Beranda / Romansa / (Not) A Queen / Chapter 91 Terpikat

Share

Chapter 91 Terpikat

Penulis: Ilamy Harsa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-15 08:39:39

Freya sedikit terkejut saat mengetahui suaminya pulang lebih cepat, sampai-sampai ia harus mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Priam sedikit tersenyum ketika melihat Freya yang sedang menghias diri di meja hiasnya. Dia sudah merasa sangat percaya diri karena sekertarisnya pasti telah menghubungi Freya. “Kamu sudah siap?”

Seketika mata Freya menyipit dengan alis tertaut. “Siap untuk apa?” Ia membalas pertanyaan dengan pertanyaan.

“Bukankah sekertarisku sudah memberitahumu tentang acara sore ini. Aku telah memesan tempat VIP di Gedung Teater. Kita akan menonton pertunjukan teater. Aku sudah lama tidak menonton itu.” Priam menjelaskan. Dia duduk di tepian ranjang memandang istrinya yang sedang membelakanginya karena Freya menghadap ke cermin.

“Soal itu.” Freya menyapukan bedak ke wajahnya. “Aku memang menerima pesan dari sekertarismu, tapi aku sudah membalas kalau aku tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • (Not) A Queen   Chapter 92 Kesempatan

    “Aw!” Alecta tak sadar telah ditabrak orang, atau lebih tepatnya dia sendiri yang berjalan tidak melihat-lihat dan meninggalkan Feris, berharap pria yang biasa memakai kacamata tapi tidak memakainya saat ini, mengejarnya.Tadi, Feris hampir menciumnya. Tapi, Alecta menahannya karena mereka berada di tempat umum. Tempat yang kurang cocok untuk memadu kasih.Sekarang, Alecta jatuh tersungkur. Pantatnya terasa sakit menghantam paving block yang tersusun rapi dan rumput kadang muncul di celah-celahnya.“Kamu tidak apa-apa?” Sebuah tangan menyambut Alecta. Dia segera menyibakkan rambutnya yang menutupi pandangannya.Mata Alecta terbelalak ketika melihat siapa yang mengulurkan tangannya. Dia masih terdiam di tempat, lebih tepatnya masih dalam posisi jatuh terduduk. Hingga tangan Feris segera mengangkat tubuhnya hingga bisa berdiri tegak. Alecta merasa beruntung karena malam ini, dia memakai flat shoes. Mungkin jika me

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-16
  • (Not) A Queen   Chapter 93 Feather

    “Jangan berteriak. Atau aku akan memberitahu Feris tentang malam itu dan perzinahan yang telah kita kamu lakukan,” ucapnya seperti berbisik.Tanpa menatap wajah seseorang yang baru saja duduk di sebelahnya, Alecta bisa tau siapa orang itu. Ia adalah Priam.‘Tapi, kenapa dia bisa di sini? Bukankah harusnya dia ada di tempat VIP?’Alecta bertanya-tanya dalam hatinya. Dia sempurna tidak berkutik, bahkan matanya sesekali melirik Feris. Sayangnya, pria itu sudah larut dalam pertunjukan teater seakan matanya tidak mau lepas atau sekedar menatap Alecta.“Apa maumu?” Alecta menggeram. Dia tidak perlu susah-susah lagi untuk menunjukkan sikap manisnya.“Duduk menonton bersamamu.” Suara Priam begitu tenang. Cengkeraman tangannya berubah menjadi kelembutan. Ia mengelus lembut tangan Alecta.“Bukankah kamu harusnya di tempat VIP?” Secara refleks Alecta memandangi tempat VI

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • (Not) A Queen   Chapter 94 Hide and Seek

    “Lalu kamu menjadikan Feris sebagai pelampiasanmu?” tanya Priam.Pertanyaan Priam sontak membuat Alecta geram bukan main. Dia mengalihkan lagi pandangannya kepada Priam. “Aku tidak menganggapnya sebagai pelampiasan. Tidak seperti kamu. Feris jauh lebih baik, dia tidak mau menyakitiku dan secara sukarela ingin menjadi waliku. Setelah surogasi ini selesai, aku melahirkan anakmu. Kami sepakat untuk menikah. Kamu akan mendapatkan seorang anak dan hidup bahagia bersama Freya. Sedangkan kami, akan tinggal di kediaman keluarga Pradana karena aku akan jadi bagian dari keluarga itu.”Alecta merasa puas dengan apa yang dia ucapkan. Agak menyakitkan sih, tapi memang itu kenyataannya. Tentang hidup bahagia bersama Freya itu masuk kedalam kebohongan, sebab ada kejutan yang akan membuat Freya kehilangan semuanya. Tadi, Alecta hampir saja memberitahu Priam tentang istrina yang berselingkuh. Tapi, niatan itu tidak ditunaikan sebab belum saatnya it

