"Sudahlah, Za. Ayo ... kita harus pergi dari sini sekarang. Kamu dengar kata dia, orang tua kamu udah nggak ada di sini--""Diam!!!!" Aiza meledak. Teriakannya begitu lantang dan keras, cukup sampai membuat Satria menatapnya nanar dan tangannya terkepal geram.Sekeliling mereka sudah gelap dan benar-benar hening. Leo sudah pergi sejak lima menit lalu, membawa Aini."Aku juga punya batas kesabaran, Za ...""Terus kenapa?! Salah siapa ini semua?! Siapa yang ngajak aku pergi ke Vietman dan meracuni pikiran aku kalau Leo mungkin berkhianat?! Siapa yang bikin aku sampe ada di situasi kayak gini, hah?! Siapa?!!!" teriak Aiza, seperti orang kesurupan."Za ... aku nggak tau kalau jadi begini keadaannya, maafin aku, Za ..." Satria kembali melunak, meraih Aiza ke dalam dekapannya.Dengan pasrah, Aiza menurut. Selesai sudah perjuangannya. Walau pahit mengetahui Ramon tak lagi sudi menerima dia kembali, tapi setidaknya kini Aini berada di tangan yang am
Baca selengkapnya