Kai bersama dengan keluarga Hua melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari tempat tinggal yang baru pada keesokan harinya. "Han'er, kemana kita akan pergi? Jika ingin membeli rumah baru, kita pasti membutuhkan uang, sedangkan kita tidak membawa uang yang cukup untuk itu." Kai menoleh ke arah nenek Hua saat ia sedang memimpin jalan. "Aku sudah punya solusi untuk itu Nek, sekarang kita kesana terlebih dahulu." Kai menunjuk sebuah desa yang sudah terlihat dari posisi mereka saat ini. Nenek Hua serta Bai Xia yang tak tahu menahu mengenai rencana yang akan dilakukan oleh Kai hanya bisa mengikutinya saja. Kai beserta keluarga Hua berjalan memasuki gerbang desa yang bertuliskan 'Selamat Datang Di Desa Guangzhou'. Nenek Hua serta Bai Xia tampak ragu saat melihat kondisi desa yang sangat sepi sertab rumah-rumah kosong yang terlihat sudah lama tak ditinggali. Begitu juga dengan Kai, menurut ingatan milik Bai Han, desa tersebut dulunya cukup ramaid masih terlihat aktifitas warga seperti b
Hiya! Hiya! Langkah kaki kuda berderap menggetarkan tanah di Desa Guangzhou. Belasan kuda beserta penunggangnya memasuki gerbang desa. Dua belas pendekar berkuda turun dari kudanya dan mengeluarkan aura mencekam. Kepala Desa langsung berlari ke arah pemimpin pasukan itu dan berlutut. "Tu-tuan Zhang maafkan aku yang tidak menyambut kehadiranmu." Zhang menatap sang kepala desa dengan jijik lalu menendang dadanya. "Aku muak dengan sikap basa-basimu!" Zhang lalu memerintahkan para bawahannya, "Kalian semua! Cepat kumpulkan uang-uang itu!" Para warga terlihat sudah berlutut di depan rumahnya masing-masing sambil membawa kantung uang di tangannya. Hari itu adalah hari di mana pembayaran upeti kepada penguasa daerah. Ketakutan jelas terlihat di wajah setiap warga desa.Mereka tak menyangka kelompok yang dipimpin oleh Zhang akan datang di pagi buta. Jelas mereka tersentak dalam tidurnya saat mendengar derap langkah kuda yang meneror setiap bulannya. Para bawahan Zhang bergegas menuju r
Bau amis darah mulai mengisi udara. Belasan mayat dari pasukan berkuda tergeletak di tanah dengan kondisi mengenaskan, sebagian mayat terbelah menjadi dua bagian. Teknik berpedang yang digunakan Liu Kai memiliki kualitas tingkat tinggi, jejak sayatan pedang serta luka yang diterima para pasukan berkuda sangat rapi dan menembus titik vital, membuat darah yang keluar dari setiap tubuh musuh menggenang dengan volume yang besar. Para penduduk desa tidak bisa membantu diri mereka sendiri dari keterkejutannya, wajah mereka mengeluarkan ekspresi ketakutan dan ngeri, baik pada Liu Kai maupun melihat mayat dengan kondisi yang mengerikan. Kepala Desa terdiam cukup lama, ia masih merasa tidak percaya dengan apa yang ia saksikan sebelumnya. Liu Kai dengan mudahnya membantai pasukan berkuda tanpa kesulitan yang berarti. Orang-orang yang mereka takuti selama bertahun-tahun kini tewas mengenaskan seolah-olah mereka tidak ada apa-apanya di hadapan Liu Kai. "A-aku ti-tidak tahu jika anda adalah seo
keesokan harinya, Kai terbangun dan melihat Bai Xia tertidur di sisi tempat tidurnya. Wajahnya yang imut dan mungil membuat Kai tersenyum, ia merasa bersyukur memiliki wanita yang sangat memperhatikannya, meski perhatian tersebut sejatinya bukanlah untuknya melainkan tubuh Bai Han yang digunakannya. Kai mengangkat tubuh Bai Xia dengan lembut dan merebahkannya ke atas kasur sebelum ia pergi ke kamar kecil. "Kau sudah bangun? Bagaimana keadaan lukamu?" Nenek Hua yang berdiri di sudut dapur menyapa Liu Kai sambil menyiapkan sarapan. Kai tersenyum simpul menanggapi pertanyaan Nenek Hua. "Aku baik-baik saja Nek, apa yang kau masak?" "Aku sedang menyiapkan sup untukmu, agar lukamu cepat pulih dan tubuhmu lebih bertenaga, mandilah terlebih dahulu, aku sebentar lagi siap, jangan basahi lukamu." Sebuah perhatian dari keluarga yang sangat dirindukan oleh Kai membuat hatinya menghangat, ia mengangguk dengan senyuman dan berjalan menuju kamar kecil. Tak lupa Kai mematikan Sistem sebelu