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • (Not) A Queen   Chapter 95 Intuisi

    Priam sudah puluhan kali melihat teater dengan alur cerita seperti ini. Karena ini termasuk salah satu cerita kesukaan mendiang istrinya.Sesekali mata Priam melirik perempuan berwajah sedikit ketus di sampingnya. Alecta. Ia beberapa kali menjawab pertanyaan Priam dengan sedikit menyakitkan. Alecta bilang kalau setelah kontrak ini ia akan menikah dengan Feris. Bagi Priam, ini hanyalah omong kosong yang disertai gertakan.Bila dibandingkan dengan Feris, Priam jauh lebih baik darinya melebihi apapun. Agak mengherankan ketika ada perempuan yang lebih memilih kepala pelayannya dibanding tuannya. Itu adalah sebuah kebodohan, dan Alecta telah melakukan kebodohan itu.Sebentar lagi pertunjukkan teater itu selesai. Tapi, kekesalan Priam makin memuncak karena Alecta menghiraukannya. Ditambah, Priam sangat membenci bagian akhir teater ini. Sebab, dia pernah mencocokan alur cerita teater itu dengan kehidupannya bersama Camelia.Jika diibaratkan, Cameli

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • (Not) A Queen   Chapter 96 Hospital

    Feris, Lusi, dan Bibi Lani menunggu di ruang tunggu dengan perasaan cemas disertai gelisah. Ditambah, Feris berjalan bolak-balik seperti dia yang paling mengkhawatirkan Alecta dan berharap agar dokter segera keluar, setidaknya ia harus memberikan kabar yang menenangkan hati.“Duduklah, Ris,” pinta Bibi Lani.”Feris berhasil duduk meskipun dengan perasaan gelisah yang menyelimutinya ketara sekali.“Aku masih bingung, kenapa Alecta bisa pingsan di tempat seperti itu. Bukankah kalian harusnya duduk di dekatnya?” Feris baru menyadari hal ini. Harusnya dua perempuan di sampingnya itu mendapat urutan tiket yang berjajar dengan Alecta.Bibi Lani dan Lusi saling berpandangan. “Kami ada di tempat VIP,” jawab Lusi.“Apa? Bagaimana bisa?” Mata Feris melebar. Dia sudah memakai kacamatanya kembali dan melepas softlens yang sedikit menyiksa itu. Dia lebih nyaman memakai kacamata dibanding softle

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • (Not) A Queen   Chapter 97 Aku Takut

    “Nyonya Alecta telah hamil, Tuan Priam. Surogasi keduanya telah berhasil. Sekarang dia sudah di pindahkan ke kamar inap Lotus nomor 07.” Lusi menelepon Priam di tempat yang menurutnya aman, sebab sedari Alecta mendapat perawatan hingga saat ini, majikannya itu terus mengusiknya untuk memberitahu kabar terbaru tentang Alecta.“Oke. Sudah cukup.” Priam menutup ponselnya. Saat ini dia berada di coffe shop yang jaraknya satu blok dari rumah sakit tempat Alecta dirawat. Priam menyesali dirinya sendiri karena sangat ceroboh membuat Alecta kelelahan, dia benar-benar tidak tau kalau Alecta sedang hamil.“Itu berarti Alecta sedang mengandung anakku, kan? Dia tetap jadi ibu dari anakku meskipun dari jalur surogasi.” Entah mengapa, Priam sedikit tidak setuju kalau Freya menjadi ibunya. Apa karena kepercayaan yang mulai runtuh? Atau memang sudah tidak selaras?Priam menyadari hal ini. Hari ke ahri sikap Freya berubah. Ia tid

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • (Not) A Queen   Chapter 98 Zombie

    Naratama terkejut dengan apa yang dilihatnya. “Apa mataku menipu?” “Ada apa, Nara?” Freya yang sudah menaiki dua anak tangga, akhirnya kembali ke bawah karena didorong rasa penasaran. “Sekelebat, saya melihat Lusiana melewati ruangan itu.” Naratama menunjuk ruangan yang mengarah menuju dapur. “Maksudmu, Lusi ada di sini?” Kening Freya mengerut. “Bukankah dia harusnya ada di vila menjaga Alecta?” Secara mengejutkan, Lusi berlari menuju Naratama. “Hai, Nara!” Ia langsung terkejut ketika Freya juga ada di sana. Lusi langsung membungkuk sopan untuk menyapa nyonyanya. “Selamat malam, Nyonya Freya.” “Kenapa kamu di sini? Bukankah harusnya kamu di vila?” Freya berkacak pinggang. “Atau jangan-jangan kamu sengaja ke rumah ini agar Alecta dan Feris berduaan di vila?” “Bukan, bukan seperti Nyonya. Hanya saja tadi ada insiden kecil. Tidak kecil, tapi kalau dibilang besar sepertinya sedikit berlebihan.”Lusi menjelaskan agak canggung.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22
  • (Not) A Queen   Chapter 99 Mark of The Maid

    Bibi Lani menatap Feris sambil menyeka keringat di dahinya. “Kamu yakin membawanya kemari?” “Kalau tidak yakin, tidak mungkin aku bawa. Lagi pula, dia mau menunggu di mobil. Dia sangat ketakutan setengah mati kalau aku tinggal.” Sampai saat ini, Feris pun tidak tau apa penyebab ketakutan dari Alecta. Kalau alasannya zombie, Feris kira itu adalah alasan yang cukup bodoh untuk menyembunyikan sebuah kebenaran. Tidak mungkin, kan, karena film bertajuk zombie membuat ketakutan seperti kemarin malam? “Jadi setelah pembersihan pusara ini selesai, kalian akan kembali ke rumah sakit?” tanya Bibi Lani. “Dia meminta sendiri untuk melakukan rawat jalan. Dia tidak suka berlama-lama di rumah sakit.” Bibi Lani mengembuskan napas panjang. “Jadi kalian akan pulang ke vila itu?” Feris yang tadi sudah separuh berdoa, kini fokusnya jadi buyar karena Bibi Lani bertanya terus menerus. “Aku sedang khusyuk berdoa, Bibi.” “Maaf. Mari kita selesa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22

Bab terbaru

  • (Not) A Queen   Catatan Penulis

    Akhirnya selesai jugaaa, huft. (Not) A Queen telah tamat di tanggal 11 November 2021 (Hehehe ditulis aja, biar gak lupa) Terima kasih untukmu yang telah membaca kisah ini sampai tuntas. Entah mengapa aku merasa sangat lega dan yaaa akhirnya punya waktu untuk membaca buku lebih banyak lagi Aku mohon maaf kalau ada beberapa kata yang masih typo dan belum maksimal memberikan yang terbaik untukmu. Di buku yang akan datang, semoga bisa lebih baik lagi. Oh iya, aku pernah dapat pertanyaan semacam ini: apakah setelah tamat nggak ada skuelnya? Gimana yaaa, jawabnya? Memangnya butuh perpanjangan lagi? Ekstra chapter? Tapi, kurasa ini sudah cukup panjang. :0 Sebelum catatan ini selesai, aku pengen spoiler dikit tentang rencanaku. Sebenarnya ada satu novelku lagi yang ada di sini judulnya LEVIATHAN yang bergenre sci-fi. Sayangnya, belum muncul (sampai catatan ini ditulis).

  • (Not) A Queen   Chapter 127 Finale

    Freya akhirnya tertangkap sehari setelah kejadian yang memilukan itu. Sedangkan David perlu tiga hari karena berhasil kabur menuju kota lain. Berita mengenai hal ini langsung menjadi topik utama yang disiarkan berulang-ulang oleh acara berita disegala stasiun televisi. Kejadian itu menyita banyak perhatian masyarakat.Bibi Lani telah dimakamkan. Feris masih menangis. Lusi dan Naratama juga merasakan kesedihan mendalam akibat kehilangan itu.Alecta baru siuman setelah dua hari dirawat di rumah sakit. Dia menangis saat diberitahu kalau Bibi Lani meninggal dunia demi menyelamatkan Baby Leon dan Alecta.Priam memutuskan untuk menjaga Baby Leon di rumahnya karena Alecta masih dirawat di rumah sakit. Tubuhnya dipenuhi banyak luka, dan beruntung tidak ada tulang yang patah.Feris telah memutuskan sesuatu. Malam ini dia akan membicarakan keputusannya dengan Alecta. Perempuan itu sudah lebih baik beberapa hari ini, dan kemungkinan dua hari lagi dia d

