igo. Mereka dikawal dua polisi bersenjata di belakang. Mereka lalu mendatangi dua makam yang saling berdampingan. Indi kaget melihat nama pada papan nisan, dia lalu mendekati Igo dan bertanya pelan ke Igo, "Ago

  • LAILA   KEBAIKAN DI BALAS KEJAHATAN

    Sebelum di bawa ke markas polisi, Igo meminta untuk menjenguk seseorang yang penting dalam hidupnya. Mengira Igo akan menunjukan Bos yang memerintahkan membunuh, Polisi lalu menyetujuinya. Indi juga di bawa sebagai saksi. Mobil polisi yang membawa Igk dan Indi berhenti dipemakaman. Polisi kaget. Tapi karena sudah terlanjur. Lalu membiarkan Igo melihat orang penting baginya. Igo berjalan duluan dengan tangan diborgol. Indi meminta izin berada di samping Igo pada polisi, "Dia sudah diborgol dan anda mengawasinya. Tidak apa jika saya ada didekatnya. Saya ingin menanyakan beberapa hal kenapa dia tega menyakiti saya."Kedua polisi berdiskusi dan memperbolehkan Indi dengan alasan memudahkan mereka menggali informasi dari Igo. Indi lalu berjalan di samping Igo. Mereka dikawal dua polisi bersenjata di belakang. Mereka lalu mendatangi dua makam yang saling berdampingan. Indi kaget melihat nama pada papan nisan, dia lalu mendekati Igo dan bertanya pelan ke Igo, "Ago

  • LAILA   RUANG KEMATIAN

    Senyuman Indi hilang seketika, saat menyadari Igo fokus mengawasi ruangan yang terdapat Aliya di sana. Saat Indi ingin marah, Igo bicara yang membuat Indi ketakutan, "Aku ingin memasak untuk Aliya jadi aku membutuhkanmu!" Sambil melihat tubuh Indi.Hal itu membuat Indi jatuh dari kursi karena kaget. Sambil ngesot menjauhi Igo yang mendekatinya, Indu bicara, "Kamu ingin memasak tubuhku untuk kamu hidangkan ke Aliya! Kejam." Ucapnya sambil menangis.Igo mengulurkan tangannya ke arah Indi yang duduk terpojok, "Kamu kebanyakan baca Creepy horror di grup facebook atau di buku, jadi berpikiran ngeri mulu!"Mendengar itu Indi tercengang. Sambil menyambut tangan Igo dan berdiri, Indi bertanya, "Kamu tahu dari mana, aku member grup itu?"Igo kembali ke tempat duduknya dan menjawab, "Aku satu grup denganmu. Saat kamu mengomentari cerita di sana dan melihat fotomu, aku tertarik dan mencari tahu semua tentangmu!"Takut dirasakan Indi karena telah dimata-matai tapi dia

  • LAILA   MELAWAN TAKDIR YANG DII GARISKAN

    Saat Igo menyeret tubuh ketiga pria yang tergeletak, Indi dengan wajah cemas mencegahnya. Indi memegang tangan Igo yang terluka karena digunakan untuk melindungi wajah saat dipukuli tadi, "Bagaimana bisa kamu membunuh mereka tanpa senjata apapun?"Igo melihat ke arah Indi, "Saat mereka memukuliku, aku menggunakan jariku untuk mematahkan tulang rusuk mereka hingga menusuk paru-parunya."Mendengar itu, Indi melepaskan tangan Igo. Lalu Igo membuang tubuh ketiga pria satu persatu ke jurang samping jalan.Hal itu kemudian dikomentari Indi kembali, "Kamu membuat kematian mereka seakan-akan karena kecelakaan?"Igo menghampiri Indi yang terlihat berkeringat karena takut, "Mulut mereka tercium bau Alkohol. Anggap saja mereka berjalan dalam keadaan mabuk sehingga terjatuh ke jurang. Artinya mereka yang mencelakai diri mereka sendiri!"Indi gemetar, "Aku akan menganggapnya begitu. Tapi kamu memang cowok baik karena telah menyelamatkanku dengan mengalahkan pria jahat itu.

