"Bisa lebih cepat sedikit, Pak?" pinta Cara pada sopir taksi yang mengantarnya menuju apartemen Daniel. Raut cemas tergambar jelas di wajah cantiknya karena beberapa menit yang lalu Daniel meneleponnya dan meminta tolong."Saya sudah mencapai batas kecepatan maksimum. Maaf, Nona."Cara menghela napas panjang lalu kembali menelepon Daniel. Tanpa sadar dia menggigit bibir bagian bawahnya kuat-kuat karena Daniel tidak kunjung menjawab teleponnya."Ayolah, Daniel. Angkat teleponku," desah Cara terdengar khawatir. Semoga saja tidak terjadi sesuatu yang buruk pada sahabatnya itu, harapnya.Entah kenapa taksi yang dia tumpangi seolah-olah berjalan sangat lambat, padahal sang sopir sudah melajukan taksinya hingga mencapai batas kecepatan maksimal.Tiga puluh menit kemudian, taksi yang dia tumpangi berhenti tepat di depan apartemen Daniel. Tanpa menunggu
Read more