Beranda / Fantasi / Soul System / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Soul System: Bab 1 - Bab 10

421 Bab

1. Awal Mula

Di sebuah goa yang tak diketahui lokasi pastinya, seorang pria terlihat tengah terikat pada kedua tangannya dengan rantai yang diselimuti api merah.Pria tersebut bernama Liu Kai, ia merupakan seorang ahli bela diri yang berhasil mencapai puncak kejayaan dengan menjadi pendekar terkuat di daratan tempat ia tinggal.Liu Kai perlahan membuka matanya, samar-samar ia melihat empat orang tengah berdiri dihadapannya dengan tersenyum lebar. Saat pandangannya telah kembali pulih, ia bisa melihat dengan jelas, sosok yang amat ia benci dan menjadi musuh bebuyutannya."Fangzheng! Kurang ajar kau! Bagaimana kau bisa selamat dari ledakan kematian yang ku buat?!" Liu Kai mencoba menggerakkan tangannya dan menyerang Fangzheng, namun kedua tangannya nyaris tak dapat bergerak.Fangzheng merupakan pendekar yang berasal dari sekte aliran hitam, ia juga merupakan orang terkuat nomor dua di daratan tersebut. Sebelumnya Fangzheng pernah berhadapan dengan Liu Kai dan kalah telak, namun entah bagaimana ia ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

2. Alam Baka

Liu Kai perlahan membuka kedua matanya saat mendengar sayup-sayup seseorang yang tengah berbicara padanya."Liu Kai, mati di usia 25 tahun, yang disebabkan oleh pembunuhan berencana. Hal itu membuatmu menjadi Roh Spesial, sebab belum saatnya kau mati, tapi kau sudah berada di alam Baka."Selamat datang di Alam Baka, aku adalah Wigen, Malaikat Maut yang akan menuntun jiwamu melewati sidang-sidang di pengadilan Neraka dan membantumu bereinkarnasi kembali."Kai tampak tak perduli dengan Wigen yang tengah berbicara padanya, Kai hanya termenung melihat sekitar. Kedua bola mata Kai berkeliling, ia masih berada di antara rasa percaya dan tidak percaya bahwa dirinya telah mati.Kai melihat sebuah dunia yang di dominasi warna jingga, tanah berwarna merah, langit yang selalu mendung bercampur dengan warna jingga yang menjadi penerangan dunia tersebut.Kai juga melihat antrian panjang di depan tiga gerbang besar berwarna emas, yang ia yakini adalah antrian jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal, ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

3. Neraka Penebus Dosa.

Wigen berlari, lalu bersujud di bawah kaki Yeomra. "Raja Yeomra, aku mohon maafkan dia, ini adalah salahku, ia adalah tanggung jawabku, aku yang tak bisa menjaganya."Dia adalah roh spesial, maka daripada itu aku mohon Raja Yeomra melepaskannya dan memberinya kesempatan, jika ia engkau lenyapkan, maka tak ada lagi kesempatan baginya untuk bereinkarnasi, ia akan menghilang selamanya dari dunia ini."Yeomra menaikkan sebelah alisnya, ia memandang ke arah Wigen. "Roh spesial? Dia? Apa kau yakin? Sudah lebih dari seribu tahun tidak ada yang namanya roh spesial muncul di alam baka!""Anda bisa melihatnya sendiri."Wigen menyerahkan kertas kematian berwarna emas, yang berisi data diri Liu Kai, tanggal lahir, serta waktu kematian dan penyebabnya."Hmm... Sudah lama sekali aku tidak melihat kertas kematian berwarna emas."Yeomra mengelus-elus janggut putihnya sambil berfikir mengenai nasib Liu Kai. Wigen tampak masih bersujud di hadapan Yeomra, berharap Yeomra akan memberikan keringanan pada L
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