  • (Not) A Queen   Chapter 126 Vengeful

    Mobil yang dikemudikan David memasuki kawasan hutan. Setahunya, kawasan itu memang sepi dan ada sebuah bangunan yang mirip gudang penyimpanan kayu yang sudah lama tidak digunakan.Mobil berhenti di depan bangunan itu. David menyeret Alecta ke gudang itu, sedangkan Freya masih berkutat dengan Leon yang hanya bisa menangis.Setelah masuk ke dalam gudang tak terpakai itu, David meletakkan Alecta di tempat yang kering. Sementara Freya yang sudah pusing dengan tangisan bayi itu akhirnya menyerah. Dia meletakkan Leon di sebuah keranjang dari ayaman rotan yang kondisinya sudah tidak layak. David jadi berpikir, kalau Freya bukanlah ibu yang baik. David mendekati Freya dan menyerahan tongkat baseball yang tadi dipakai untuk memukul sopir tadi. Freya menerima tongkat baseball itu dan mengabaikan tangisan Leon.“Gunakan untuk menyiksanya.” David menunjuk Alecta yang tergeletak tak jauh dari jangkauannya. “Aku harus segera melak

  • (Not) A Queen   Chapter 125 Vicious

    Selama hampir saatu tahun ini, kondisi keuangan Freya mulai memburuk. Dia memiliki utang hampir ratusan juta karena tidak mampu menunjang gaya hidupnya. Setelah bercerai dengan Priam, Freya terpaksa menyewa apartemen kecil bersama David.Semua kontrak kerjanya dibatalkan termasuk iklan, sponsor, dan film yang harunya dibintanginya. Namanya terhempas seolah nama Freya Farista sudah tidak lagi bersinar. Freya telah jatuh, tersingkir, dan tidak dibutuhkan lagi.Kondisi diperburuk dengan David yang namanya sudah dicoret dari keluarga besarnya karena ketahuan menjalin hubungan dengan perempuan yang sudah bersuami. Alhasil, David menjadi pengangguran, kerjaannya hanya tidur, makan dan mabuk, hanya itu siklus hidupnya. Sementara Freya harus merelakan tabungannya menunjang kebutuhan dua orang terlebih lagi Freya harus memangkas pengeluaran untuk kecantikan karena dia juga harus makan.Hampir setahun ini Freya dan David persis seperti pasangan pengangguran

  • (Not) A Queen   Chapter 124 Tuan Muda

    Pada akhirnya Priam juga menerima keputusan dari Feris kalau untuk ‘untuk sementara waktu hingga belum ditentukan’ Baby Leon akan diasuh oleh Alecta dan Feris di rumah ini. Dua hari setelah kepulangan Alecta dari rumah sakit, Priam datang bersama dua pelayannya yang cukup menggemaskan. Di ruang tamu, Priam dan Feris berbicara layaknya teman meskipun penuh kecanggungan. Sementara di kamar Alecta, terdengar gelak tawa dari Naratama dan Lusiana. Mereka, dua pelayan yang menggemaskan, begitu sebutan dari Bu Marie. “Baby Leon sangat tampan sekali!” Lusi tampak sangat senang ketika mendapat kesempatan untuk menggendong Baby Leon. “Bukankah seharusnya kita memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda?” Natatama menimpali. Dia hanya berani menyentuh pipi bulat Baby Leon. “Kamu benar, Nara. Aku tidak sabar melihat Tuan Muda Leon besar. Dia akan lebih menggemaskan lagi.” Lusi tertawa membayangkan hal itu terjadi. “Percayalah, Leon lebih suka dip

