Mata si buah ginseng ketakutan hingga hampir terlempar ke luar melihat Michael menutup matanya, “Hei bocah, apa yang kamu lakukan? Jangan bunuh aku!” Napas Michael tersengal-sengal. Dia pun menarik napas panjang untuk menenangkan ketegangannya. Di depan sorot mata kekhawatiran si buah ginseng, Michael melepas semua pelindung yang menempel di tubuhnya dari mulai baju zirah, tubuh emas dan pelindung energi. Tanpa semua pelindung itu, Michael tidak berbeda dari manusia biasa. "Hei, apa yang kamu lakukan? Mengapa tidak memberitahuku kalau kamu akan menyerah dan mengecewakan ibumu?” Si buah ginseng melompat-lompat dengan cemas tanpa bisa berbuat apa pun melihat Michael melepas semua pelindung tubuhnya. Michael tidak memperdulikan semua protes si buah ginseng. Tubuh dan pikirannya sudah tenang. Bahkan semua energi di tubuhnya tidak lagi ada di bawah kendalinya. Dia membiarkan semua energinya mengikuti arah gravitasi yang sangat besar ke sumbernya. "Jalanilah hidup dengan baha
Read more