  • LAILA   KUBURAN KOSONG

    Suasana kamar yang terang tiba-tiba gelap saat siang hari membuat Aliya dan Indi cemas. Mereka secara bersamaan melihat ke arah Igo. Terlihat Igo sudah terbangun dan tubuhnya menghalangi cahaya matahari di Jendela. Aliya segera berdiri dan bergegas pergi ke luar untuk pulang. Melihat itu, Igo berusaha beranjak dari tempat tidur untuk mengejar Aliya. Tapi dia justru ambruk dan terjatuh di lantai. Dengan sigap Indi menghampiri Igo, "Kamu belum pulih Igo!" Ucap Indi sambil membantu Igo berdiri.Igo sambil memegangi kepalanya yang pusing bicara, "Aku membutuhkan Aliya!"Tentu itu membuat Indi kesal, "Jadi kamu tidak membutuhkanku lagi?"Igo menjawabnya, "Aku tidak butuh kamu!"Seketika ucapan Igo membuat Indi benar-benar terpukul. Indi tetap membantu Igo hingga duduk di kasur kembali. Melihat ada yang aneh pada Indi, Igo mengomentarinya, "Kenapa kamu sesegukan kayak gitu? Abis nangis ya!"Indi senang Igo memperhatikannya dan kembali tersenyum, "Iya, aku me

  • LAILA   UNTUK YANG TERSAYANG

    Setelah melihat foto korban yang tewas, perasaan Indi lega karena bukan Igo, tapi dia mulai cemas yang tewas adalah pelaku pencuri Hpnya dan sekarang Hp yang dicuri berada di Igo. Indi mengira kematian pencuri itu ada hubungannya dengan Igo. Dengan perasaan takut Indi bicara kepada yang telah menunjukan foto itu, "Terima kasih infonya pak!"Kemudian memerintahkan supir taksi yang dia tumpangi, "Lanjutkan jalan pak!"Indi ingin cepat sampai di rumahnya, tidak ingin Igo yang berbahaya mencegatnya di tengah perjalanan.Saat sampai di depan rumah Indi terkejut melihat Igo yang lagi bersama Aliya. Bukannya takut, Indi justru cemburu. Dia menghampiri Igo dan Aliya, "Kenapa kalian pamer hubungan kalian di rumahku!" Ucap Indi sambil menangis.Igo menjawabnya, "Aku bawa Aliya untuk mengobati luka di tanganmu!"Indi yang kesal membalasnya, "Tidak perlu! Lukaku sudah aku basuh dengan air mataku yang harus keluar gara-gara melihat kalian berdua." Ucapannya mencoba men

  • LAILA   SEMAKIN TEROBSESI

    Indi lalu diantar ke kampus oleh Raka. Dalam perjalanan dia curhat, "Pemuda yang ku maksud namanya Igo. Dia dulu pernah ngejar-ngejar aku. Puncaknya dia menyalamatkanku dari kematian. Berkali-kali. Membuatku mulai menyukainya. Tapi semenjak itu, dia juga tidak menyukaiku. Kemungkinan dia pergi karena tahu ada kamu yang mengantarku ke kampus. Sekarang dia pasti kembali ke tempat Aliya. Itu membuatku marah." Raka menanggapinya, "Meskipun kamu kecewa. Bukan berarti harus menyakiti dirimu sendiri."Justru Indi yang kesal diperhatikan, "Itu urusanku. Seterah aku." Sesampainya di kampus. Indi langsung menemui Lin. Bukan bicarain tentang nasibnya di kampus tapi justru tentang pekerjaan untuk Igo, "Aku bawa surat lamaran kerja Igo!"Lin tentu kaget melihat keadaan sahabatnya, "Kenapa tanganmu terluka dan kenapa pakaianmu kotor?"Indi menjawabnya dengan senyuman, "Kamu tidak usah pedulikan aku!" Lin terlihat kesal, "Ini pasti gara-gara Igo!"Tiba-tiba pons

  • LAILA   PENGHALANG TAK HABIS

    Melihat Indi duduk lemas sambil menangis di hadapan meja makan, ibu Igo bertanya, "Masakanmu enak, kenapa menangis?"Indi menjawab dengan nada lemah seperti tidak bersemangat, "Cuma sakit mata kok, tante. Saya pamit pulang."Ketika Indi berdiri dan ingin pergi, ayah Igo berdiri di hadapannya, "Kamu menginap di sini lagikan, entar malam!"Sambil memaksakan tersenyum, Indi menjawab, "Sepertinya tidak om. Makasih udah izinin saya menginap." Kemudian Indi melewati ayah Igo. Di dalam perjalanan, Indi membaca kembali surat dari Aga, "Aku lagi ke rumah Aliya. Jadi gak bisa antar kamu. Pulanglah sendiri."Indi meremas suratnya dengan kesal, "Jika kamu suka Aliya. Kenapa tidak biarkan aku mati saja waktu itu. Igo!!!" Teriak Indi. Tiba-tiba dia menabrak sesuatu. Membuat langkahnya terhenti. Terlihat kerumunan warga di depannya. Dengan emosi, Indi marah-marah, "Sudah cukup Aliya menghalangiku mendapatkan Igo. Sekarang jalanku pulang juga dihalangi. Grrr," Wa

DMCA.com Protection Status