  • (Not) A Queen   Chapter 123 Ego

    Feris masih merasa kesal karena pertemuannya dengan Alecta tertunda hampir empat puluh lima menit. Bagaimana tidak? Di dalam ruangan itu kekasihnya sedang bersenda gurau dengan Priam. Ditambah Bibi Lani menyarankan agar Feris menunggu sampai Priam selesai bertemu dengan buah hatinya.Hari ini, tanpa disangka Alecta melahirkan, dan ternyata perkiraan dokter itu meleset. Sebagai orang yang kurang berpengalaman dengan hal ini, Feris merasa menjadi orang bodoh. Harusnya dia tidak pergi hari ini. Harusnya, dia mengubah jadwal pertemuannya dengan Pak Edzard yang akan membeli rumah dan tanah warisan dari neneknya.Alasan kenapa Feris mau melepaskan properti itu karena dia ingin membeli rumah di Kota Milepolis. Dia bertekad ingin memulai kehidupannya yang baru bersama Alecta. Sebab, semakin Alecta di sini, semakin gencar pula Priam mendekatinya.Tapi sekarang, sepertinya Priam sudah mulai mendekati Alecta lagi. Mereka berbincang di dalam, padahal Feris sempa

  • (Not) A Queen   Chapter 122 Nama Bayi

    Priam sangat takjub dengan apa yang dilihatnya. Alecta yang tertidur dengan wajah sedikit kelelahan dan ada bayi mungil yang sedang ditelungkupkan meminum asi. Dulu Priam selalu menganggap apa ang dilihatnya itu tidak pernah jadi kenyataan. Kini, hari ini, dengan mata kepalanya sendiri dia melihat calon penerus keluarga Ardiaz telah lahir. Priam mendekati Alecta secara perlahan agar tidak membangunkan Alecta yang sedang tertidur. Dia mencoba menyelipkan jari telunjuknya ke tangan si bayi. Perlahan tapi pasti, tangan mungil bayi itu menggenggam jari Priam. Ada ledakan kebahagian membuncah di dada Priam. Tangan mungil bayi itu seolah menyapa Priam. Rasanya tidak ada yang bisa mendeskripsikan perasaan semacam ini. “Feris ... apa itu kamu?” tanya Alecta lirih. Priam terdiam. Alecta lalu menoleh ke arah orang yang di sampingnya. Dia terkejut ketika menemukan Priam duduk di sana. Padahal tadi dia sempat bermimpi kalau ynag dat

  • (Not) A Queen   Chapter 121 Hari Bersejarah

    Kehamilan Alecta memasuki bulan kesembilan. Perutnya sudah makin besar, tendangan ‘dia’ makin aktif dan terkadang membuat Alecta kesulitan untuk tidur. Setelah sarapan, Feris memutuskan akan pergi ke Kota Lunars. “Tapi sebentar lagi aku akan melahirkan,” ucap Alecta. Sejak pindah ke rumah ini, Alecta selalu mengecek kehamilan secara berkala bersama Feris. Kata dokter, Alecta diprediksi akan melahirkan satu minggu lagi. “Aku pergi tidak lama. Mungkin nanti pulang sore. Ada orang yang tertarik membeli propertiku di Kota Lunars, My Bee.” Feris mengelus kepala Alecta dengan penuh kasih sayang. Alecta menggeleng. Dia harus mencari cara agar Feris tidak pergi. “Dia ingin mendengarkanmu membaca cerita.” Yang dimakud ‘dia’ adalah kehidupan yang ada di perut Alecta. Beberapa waktu yang lalu, kata dokter kandungan yang memeriksa Alecta mengatakan, kalau Alecta akan melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki. Tentu saja Priam senang menden

  • (Not) A Queen   Chapter 120 Fakta yang Tak Terbantahkan

    Semua berjalan sesuai kehendak Semesta. Perut Alecta makin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Feris juga selalu sigap ada di samping Alecta.Sekarang perubahan yang terjadi pada tubuh Alecta membuatnya tampak cantik dan menggemaskan. Entah mengapa kalau perempuan hamil selalu cantik meskipun pipinya mulai chubby dan bada yang berisi.Alecta juga mengalaminya. Kini pipinya agak mengembang. Dadanya makin menyembul padat dan perutnya makin buncit.Terkadang Feris membenamkan wajahnya ke dada Alecta. Katanya itu bagian favoritnya karena lebih kenyal, padat, dan menyenangkan. Kalau malam Feris lebih suka mengelus-elus perut Alecta yang buncit, dan dia yang ada di dalam pasti merespon dengan tendangan.Priam masih datang walaupun jaraknya tidak menentu. Kadang seminggu sekali, lima hari sekali, atau dua minggu sekali untuk melihat Alecta dan calon anaknya. Meskipun terkadang suasana ruang tamu jadi canggung.Priam yang meny

DMCA.com Protection Status