Michael terpana. Bisa-bisanya Rahel berkata seperti itu dengan percaya diri. Michael tidak tahu harus merasa tersinggung atau tertawa. Maksud penawaran Rahel tidak bisa disembunyikan lagi. Michael disamakan dengan anjing. Seekor anjing yang harus menuruti perintah majikannya. Itulah maksud Rahel. Michael bisa mengerti. Pertanyaannya adalah kenapa Rahel menginginkan hal itu?!Tentu saja Rahel percaya diri. Dengan kecantikannya, sudah tidak terhitung pria yang berlutut, dan menjilat kakinya seperti seekor anjing. Tidak terhitung juga berapa banyak pria yang jatuh cinta padanya. Mungkin jika Rahel meminta orang tua mereka dibunuh, mereka akan dengan senang hati melakukannya. Ini bukan pemikiran sulit. Michael menyadarinya."Apa yang kamu inginkan itu tidak akan terjadi. Kamu pikir aku bakal setuju?" Michael tersenyum masam. "Di dunia ini tidak ada laki-laki yang bisa menolak tawaranku," Rahel tersenyum, "Penawaranku itu akan menjadi kehormatan bagimu. Kelak kamu bisa mencer
Pasukan Laut Abadi bertarung melawan pasukan Puncak Gunung Biru.Kedua pasukan elit yang datang dari Puncak Ibu Jari dan Puncak Telunjuk langsung saling menyerang setelah mereka melihat adanya pertarungan. Tiba-tiba Puncak Jari Kelingking dipenuhi api dan teriakan sahut menyahut untuk membunuh satu sama lain. Sepuluh ribu orang bertarung habis-habisan dalam sekejap mata.Di tengah-tengah langit, dua awan berhenti bergerak. Kedua awan itu saling berhadapan lalu terdiam tidak bergerak. Mereka buru-buru pergi karena takut ada pihak asing mengambil sesuatu dari makam keramat. Dua dewa sejati harus menjaganya. Sekarang setelah mengamati kedatangan kedua keluarga, dua dewa sejati membentuk formasi. Pada saat ini, tidak ada yang berani bertindak macam-macam. Pertarungan Laut Abadi dan Puncak Gunung Biru sudah menimbulkan banyak korban. Tabib Huw teriak, "Aku datang."Huw memimpin pasukan dan terbang menuju Michael. Tangannya terangkat ke atas. Seberkas cahaya hijau menerjang Rahe
"Ini ...""Apa ini?""Pria ini ..."Ketika mereka diterpa ledakan energi, semua orang merasakan sebuah tekanan. Karena jarak mereka yang dekat, beberapa orang merasakan tekanan yang lebih berat. Tekanan itu berasal dari kedua awan dewa sejati.Ini perasaan tertekan seolah-olah ada orang yang sedang mencekik lehermu sehingga kamu sulit bernapas.Orang-orang dengan level kekuatan yang lebih tinggi juga merasakan tekanan yang kuat. Keringat mengalir dari dahi mereka.Semua orang heran dengan perubahan situasi ini. Michael bersinar seperti seorang dewa. Tubuhnya mengeluarkan cahaya keemasan. Tidak hanya itu, tampak api merah dan listrik ungu. Apalagi angin berkoar-koar melalui awan. Tanah berguncang. Seberkas kilatan cahaya emas mengelilingi tubuhnya. "Apakah ini kekuatan dewa sejati?" ujar seseorang. Tubuhnya gemetaran. Sorot matanya menunjukkan dia takut.Sementara yang lain, wajah mereka pucat. Mereka cukup terkejut dengan kekuatan ini."Michael, aku ingin meminum darahmu. A
"Kakak Lu, putri Keluarga Lu benar-benar luar biasa. Wajar saja kamu senang."Namun suara tawa itu terdengar seperti sedang tersenyum masam, "Apa menurutmu putri itu akan menang?! Asal kamu tahu, meskipun putri itu kekuatannya luar biasa, tapi dia bukan pemimpin Puncak Gunung Abadi. Dia bisa setia dengan Puncak Gunung Abadi tapi dia juga bisa menyebrang ke Laut Abadi suatu hari nanti."Petir Ungu itu terdiam. Kemudian dia berkata, "Soal kekuatan, Laut Abadi hampir sama dengan Puncak Gunung Biru. Soal kecantikan, kamu pikir Laut Abadi bisa menandingi cucuku, Rahel?"Di dalam awan gelap, sosok itu menjawab dengan nada dingin, "Aku tidak perlu kamu mencemaskan Laut Abadi.""Aku tidak peduli dengan urusanmu tapi aku hanya ingatkan dirimu bahwa pemenangnya masih belum bisa ditentukan," ujar sosok Petir Ungu itu sambil tersenyum. Kemudian dia menghilang. Ketika sosok petir menghilang, sosok hitam itu menggumam dan tersenyum seolah-olah dia berkata pada dirinya, "Masa depanku itu ditent
