“Ketemu, gak?” Bu Dewi mendekat, buru-buru aku mengklik tombol tanda silang di pojok bagian kanan atas sehingga semua tampilan jendela tertutup. “Eng … Enggak ketemu,” jawabku gugup. Bu Dewi mengambil alih tetikus, tangannya lihai mengklik folder dimana hanya dia yang tahu tempatnya. “Nah, terbuka,” seru Bu Dewi. Muncul tampilan data di komputer. “Tolong dilanjutkan dari sini.” Bu Dewi membuka buku folio, menyodorkannya padaku. Tanganku tertahan pada buku itu. Kutatap Bu Dewi lekat-lekat. Aku ingin menanyakan kenapa bukti penting persidangan ada di dalam laptop kerja milik Bu Dewi. Seharusnya aku melontarkan kata tanya akan tetapi, otakku mendadak beku. “Pak Pras … Pak Pras!” Suara Bu Dewi membuyarku. Tanganku masih memegang erat buku itu. “Maaf, saya melamun,” ucapku. “Tolong ya, Pak Pras.” Aku mengangguk. B
Last Updated : 2021-10-04 Read more