4. Pengadilan Neraka

Setelah melewati jembatan Alam Baka, Kai dibawa menuju tempat sidang pengadilan pertama."Kai, ingatlah, untuk tidak melihat ke bawah lagi jika kau berada di pengadilan pertama."Wigen mengingatkan yang kemudian dijawab anggukkan kepala oleh Kai.Wigen dan Liu Kai memasuki pintu sidang pengadilan pertama, ruangan sidang tersebut cukup luas, dengan sebuah lubang besar yang mengeluarkan cahaya berwarna merah pada tengahnya.Lubang tersebut di tutupi oleh jeruji besi berbentuk lingkaran. Kai kemudian dipersilahkan untuk berdiri di tengah-tengah jeruji besi tersebut dan menghadap Dewa Hakim yang tengah menatap Kai dari kursi singgasananya.Wigen berjalan mendekati Dewa Hakim dan memberikan kertas kematian milik Kai padanya."Hmm... Roh spesial, aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku mensidang roh spesial sebelumnya." Hakim Dewa berdehem melihat secarik kertas berwarna emas di tangannya.Sesaat setelah itu, dua malaikat penuntut datang dan duduk di kursi yang berada di sebelah kiri Kai, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

5. Pengadilan Terakhir.

Liu Kai melangkahkan kakinya menuju sidang neraka ke empat, yaitu Pengadilan Mahluk Hidup, Neraka Hewan Buas.Dalam sidang ini, manusia diadili sesuai dengan dosanya semasa hidup, jika mereka pernah menyakiti atau membunuh hewan, serta merusak tumbuh-tumbuhan, maka mereka akan segera dimasukkan ke dalam Neraka Hewan Buas.Di dalam Neraka Hewan Buas, manusia akan di siksa oleh hewan-hewan neraka yang ada di sana. Hewan-hewan tersebut akan mencabik-cabik serta menghancurkan tubuh manusia menggunakan taring dan cakarnya, terus menerus seperti itu selama ribuan tahun hingga dosanya terhapus.Kai dengan mudahnya melewati pengadilan tersebut, sebab tidak ada prilaku semasa hidupnya yang memberatkannya dalam sidang tersebut. Kai adalah salah satu orang yang sangat menyayangi binatang serta lingkungan tempat ia tinggal.Wigen tampak kagum terhadap Kai. "Belum pernah sekalipun roh yang aku tuntun bisa melewati empat sidang dengan mudahnya selama aku menjadi malaikat maut, biasanya aku harus men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

6. Latar Belakang Sistem

Liu Kai masih tampak bingung dengan berjuta tanya di kepalanya, namun Wigen selaku sistem yang bekerja untuk Kai langsung menjelaskan padanya. "Sistem merupakan suatu hal yang mampu membuat dirimu mempelajari sebuah teknik tanpa harus berlatih, kau akan mendapatkan teknik tersebut secara instan. "Dalam sistem juga terdapat banyak pengetahuan yang bisa kau dapatkan, serta sistem sendiri adalah buatan Dewa jadi apapun yang berada dalam sistem bisa kau dapatkan dan kau gunakan di dunia nyata tanpa harus membuat atau membelinya di dunia tersebut." Liu Kai tampak mulai mengerti tentang apa itu sistem. "Mempelajari teknik tanpa berlatih? Itu hal yang luar biasa! Sebab aku mempelajari suatu teknik membutuhkan waktu setidaknya enam bulan untuk bisa menguasainya. Aku jadi semakin penasaran dengan prinsip kerja sistem ini." "Kau akan memahaminya seiring berjalannya waktu, pelan-pelan saja, sebab kau akan kebingungan jika aku langsung menjelaskan seluruhnya," ucap Wigen. "Baiklah! Kapan aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

7. Dunia Wuxi

[ Memulai Proses Pemindahan Tubuh...] [ 0%...15%...38%...56%...69%...81%...100%] [ Pemindahan tubuh berhasil! ] [ Liu Kai! Selamat datang di Dunia Wuxi! ] Liu Kai sudah berhasil berpindah ke dunia yang dinamakan Dunia Wuxi, jiwanya kini bersemayam di tubuh salah satu pria yang ada di dunia tersebut. Saat Liu Kai mulai mendapatkan kesadarannya, samar-samar ia mendengar suara wanita yang tengah menangis. "Han Gege! Han Gege! Bangunlah! Maafkan aku! Hiks..." Kai semakin tersadar saat seseorang tengah menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tak berapa lama Kai sudah sadar dan pandangannya semakin jelas, ia melihat seorang wanita tengah berada di sampingnya sambil menangis. "Han Gege! Syukurlah kau masih hidup! Maafkan aku! Gara-gara aku kau terjatuh ke jurang!" ucap wanita tersebut dengan sesenggukkan. Kai menatap wanita tersebut dalam, ia mencoba mengenali wanita yang tengah berbicara padanya, namun ia sama sekali tak mengenali wanita tersebut. Wanita yang berusia remaja, rambut hitam lu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