Kai memulai perjalanannya ke Selatan dengan berjalan kaki, sembari mengobrol dengan Wigen. "Wigen, bisa kau ceritakan apa yang kau tahu mengenai masalah yang dihadapi dunia ini." "Tidak ada detail yang pasti mengenai hal itu, namun ada beberapa informasi yang bisa aku bagikan padamu. "Dunia ini memiliki ribuan pulau serta ratusan negara besar dan daerah yang memiliki kekuatan paling besar serta wilayah paling luas yaitu Kekaisaran Ming. Tempat kita berada saat ini merupakan salah satu provinsi dari wilayah Kekaisaran Ming, Provinsi Jiang. "Kerajaan Shandong merupakan Kerajaan yang memimpin wilayah Jiang dan seperti yang kau ketahui Roh-roh jahat yang melarikan diri dari Dunia Bawah sudah menempati setiap titik dan posisi penting di provinsi ini. "Sekte aliran hitam menjadi titik fokus utama para roh jahat untuk mengambil alih kerajaan dan provinsi ini. Penduduk serta Sekte aliran putih terpaksa mengasingkan diri untuk menjauh dari daerah kekuasaan sekte aliran hitam yang dikuasai
Entah sudah berapa lama Kai terus berlari dari kejaran Monster Beast berbentuk banteng berkepala singa, tubuhnya yang lemah membuatnya hampir mencapai batas. Akibat kelelahan yang berlebihan, kecepatan larinya melambat, membuat monster itu akhirnya berhasil menyusul Kai. "Wigen... Aku sudah tidak sanggup lagi berlari dengan tubuh ini, aku bahkan tidak pernah berfikir akan gagal dalam misi sesaat setelah aku memulainya." Berlari di antara pepohonan tidak lagi efektif untuk menghalau monster, membuat Kai tidak memiliki pilihan lain. "Maafkan aku, aku sungguh tidak bisa berbuat apa-apa mengenai hal ini..." Wigen yang tak tahu harus berbuat apa juga pasrah dengan keadaan. BAM!! Tubuh Kai terpental jauh dan menghantam tanah dengan kerasnya. Hantaman tanduk dari monster tersebut tak dapat lagi dihindari oleh Kai. Kai mencoba berdiri kembali, namun tubuhnya seakan mati rasa hingga ia tak dapat menggerakkannya lagi. Tanpa memberikan Kai celah untuk kembali melarikan diri, monster tersebut
Pertempuran berlangsung sengit, namun semakin lama pertempuran berlanjut, kelompok pengintai semakin tersudut, sebab dua orang yang menjadi pemimpin kelompok berkuda memiliki teknik bela diri yang baik. Kedua pemimpin pasukan berkuda berhasil membunuh seluruh pasukan pengintai dan hanya menyisakan dua orang, seorang wanita dan seorang pria setengah baya yang merupakan pimpinan dari pasukan pengintai, sedangkan di pihak kelompok berkuda kini tersisa lima orang dengan dua diantaranya adalah pemimpin kelompok. Ketua kelompok berkuda yang memiliki tubuh tinggi dan janggut panjang membawa tombak di sisinya, lalu menghunuskannya ke arah pemimpin pria pasukan pengintai. "Haha! Kalian pikir dengan menyergap kami secara diam-diam, kalian bisa menghabisi kami? Sungguh mimpi bodoh di siang hari!" "Paman Yun... Apa yang harus kita lakukan? Aku masih sanggup bertarung!" Seorang gadis remaja yang berusia sekitar 17an menggenggam erat pedangnya dan siap untuk bertarung kapan saja. "Aku tidak ada
AKH! Hua Jing berteriak saat kaki kanannya ditusuk dengan ujung tombak oleh Pria Pendek. Pria pendek itu pun tak hentinya tertawa. "Sayang sekali, wajahmu sangat cantik, tapi kau tidak penurut, sekarang kau tidak bisa lari... Selanjutnya adalah bagian Dantianmu, bersiaplah!" Pria pendek mengarahkan ujung tombaknya tepat dibagian bawah perut Hua Jing, tempat di mana dantiannya berada, untuk melumpuhkan kultivasinya. "Tidaak! Aku akan membunuhmu!" teriak Hua Yun dengan mata memerah saat menyaksikan Hua Jing yang akan dilumpuhkan. "Haha! Kau pikir bisa menyelamatkannya saat aku mengawasimu?" Pria berjanggut panjang kembali menyerang Hua Yun untuk mencegahnya menyelamatkan Hua Jing. "Bunuh saja aku! Kau tidak akan mendapatkan informasi apa-apa dariku!" teriak Hua Jing. "Haha! Kau pikir kami tidak punya solusi untuk itu? Terima ini!" teriak Pria Pendek dan menusukkan tombaknya. TING! Ujung tombak milik pria pendek dihalau oleh tebasan pedang dan berbelok menembus tanah, tepat di ant
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang