Home / Romansa / (Not) A Queen / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of (Not) A Queen: Chapter 91 - Chapter 100

128 Chapters

Chapter 91 Terpikat

 Freya sedikit terkejut saat mengetahui suaminya pulang lebih cepat, sampai-sampai ia harus mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya.Priam sedikit tersenyum ketika melihat Freya yang sedang menghias diri di meja hiasnya. Dia sudah merasa sangat percaya diri karena sekertarisnya pasti telah menghubungi Freya. “Kamu sudah siap?”Seketika mata Freya menyipit dengan alis tertaut. “Siap untuk apa?” Ia membalas pertanyaan dengan pertanyaan.“Bukankah sekertarisku sudah memberitahumu tentang acara sore ini. Aku telah memesan tempat VIP di Gedung Teater. Kita akan menonton pertunjukan teater. Aku sudah lama tidak menonton itu.” Priam menjelaskan. Dia duduk di tepian ranjang memandang istrinya yang sedang membelakanginya karena Freya menghadap ke cermin.“Soal itu.” Freya menyapukan bedak ke wajahnya. “Aku memang menerima pesan dari sekertarismu, tapi aku sudah membalas kalau aku tidak
last updateLast Updated : 2021-10-15
Read more

Chapter 92 Kesempatan

 “Aw!” Alecta tak sadar telah ditabrak orang, atau lebih tepatnya dia sendiri yang berjalan tidak melihat-lihat dan meninggalkan Feris, berharap pria yang biasa memakai kacamata tapi tidak memakainya saat ini, mengejarnya.Tadi, Feris hampir menciumnya. Tapi, Alecta menahannya karena mereka berada di tempat umum. Tempat yang kurang cocok untuk memadu kasih.Sekarang, Alecta jatuh tersungkur. Pantatnya terasa sakit menghantam paving block yang tersusun rapi dan rumput kadang muncul di celah-celahnya.“Kamu tidak apa-apa?” Sebuah tangan menyambut Alecta. Dia segera menyibakkan rambutnya yang menutupi pandangannya.Mata Alecta terbelalak ketika melihat siapa yang mengulurkan tangannya. Dia masih terdiam di tempat, lebih tepatnya masih dalam posisi jatuh terduduk. Hingga tangan Feris segera mengangkat tubuhnya hingga bisa berdiri tegak.  Alecta merasa beruntung karena malam ini, dia memakai flat shoes. Mungkin jika me
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Chapter 93 Feather

 “Jangan berteriak. Atau aku akan memberitahu Feris tentang malam itu dan perzinahan yang telah kita kamu lakukan,” ucapnya seperti berbisik.Tanpa menatap wajah seseorang yang baru saja duduk di sebelahnya, Alecta bisa tau siapa orang itu. Ia adalah Priam.‘Tapi, kenapa dia bisa di sini? Bukankah harusnya dia ada di tempat VIP?’Alecta bertanya-tanya dalam hatinya. Dia sempurna tidak berkutik, bahkan matanya sesekali melirik Feris. Sayangnya, pria itu sudah larut dalam pertunjukan teater seakan matanya tidak mau lepas atau sekedar menatap Alecta.“Apa maumu?” Alecta menggeram. Dia tidak perlu susah-susah lagi untuk menunjukkan sikap manisnya.“Duduk menonton bersamamu.” Suara Priam begitu tenang. Cengkeraman tangannya berubah menjadi kelembutan. Ia mengelus lembut tangan Alecta.“Bukankah kamu harusnya di tempat VIP?” Secara refleks Alecta memandangi tempat VI
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Chapter 94 Hide and Seek

 “Lalu kamu menjadikan Feris sebagai pelampiasanmu?” tanya Priam.Pertanyaan Priam sontak membuat Alecta geram bukan main. Dia mengalihkan lagi pandangannya kepada Priam. “Aku tidak menganggapnya sebagai pelampiasan. Tidak seperti kamu. Feris jauh lebih baik, dia tidak mau menyakitiku dan secara sukarela ingin menjadi waliku. Setelah surogasi ini selesai, aku melahirkan anakmu. Kami sepakat untuk menikah. Kamu akan mendapatkan seorang anak dan hidup bahagia bersama Freya. Sedangkan kami, akan tinggal di kediaman keluarga Pradana karena aku akan jadi bagian dari keluarga itu.”Alecta merasa puas dengan apa yang dia ucapkan. Agak menyakitkan sih, tapi memang itu kenyataannya. Tentang hidup bahagia bersama Freya itu masuk kedalam kebohongan, sebab ada kejutan yang akan membuat Freya kehilangan semuanya. Tadi, Alecta hampir saja memberitahu Priam tentang istrina yang berselingkuh. Tapi, niatan itu tidak ditunaikan sebab belum saatnya it
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Chapter 95 Intuisi

 Priam sudah puluhan kali melihat teater dengan alur cerita seperti ini. Karena ini termasuk salah satu cerita kesukaan mendiang istrinya.Sesekali mata Priam melirik perempuan berwajah sedikit ketus di sampingnya. Alecta. Ia beberapa kali menjawab pertanyaan Priam dengan sedikit menyakitkan. Alecta bilang kalau setelah kontrak ini ia akan menikah dengan Feris. Bagi Priam, ini hanyalah omong kosong yang disertai gertakan.Bila dibandingkan dengan Feris, Priam jauh lebih baik darinya melebihi apapun. Agak mengherankan ketika ada perempuan yang lebih memilih kepala pelayannya dibanding tuannya. Itu adalah sebuah kebodohan, dan Alecta telah melakukan kebodohan itu.Sebentar lagi pertunjukkan teater itu selesai. Tapi, kekesalan Priam makin memuncak karena Alecta menghiraukannya. Ditambah, Priam sangat membenci bagian akhir teater ini. Sebab, dia pernah mencocokan alur cerita teater itu dengan kehidupannya bersama Camelia.Jika diibaratkan, Cameli
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Chapter 96 Hospital

 Feris, Lusi, dan Bibi Lani menunggu di ruang tunggu dengan perasaan cemas disertai gelisah. Ditambah, Feris berjalan bolak-balik seperti dia yang paling mengkhawatirkan Alecta dan berharap agar dokter segera keluar, setidaknya ia harus memberikan kabar yang menenangkan hati.“Duduklah, Ris,” pinta Bibi Lani.”Feris berhasil duduk meskipun dengan perasaan gelisah yang menyelimutinya ketara sekali.“Aku masih bingung, kenapa Alecta bisa pingsan di tempat seperti itu. Bukankah kalian harusnya duduk di dekatnya?” Feris baru menyadari hal ini. Harusnya dua perempuan di sampingnya itu mendapat urutan tiket yang berjajar dengan Alecta.Bibi Lani dan Lusi saling berpandangan. “Kami ada di tempat VIP,” jawab Lusi.“Apa? Bagaimana bisa?” Mata Feris melebar. Dia sudah memakai kacamatanya kembali dan melepas softlens yang sedikit menyiksa itu. Dia lebih nyaman memakai kacamata dibanding softle
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Chapter 97 Aku Takut

 “Nyonya Alecta telah hamil, Tuan Priam. Surogasi keduanya telah berhasil. Sekarang dia sudah di pindahkan ke kamar inap Lotus nomor 07.” Lusi menelepon Priam di tempat yang menurutnya aman, sebab sedari Alecta mendapat perawatan hingga saat ini, majikannya itu terus mengusiknya untuk memberitahu kabar terbaru tentang Alecta.“Oke. Sudah cukup.” Priam menutup ponselnya. Saat ini dia berada di coffe shop yang jaraknya satu blok dari rumah sakit tempat Alecta dirawat. Priam menyesali dirinya sendiri karena sangat ceroboh membuat Alecta kelelahan, dia benar-benar tidak tau kalau Alecta sedang hamil.“Itu berarti Alecta sedang mengandung anakku, kan? Dia tetap jadi ibu dari anakku meskipun dari jalur surogasi.” Entah mengapa, Priam sedikit tidak setuju kalau Freya menjadi ibunya. Apa karena kepercayaan yang mulai runtuh? Atau memang sudah tidak selaras?Priam menyadari hal ini. Hari ke ahri sikap Freya berubah. Ia tid
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Chapter 98 Zombie

  Naratama terkejut dengan apa yang dilihatnya. “Apa mataku menipu?” “Ada apa, Nara?” Freya yang sudah menaiki dua anak tangga, akhirnya kembali ke bawah karena didorong rasa penasaran. “Sekelebat, saya melihat Lusiana melewati ruangan itu.” Naratama menunjuk ruangan yang mengarah menuju dapur. “Maksudmu, Lusi ada di sini?” Kening Freya mengerut. “Bukankah dia harusnya ada di vila menjaga Alecta?” Secara mengejutkan, Lusi berlari menuju Naratama. “Hai, Nara!” Ia langsung terkejut ketika Freya juga ada di sana. Lusi langsung membungkuk sopan untuk menyapa nyonyanya. “Selamat malam, Nyonya Freya.” “Kenapa kamu di sini? Bukankah harusnya kamu di vila?” Freya berkacak pinggang. “Atau jangan-jangan kamu sengaja ke rumah ini agar Alecta dan Feris berduaan di vila?” “Bukan, bukan seperti Nyonya. Hanya saja tadi ada insiden kecil. Tidak kecil, tapi kalau dibilang besar sepertinya sedikit berlebihan.”Lusi menjelaskan agak canggung.
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Chapter 99 Mark of The Maid

  Bibi Lani menatap Feris sambil menyeka keringat di dahinya. “Kamu yakin membawanya kemari?” “Kalau tidak yakin, tidak mungkin aku bawa. Lagi pula, dia mau menunggu di mobil. Dia sangat ketakutan setengah mati kalau aku tinggal.” Sampai saat ini, Feris pun tidak tau apa penyebab ketakutan dari Alecta. Kalau alasannya zombie, Feris kira itu adalah alasan yang cukup bodoh untuk menyembunyikan sebuah kebenaran. Tidak mungkin, kan, karena film bertajuk zombie membuat ketakutan seperti kemarin malam? “Jadi setelah pembersihan pusara ini selesai, kalian akan kembali ke rumah sakit?” tanya Bibi Lani. “Dia meminta sendiri untuk melakukan rawat jalan. Dia tidak suka berlama-lama di rumah sakit.” Bibi Lani mengembuskan napas panjang. “Jadi kalian akan pulang ke vila itu?” Feris yang tadi sudah separuh berdoa, kini fokusnya jadi buyar karena Bibi Lani bertanya terus menerus. “Aku sedang khusyuk berdoa, Bibi.” “Maaf. Mari kita selesa
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Chapter 100 Mark of The King

  “Dia memilih untuk rawat jalan,” ucap Freya sesaat setelah ia menutup sambungan via teleponnya dengan Alecta. “Dia juga meminta agar Feris tinggal bersamanya. Lebih baik bolehkan saja kepala pelayanmu tinggal dengan Alecta. Tidak ada salahnya juga, kan?” Mata Priam menyipit. Dia lebih memillih tidak menjawab pertanyaan itu dan merasa Alecta memang ingin menghindarinya. Apa karena kejadian malam itu? Sampai-sampai Alecta tidak sudi bertemu dengan Priam. Hal inu yang membuat Priam murka. Dia tidak terbiasa dengan penolakan ataupun dihindari seperti tanaman beracun. Dia hanya menginginkan Alecta di sisinya dan menjadi miliknya. “Jadi, bagaiamana pendapatmu, Sayang?” Freya melirik suaminya yang ada di kursi kemudi. “Aku sedang menyetir,” jawab Priam dingin. “Ayolah, kita bolehkan saja kepala pelayanmu tinggal di vilamu. Aku tidak mau ada orang yang merusak kebahagiaanku dengan mencelakakan Alecta. Sebab sahabatku itu mudah sekali te
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status