8. Memberi Pelajaran.

Liu Kai berhadapan dengan empat orang pemuda di desa tersebut. Mereka berempat tampaknya adalah orang-orang yang sering mem-bully Bai Han, pemilik asli tubuh yang digunakan Liu Kai. "Hey! Bai Han! Berani sekali kau menepis tanganku?! Kau sudah bosan hidup?!" Salah satu pemuda tampak mencengkram kerah baju Liu Kai. Menurut ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya, pemuda yang sedang mencengkram kerah baju Liu Kai bernama Cao Ren, seorang anak dari kepala desa di situ. "Sudahlah Cao Ren, mungkin dia hanya bercanda..." Pria lainnya tampak menenangkan Cao Ren, lalu menatap ke arah Liu Kai. "Han, sudahlah, kita hanya akan berlatih memanah seperti biasa, kau cuma harus meletakkan apel di kepalamu, lalu kami akan memanahnya." "Jika kau mati terkena panah, itu salahmu sendiri, sebab kau tak menghindar." Pria ke tiga tampak tertawa lepas menggoda Liu Kai. Liu Kai yang menyimpan seluruh memori Bai Han di dalam kepalanya merasa geram, mengingat seluruh perbuatan keempat pria tersebut terhadap B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

9. Dia Bukanlah Bai Han.

Kai merasa sedikit ngilu saat penempaan otot serta tulang pada tubuh barunya. Kini Kai merasakan tubuhnya sedikit lebih berisi dan bertenaga. Tak terasa, Kai kini sudah tiba di depan rumahnya dan langsung masuk ke dalam. Kai tak merasa asing lagi dengan keadaan di dalam rumah, sebab ia kini memiliki memori Bai Han. "Han'er kau sudah pulang? Nenek menunggumu dari tadi, mari sini ikut makan." Bai Hua tampak duduk di meja makan bersama dengan Bai Xia. Kai yang juga sudah merasa lapar langsung duduk dan menyantap makan malamnya bersama keluarga barunya. Saat tengah asik menyantap makan malam, Bai Xia tak sengaja melihat lengan kiri Kai yang mengeluarkan darah. "Han gege, tanganmu kenapa?" Melihat hal itu, Bai Hua langsung menghampiri Kai. "Ini pasti ulah anak-anak nakal itu, mereka masih saja mengganggumu." Bai Hua kemudian mengobati lengan Kai setelah mengambil obat-obatan serta perban dari dalam kamar. Ia mengobati lengan Kai dengan tatapan sendu, terlihat raut wajah kesedihan yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

10. Kultivasi.

Kepergian keluarga Bai Hua disaksikan hampir seluruh warga desa, ada yang menyayangkan keputusan yang diambil, serta ada yang sedih melihat salah satu keluarga yang sangat baik terhadap warga desa, kini pergi meninggalkan desa. Kai tampak menunggu dan memperhatikan dari jarak yang cukup jauh saat Bai Hua berpamitan kepada penduduk desa, ia mencoba memberi pengertian kepada warga desa mengenai keputusannya. Kepala Desa tampak bernafas lega saat melihat orang yang baru saja ia takuti, pergi meninggalkan desa. Nenek Hua meneteskan air matanya dan mulai berjalan meninggalkan desa. Bagaimanapun masalahnya, sudah pasti ia sedih meninggalkan desa yang ia tempati dari kecil, begitupula dengan Bai Xia, ia merasa sedih harus meninggalkan teman-teman sebayanya. Namun mereka berdua sadar bahwa tak ada lagi alasan untuk tetap tinggal di sana, setelah berurusan dengan kepala desa. Kai berjalan memimpin di depan, ia menuju desa lainnya yang tak jauh dari desa tempat mereka tinggal sebelumnya. Ing
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
43
DMCA.com Protection Status