Michael mengerutkan keningnya. Telinga manusia? Apa Rahel sudah gila?Meskipun nyawa manusia seperti rumput liar di Dunia Bafang, tapi tidak ada orang yang membawa organ manusia. Apalagi potongan telinga. Namun, Michael lebih mengkhawatirkan pemilik telinga ini. Nalurinya berkata pemilik telinga ini ada hubungannya dengan Michael. Ingatan Michael yang pertama kali terlintas adalah Peach atau Pam. Michael cepat-cepat menepisnya. Meskipun Michael belum melihat Peach dan Dana sejak kejadian memburu harta karun, sepertinya Dana sudah tidak memegang posisi ketua tim kelompok harta karun dan menghilang bersama si Pendeta Tao. Michael pikir mereka pergi atas inisiatif mereka sendiri. Dengan karakter Peach, Michael tahu dia akan bergabung dengan Dana. Sedangkan Pam, Michael melihat kehadirannya di antara orang-orang barusan. Dia ada di tempat mereka bertarung. Jadi tidak mungkin telinga ini punya Pam. Apalagi, Rahel tidak mungkin tahu hubungan Pam dengan Michael. Kalau dilihat-liha
Michael mengikuti pelayan Huw dan pergi beristirahat. Ketika Michael pergi, Marcus tidak tahan untuk meludah ke tanah. Dirinya bicara dengan nada getir, "Kita lihat seberapa lama kamu bisa bertahan."Guru Agung tersenyum dan menatap Huw yang datang. Kemudian dia membungkuk pada Huw. "Apa semuanya sudah disiapkan?" tanya Huw.Guru Agung mengangguk, "Tidak usah cemas. Semuanya berjalan sesuai rencana."Huw menyinggungkan senyum mengejek. Sorot matanya menunjukkan sifat rakusnya. Dia tersenyum culas dan berkata, "Kali ini, meskipun dia dewa sejati, dia akan sulit melepaskan diri.""Begitu aku menjadi sukses, kalian berdua akan kujadikan menteri utama. Dengan begitu, kalian akan menjadi kaya dan orang terpandang."Baik. Guru Agung dan Marcus mengangguk secara bersamaan. Kemudian mereka saling bertatapan dengan pandangan penuh arti.Ekspresi wajah Pam menjadi dingin. Meskipun dia tidak tahu apa rencana yang sedang mereka susun, tapi dirinya langsung tahu Michael akan menjadi targe
Di suatu tempat.Ketika Guy menyerahkan kain pakaian Pam kepada Stephen, ekspresi wajah Stephen berubah menjadi sedih.Sebelumnya Stephen menutup mata pada apa yang dirasakan Pam pada Michael. Dia tahu Pam mencintai Michael dan berkali-kali melanggar peraturan perguruan. Meskipun Pam sudah diberi hukuman tapi statusnya sebagai murid tetap bertahan.Marcus adalah murid yang sombong dan ambisius. Stephen menyerah. Namun, Guy kebalikannya. Dia murid yang penurut tapi level kemampuannya belum cukup tinggi. Di tangan Guy, jawaban Pam terpampang dengan jelas. "Bagaimana ... bagaimana ini bisa terjadi?" Stephen menatap Guy dengan sedih. Ketika Guy menceritakan apa yang terjadi, Stephen terdiam. Dia mengerti apa yang sudah dilakukan Pam. "Pam. Dia memang perempuan genit. Dia pernah menangisi Michael. Dia meninggalkan sekolah untuk seorang Pria Misterius, sama seperti ibunya, Nadine. Dia mempertaruhkan nasibnya untuk seorang pria," ejek Wiley. Stephen menjadi jengkel. Dia memukul m
Meskipun rumah itu dibangun secara mendadak, interior nya sangat mewah. Bahkan di meja makan terdapat mangkok emas dan peralatan makan perak. Ini saja sudah menunjukkan kekayaan Laut Abadi. Orang-orang duduk. Michael dan Huw duduk di samping Theo. Pengaturan tempat ini bisa dilihat sebagai reputasi Michael dan Huw yang lebih tinggi dari tamu-tamu yang lain. Pimpinan Keluarga Chen berada di seberang Huw. Ekspresi wajahnya menunjukkan dia sedang putus asa. Biasanya dia yang duduk di samping Theo, tapi kali ini posisi itu digantikan orang lain. Di sebelah Michael ada Roby. Kemudian baru ada pimpinan keluarga yang bergabung dengan pasukan Laut Abadi. Mereka adalah pihak-pihak yang memberikan kontribusi pada Laut Abadi dalam pertandingan bela diri kemarin. Namun, Michael tidak melihat Marcus dan Guru Agung. Hal ini membuat Michael jadi lebih waspada. Orang-orang yang duduk di sana adalah orang yang memberikan kontribusi. Wajar kalau mereka dianggap sebagai tamu kehormatan. Namun,
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua