Michael menggelengkan kepala dan akhirnya tertidur. Petang sudah menjelang. Bella menyiapkan makan malam. Hanna yang ditemani Danu kembali pulang ke rumah. Michael tertawa saat melihat si buah ginseng yang penampilannya berubah. Kolornya sudah menjadi bandana dan pantatnya ditutupi dua lembar daun. Seluruh tubuhnya pun kotor. Bella sangat menyukai mainan barunya yang lucu dan bisa bicara. Benda lucu seringkali mencuri perhatian anak-anak. Dan anak-anak biasanya sulit mengendalikan diri dibandingkan orang dewasa. Sikap berlebihan anak-anak sering muncul saat melihat sesuatu yang sangat lucu. Anak-anak tidak dapat menahan diri untuk menggigit dan memukulinya karena mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan kesenangan mereka. Semua terjadi karena otak anak sangat aktif saat berhadapan dengan sesuatu yang lucu. Otak biasanya mengeluarkan beberapa emosi negatif untuk mencegah tubuh tetap seimbang. Oleh karena itu, orang cenderung bersikap kebalikannya saat berhadapan
Mereka berdua kembali ke gua makam keramat lagi setelah hari gelap. Michael kembali setelah sepuluh hari tinggal di Buku dari Langit. Namun waktu sepuluh hari di Buku dari Langit merupakan waktu yang cukup lama di Dunia Bafang. Michael dan si buah ginseng memperhatikan sekitar saat mereka mendarat di gua. Tak lama kemudian, mereka melihat si luwak telah berbaring kembali. Mata si luwak tertutup tapi bukan berarti dia tidak waspada. Dia memilih berbaring di tempat terakhir Michael melihatnya daripada kembali ke dekat mata air emas. Dan dia tertidur lagi. Si buah ginseng berjalan jinjit seperti anjing terjebak lumpur. Michael juga tidak lebih baik dari si buah ginseng. Dia ditekan oleh gaya gravitasi yang sangat hebat hingga membuatnya terus terjatuh setiap kali melompat. Jatuh bangunnya Michael membuat kegaduhan hingga tanah bergetar. Kedua lututnya gemetar karena dia tidak dapat menahan tekanan gravitasi yang sangat luar biasa kuatnya. Si buah ginseng tiba-tiba berbali
Mata si buah ginseng ketakutan hingga hampir terlempar ke luar melihat Michael menutup matanya, “Hei bocah, apa yang kamu lakukan? Jangan bunuh aku!” Napas Michael tersengal-sengal. Dia pun menarik napas panjang untuk menenangkan ketegangannya. Di depan sorot mata kekhawatiran si buah ginseng, Michael melepas semua pelindung yang menempel di tubuhnya dari mulai baju zirah, tubuh emas dan pelindung energi. Tanpa semua pelindung itu, Michael tidak berbeda dari manusia biasa. "Hei, apa yang kamu lakukan? Mengapa tidak memberitahuku kalau kamu akan menyerah dan mengecewakan ibumu?” Si buah ginseng melompat-lompat dengan cemas tanpa bisa berbuat apa pun melihat Michael melepas semua pelindung tubuhnya. Michael tidak memperdulikan semua protes si buah ginseng. Tubuh dan pikirannya sudah tenang. Bahkan semua energi di tubuhnya tidak lagi ada di bawah kendalinya. Dia membiarkan semua energinya mengikuti arah gravitasi yang sangat besar ke sumbernya. "Jalanilah hidup dengan baha
Boom!!!Gua keramat bergetar dan menggema saat tekanan udara tak terlihat menekan seluruh bagian yang ada di dalamnya. "Ow!!!"Terbesit rasa takut di mata si luwak saat menghadapi aura luar biasa kapak emas. Bulu hitam di seluruh tubuhnya berdiri. Ekor besarnya pun naik seketika. Si luwak penjaga makam yang selama ini angkuh terlihat sedikit ketakutan. Boom!!!!Kapak Pangu dengan kekuatannya yang bisa menghancurkan dunia dan seisinya langsung menyerang si luwak. Bang!Si luwak yang tubuhnya sebesar gunung, tidak mampu bertahan dari serangan pertama Kapak Pangu. Tubuh kuatnya berubah menjadi beban baginya. Tubuh besarnya terlempar beberapa meter ke belakang saat tertabrak tudung raksasa emas yang menyelimuti kapak Pangu. Sebuah luka dalam terlihat di pinggang si luwak. Darah terus menetes melewati bulu panjangnya yang tebal. "Tidak mungkin!” dagu si buah ginseng hampir jatuh ke tanah. Si buah ginseng tidak percaya melihat Michael bisa menaklukkan gravitasi dan b
Wow!!!Michael melangkahkan kakinya masuk ke dalam mata air emas. Aliran air yang awalnya tenang berubah membentuk sebuah kumparan besar yang berpusat di kaki Michael. Semua air di mata air emas berotasi dan perlahan mengalir masuk ke dalam tubuh Michael melalui pori-pori kulitnya. Tubuh Michael pun mulai mengalami perubahan yang sangat luar biasa. Baju zirahnya memancarkan cahaya samar ungu keemasan. Tubuh emasnya juga bersinar lebih terang. Bahkan tulisan Kapak Pangu di kening Michael memancarkan cahaya keemasan. Tubuh Michael tiba-tiba mengeluarkan cairan hitam yang menyatu dengan air emas di dalam mata air emas dan perlahan masuk ke dalam tubuh Michael melalui pori-pori mengikuti kumparan air. Aliran air emas pun menggila menyentuh meridian dan titik-titik akupuntur tubuh Michael. "Ah!"Sakit yang dirasakannya membuat Michael berteriak kencang. Michael merasa tubuhnya seakan digigiti oleh semut. Namun sakit yang tidak dapat ditahan oleh Michael adalah sakit yan
Si buah ginseng menyadari ada sesuatu yang salah. Dia mengerlingkan mata dan berbisik, “Tidak ... aku tidak tahu. Siapa sebenarnya bos wanita itu? Aku? Aku … Kamu jangan pernah mengalihkan pembicaraan!” "Ah!!!"Michael berteriak kencang hingga suaranya menggema berulang kali di dalam gua makam keramat. Dia kemudian menjewer si buah ginseng dengan jarinya dan menggoyang-goyangkan di udara. Si buah ginseng seperti kodok mati bergelantungan maju mundur. "Kamu sudah mengambilnya?” Michael mencoba menekannya dan mengayunkan si buah ginseng dengan lebih kencang. "Ambil. Jangan goyang-goyangkan aku. Aku mau muntah,” pinta si buah ginseng. Dia menyadari dirinya bukan lawan seimbang Michael yang telah dibaptis oleh air emas dari mata air emas. "Aku tidak suka omong kosong. Aku selalu beraksi. Katakan padaku kamu ini apa dan mengapa lahir di sini?” Michael mengembalikan si buah ginseng ke telapak tangannya dan menatapnya penasaran. "Sayang, sebenarnya ada tiga jiwa yang tertinggal
Kuat sekali!!Fluktuasi energi yang cukup kuat.Meskipun dia belum mengambil batu merah itu, Michael bisa merasakan pancaran energi dari batu itu."Apakah ini hati dewa?" tanya Michael dengan penuh semangat. "Makan saja. Kalau kamu makan, kamu akan masuk ke dalam jajaran dewa sejati," ujar buah ginseng. Kombinasinya adalah rahasia dewa sejati di makam keramat!!Tangan Michael gemetaran saat dia mengambil batu merah. Jantungnya berdetak lebih kencang. "Kenapa kamu masih bengong? Cepat makan. Begitu kamu makan, angin dan awan akan berubah warna, dunia juga akan berguncang untukmu. Semua hantu akan takut. Ribuan orang akan berlutut untukmu. Meskipun kamu bukan siapa-siapa, kamu sudah merusak makam keramat. Aku sungguh bangga padamu," ujar buah ginseng dengan semangat. Si buah ginseng menjilat bibirnya, dan berharap dia bisa menelan hati dewa dengan satu suapan.Michael hendak menelannya. Namun, dia mengerutkan kening, "Tunggu. Apa yang akan terjadi jika kamu memakan ini?""
Adit dan Theo sama-sama menunjukkan ekspresi wajah terkejut. Pertarungan memperebutkan totem baru saja dimulai, tapi sudah ada yang bisa memasuki makam keramat. Bagaimana bisa ada dewa sejati!Apa yang sebetulnya terjadi?!Adit dan Theo mulai bisa merasakan energi dewa sejati. Keduanya memejamkan mata. Apa pun yang terjadi di Puncak Jari Tengah itu tidak berhubungan dengan dewa mereka. Kalau begitu, siapa yang sedang bertarung di sana?!"Kirimkan seseorang ke Puncak Jari Tengah segera untuk mencari tahu apa yang terjadi," perintah Adit dengan nada mendesak. Kemudian, seorang pelayan mendekati Adit dan berlutut, "Tuan Muda, nona ada di sana.""Bagaimana dia bisa ada di sana?" tanya Adit terkejut. "Nona mengejar si pria misterius sampai ke sana. Aku pikir mereka yang menyebabkan getaran energi itu sampai ke sini," jawab si pelayan. Adit mengerutkan kening. Pada saat yang sama, Theo mendapatkan laporan dari bawahannya. Dia mendengar laporan bahwa pria misterius sudah berge
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua